Suara.com - Raffi Ahmad menuai sorotan tajam beberapa waktu belakangan ini lantaran torehan yang didapat. Suami Nagita Slavina itu mendapat gelar doktor kehormatan atau doktor honoris causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM).
Namun, gelar yang didapat Raffi Ahmad menuai polemik lantaran kampus si pemberi dianggap tak jelas. Bahkan ada yang menyebut abal-abal karena keberadaannya tak diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud).
Bukan hanya perkara gelar HC, jabatan terbaru Raffi Ahmad juga disorot. Betapa tidak, presenter berdarah Sunda itu terpilih menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) 2024-2029 di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie.
Pemilihan Raffi Ahmad dalam jabatan krusial di Kadin tersebut nyatanya mengundang reaksi miring dari sejumlah netizen. Ada yang bahkan mengungkit pendidikan Raffi hingga menyebutnya hanya tamatan SMP.
"Anak SMP jadi wakil kadin, dah lah gak usah kalean capek-capek kuliah, Indonesia sedang gak baik-baik saja," tulis akun seorang warganet seperti dilihat dari postingan akun TikTok @rans_rafatharajjallly.
Di sisi lain, hal itu membuat pengakuan lawas Raffi Ahmad soal rekam jejak pendidikannya kembali diungkit.
Selama ini, sosok yang dijuluki Sultan Andara itu dicap hanya lulusan SMA. Namun ternyata, Raffi sempat mencicipi bangku kuliah meski tak rampung.
Pendidikan Raffi Ahmad dimulai dari playgroup di Jakarta. "Dulu aku sekolah (playgroup) sama Kak Seto. Dulu apa namanya kayaknya Mutiara Indonesia," bebernya.
Selepas itu, Raffi Ahmad masuk TK Ar Rahman di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Tetap Cuek Meski Dipepet Nikita Mirzani, Nagita Slavina Dipuji Berkelas: Cari yang Sehat-sehat Aja
Lalu, sulung dari tiga bersaudara itu pindah ke Bandung, sekolah TK di Taruna Bakti. Hingga menghabiskan masa SD di sekolah yang sama.
"Kemudian ke SMP 5 dari kelas satu sampai tiga," lanjutnya.
Selepas itu, Raffi Ahmad sempat mendaftar ke SMA 5 Bandung. Namun, dia memutuskan hijrah ke ibu kota dan memilih bersekolah di SMA 3 Jakarta.
Tak diketahui pasti alasannya, Raffi Ahmad kembali pindah sekolah ke SMA 16 Jakarta hingga lulus. Dia pun sempat menjajal bangku perkuliahan di dua universitas meski tak sampai tamat.
"Waktu itu sempat kuliah di Paramadina, terus di Universitas Terbuka, sampai sekarang masih gini-gini aja," celetuknya.
Melihat rekam jejak pendidikan Sultan Andara, warganet pun ramai memberikan komentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia