Suara.com - Serangan panik dan gangguan kecemasan sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Atas dasar itu, mengenali perbedaan panik dan gangguan kecemasan penting untuk menentukan penanganan yang tepat.
Psikiater dan kepala petugas medis aplikasi perawatan diri Murror, Vania Manipod mengatakan, serangan kecemasan biasanya tidak separah serangan panik dan cenderung tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebaliknya, serangan panik merupakan lonjakan rasa takut yang intens dan tiba-tiba, yang mencapai puncaknya dalam hitungan menit.
Mengacu pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition (DSM-5), gejala serangan panik meliputi:
- Jantung berdebar, sesak napas, dan nyeri dada
- Menggigil, gemetar, atau berkeringat
- Sensasi panas atau merasa tersedak
- Ketakutan kehilangan kendali atau rasa takut mati
- Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (terpisah dari diri sendiri)
Gejala ini dapat menyerang tiba-tiba dan mengganggu keseharian. Sebaliknya, gangguan kecemasan lebih sering dikaitkan dengan kekhawatiran yang berlebihan, ketegangan otot, dan kesulitan tidur.
Cara Meredakan Serangan Panik dan Kecemasan
Para ahli menyarankan beberapa langkah untuk menenangkan diri saat menghadapi serangan panik atau kecemasan:
- Kenali Serangan
Dr Manipod menekankan pentingnya kesadaran terhadap kondisi yang dialami. Menenangkan diri dengan ucapan seperti "Saya akan baik-baik saja" dapat membantu mengurangi gejala fisik.
- Atur Napas
Latihan pernapasan sangat penting untuk mengatasi hiperventilasi yang dapat memperparah gejala. Tarik napas dalam dan embuskan perlahan untuk mengontrol gejala fisik.
- Cari Bantuan Profesional
Jika gejala terus berulang dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental. Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, dapat membantu mengelola pikiran cemas.
Berita Terkait
-
Saat Like dan Views Jadi Penentu Harga Diri: Bagaimana Medsos Meracuni Otak Kita?
-
Kenapa Kita Gampang Cemas? Begini Cara Tetap Waras Menurut Psikolog!
-
Benarkah Stres dan Cemas Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut? Ini Penjelasan Dokter
-
FYP Penuh Berita Rusuh Bikin Auto Cemas? Ini Cara Biar Nggak Mental Gak Ikutan Chaos
-
7 Cara Mengatasi Cemas Naik Pesawat, Jangan Sampai Stres!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
7 Barang MR DIY di Bawah Rp50 Ribu yang Cocok Jadi Kado Natal
-
Hubungan Kepemilikan Kucing dengan Kesehatan Mental, Benarkah Bisa Picu Gangguan Skizofrenia?
-
6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
-
Ramalan Zodiak 17 November 2025: Peluang, Cinta, Keberuntungan dan Keuangan Hari Ini
-
10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
-
Adu Pendidikan Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi yang Berebut Tahta Raja Solo
-
Sunscreen Scora Cocok untuk Tipe Kulit Apa? Ini Kandungan dan Harganya
-
7 Sepatu Lokal Cocok Buat Karyawan WFA di Cafe Rp 100 Ribuan
-
5 Lip Crayon yang Praktis dan Nyaman Dipakai di Bibir, Mulai Rp17 Ribuan
-
7 Parfum Wangi Tahan Lebih dari 10 Jam untuk Anak Sekolah