Lifestyle / Komunitas
Kamis, 11 September 2025 | 07:27 WIB
Ilustrasi Weton Wage ( Freepik)
Baca 10 detik
  • Weton Wage bukan nasib apes, tapi panggilan leluhur.
  • Ujian hidup adalah proses menempa jiwa pemilik weton.
  • Penderitaan adalah jalan untuk memegang rezeki agung.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pernahkah Anda merasa hidup begitu berat dan seolah tak berpihak? Usaha sudah dilakukan mati-matian, doa tak henti dipanjatkan, namun rezeki terasa seret dan berbagai cobaan silih berganti datang.

Bagi Anda yang lahir pada weton Wage menurut primbon Jawa, kondisi ini mungkin terasa sangat akrab. Namun, ketahuilah, "ini bukan sekadar nasib apes."

Dalam pandangan spiritualitas Jawa, serangkaian penderitaan dan ujian yang kerap mendera pemilik weton Wage sesungguhnya memiliki makna yang lebih dalam. Ini bukanlah kutukan, melainkan sebuah panggilan suci dari para leluhur.

"Ini adalah panggilan leluhur untuk membentukmu menjadi pribadi yang sanggup memegang rezeki besar dan menjaga amanahnya," demikian kutipan dari kanal YouTube Ngaos Jawa yang mengupas tuntas rahasia di balik weton ini.

Ujian sebagai Ritual Penyucian Batin

Banyak yang memandang weton Wage sebagai salah satu hari lahir yang penuh beban. Mereka sering dianggap memiliki jalan hidup yang berat, kerap diuji, dan jarang sekali menemukan jalan yang mulus.

Pandangan ini tidak sepenuhnya salah, namun kurang lengkap. Menurut primbon Jawa, di balik semua kesulitan itu, tersimpan potensi kekayaan yang langka.

Potensi ini tidak datang begitu saja. Ia harus dibangkitkan melalui proses 'ngelakoni' atau menjalani serangkaian penderitaan yang penuh makna.

"Potensi ini tidak langsung diberikan, melainkan harus dibangkitkan lewat penderitaan yang bermakna," ungkap narator dalam video tersebut.

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Pakai Pakaian Jubah Menurut Primbon Jawa

Proses ini diibaratkan seperti memurnikan emas yang terpendam di dalam batu. Untuk mendapatkan emas murni, batu tersebut harus dihancurkan, dibakar, bahkan dilebur. Begitu pula dengan jiwa seorang Wage.

Jiwanya harus ditempa melalui berbagai ujian agar pantas dan kuat memegang rezeki agung yang telah disiapkan untuknya.

"Karena apa yang kamu sebut 'nasib buruk' bisa jadi adalah ritual rahasia dari leluhur untuk mengangkat derajatmu," lanjut penjelasan tersebut.

Dari Penderitaan Menuju Kemuliaan

Weton Wage, dalam primbon Jawa, dikenal sebagai 'weton panyungunan', yaitu hari lahir yang memuat doa dan harapan besar dari orang tua serta leluhur.

Doa ini layaknya pusaka berharga yang diwariskan, namun berisiko jika dipegang oleh orang yang belum siap secara mental dan spiritual.

Oleh karena itu, orang dengan weton Wage seringkali dilahirkan dalam kondisi yang menantang.

Ada yang lahir di keluarga sederhana, kehilangan orang tua sejak kecil, atau memiliki kondisi kesehatan yang lemah. Semua ini bukanlah kebetulan, melainkan bagian dari skenario semesta untuk menguji keteguhan hati mereka.

Penderitaan yang dialami menjadi cara leluhur untuk menyaring jiwa, memastikan saat anugerah besar itu datang, mereka tidak akan terlena, sombong, atau salah dalam menggunakannya.

Pepatah Jawa mengatakan, “Seng kuat nelongso, ben kuat ngasto rezeki agung.” Artinya, derita yang dijalani adalah bekal agar kelak kuat menjaga anugerah besar.

Maka, jika Anda seorang Wage yang sedang merasa berada di titik terendah, jangan patah semangat.

"Setiap tetes air mata, setiap rasa sakit, setiap kali kamu jatuh lalu bangkit—semua itu adalah tanda bahwa kamu sedang ditempa."

Yakinilah bahwa semua itu adalah bagian dari proses penyucian batin sebelum menerima amanah dan kemuliaan dari semesta.

Load More