Suara.com - Aktivis sekaligus pegiat media sosial, Elisa Sutanudjaja buka suara soal Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil. Ia menyebut mantan Gubernur Jawa Barat itu membuat daftar hadir buka puasa bersama menjadi catatan nama penduduk yang digusur.
"Halah kayak Ridwan Kamil bisa dipercaya aja. Pake nangis2 di depan warga, eh digusur paksa. Ngundang warga bukber di Rumah Dinas, eh daftar hadir dipakai jd daftar gusur. Ditambah dari debat kemarin keciri sekali gak paham Jakarta dan kosong soal perkotaannya," tulis Elisa Sutanudjaja melalui akun X @elisa_jkt, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Cuitan tersebut kemudian ditanggapi oleh pengamat politik, Kenzie Ryvantya. Ia mengatakan apa yang dilakukan Ridwan Kamil itu mirip dengan taktik Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro.
"Eh, bentar. Diundang ke rumah dinas, di bulan Ramadan, duduk bareng buat "ramah tamah", tapi ujungnya dijebak? Sama persis kayak taktik Belanda buat nangkep Pangeran Diponegoro?," respons Kenzie pada akun @kenzie_sr yang juga dikutip Sabtu.
Kemiripan Taktik RK dengan Belanda saat Jebak Pangeran Diponegoro
Hari kedua Syawal, tepatnya pada 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro pergi ke Magelang. Keberangkatannya ini untuk memenuhi undangan Hendrik Merkus Baron De Kock, panglima Belanda dalam Perang Jawa.
Sebelumnya, pada bulan Ramadan, Diponegoro dan De Kock bertemu sebanyak tiga kali. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang santai. Keduanya bahkan saling bertukar canda dan sama-sama senang.
Keduanya saat itu masih berkabung atas kematian istri masing-masing. Dikarenakan adanya kesamaan nasib tersebut, Diponegoro dan De Kock merasa hubungan mereka dekat satu dengan lainnya seperti sahabat karib.
Oleh karenanya, Pangeran Diponegoro tidak ragu untuk datang pada satu hari setelah Lebaran, meski saat itu dirinya tak membawa pasukan yang besar. Ia hanya membawa sedikit orang kepercayaan dan pengikut.
Baca Juga: Jokowi Pilih Kampanyekan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ketimbang, RK-Suswono di Jakarta
Sementara itu, De Kock malah sudah mengatur jebakan serta strategi penangkapan, termasuk para pasukan. Kereta untuk Diponegoro ke Batavia dan pengasingannya di Sulawesi pun telah disiapkan.
“Sebaiknya Tuan tidak usah kembali ke Metesih, tinggal disini saja” kata De Kock membuka obrolan.
“Mengapa saya tidak diizinkan kembali? Apa yang harus saya lakukan di sini? Saya hanya datang untuk beramah-tamah, seperti kebanyakan orang Jawa setelah akhir bulan puasa,” ujar Diponegoro.
"Saya akan menahanmu agar masalah selama ini lekas selesai," jelas De Kock.
Keduanya sempat adu mulut bahkan disebutkan Diponegoro ada hasrat ingin membunuh De Kock dengan kerisnya. Namun, ia mengurungkan niat itu karena pengamuk bukanlah kepribadian seorang pangeran Keraton Yogyakarta.
Adapun jebakan di hari Lebaran itu mengakhiri Perang Jawa yang sudah berjalan lima tahun. Perang yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat tersebut membuat keuangan pemerintah Kolonial menipis dan hampir bangkrut.
Taktik yang dipakai Belanda itu dianggap mirip dengan cara Ridwan Kamil. Kang Emil --begitu ia disapa--, mengundang warga untuk buka puasa bersama di rumah dinasnya. Namun, daftar nama yang hadir justru berubah menjadi catatan gusuran.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Sihir '250 Juta' Rhoma Irama Bikin Goyang RK-Suswono di Lapangan Banteng
-
Jokowi Pilih Kampanyekan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ketimbang, RK-Suswono di Jakarta
-
Andil Tijjani Reijnders di Balik Keputusan Eliano Reijnders Pilih Timnas Indonesia
-
Dapat Perintah Prabowo, Hercules Cs Deklarasi Dukung RK-Suswono di Pilkada DKI 2024
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Bongkar Sifat Weton Kamis Pon 11 September 2025: Pendiam Tapi Dihormati Bak Sumur Sinaba
-
5 Sunscreen Anak Rekomendasi IDAI, Aman dan Bebas Kandungan Berbahaya
-
Panduan Bikin SKCK Online 2025 dan Dapat Barcode Lewat Aplikasi Polri Presisi
-
Detik-detik Charlie Kirk Ditembak saat Pidato di Depan Ratusan orang
-
Investasi Masa Depan: Panduan Lengkap Beli Rumah Pertama untuk Generasi Muda
-
Jakarta Go Global: Ibu Kota 'Curi' Perhatian Dunia Lewat Bandara Tersibuk di Dubai!
-
Siapa Charlie Kirk? Aktivis dan Sekutu Donald Trump Tewas Ditembak saat Debat "Prove Me Wrong"
-
Pernah Jadi Bintang Film, Ini Riwayat Pekerjaan Rahayu Sarawasti yang Mundur dari DPR RI
-
Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Ini Rekam Jejak Rahayu Saraswati: Aktif Perjuangkan Hak Perempuan
-
Bukan Nasib Apes! Ini Panggilan Leluhur Bagi Weton Wage, Ujian Berat Jadi Jalan Rezeki Agung