Suara.com - Di tengah era yang didominasi oleh kecerdasan buatan (AI) dan tantangan global, keterampilan sosial-emosional (social emotional skills, SES) seperti kreativitas, empati, dan kegigihan menjadi semakin penting. Survei Global OECD tentang Keterampilan Sosial-Emosional menyoroti peran keterampilan ini dalam membentuk generasi muda yang mampu menghadapi ketidakpastian. Tahun ini, survei yang melibatkan 16 lokasi global, termasuk Helsinki (Finlandia) dan Delhi (India), memilih Kudus sebagai satu-satunya perwakilan Indonesia.
Peluncuran hasil survei di Kudus pada 7 Desember 2024 menjadi momen penting, menghadirkan lebih dari 300 pemangku kepentingan mulai dari guru hingga pembuat kebijakan. Dengan tema “Menuju Generasi Cerdas Sosial-Emosional: Temuan Global dan Praktik Baik Kudus untuk Indonesia”, acara ini menyoroti bagaimana pendidikan sosial-emosional dapat menjadi pilar keberhasilan di abad ke-21.
Penurunan Kreativitas Remaja: Tantangan Global
Salah satu temuan survei yang mengundang perhatian adalah penurunan signifikan kreativitas dan rasa ingin tahu pada siswa usia 15 tahun dibandingkan dengan usia 10 tahun. Tren ini sangat terlihat di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
“Penurunan kreativitas dan rasa ingin tahu ini harus menjadi alarm bagi kita semua. Keterampilan ini sangat penting untuk memastikan generasi mendatang mampu menghadapi dunia yang penuh tantangan,” ungkap Andreas Schleicher, Direktur Pendidikan & Keterampilan OECD.
Kreativitas, yang kerap diasosiasikan dengan inovasi, sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan dunia modern. Sayangnya, banyak remaja yang kehilangan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir out-of-the-box seiring bertambahnya usia.
Di Kudus, meskipun tren ini juga ditemukan, pendekatan berbasis budaya lokal dan lingkungan pendidikan yang suportif dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi penurunan tersebut.
Peran Guru: Kunci Pengembangan Sosial-Emosional
Survei OECD juga menyoroti pentingnya peran guru dalam membentuk keterampilan sosial-emosional siswa. Kudus, dengan komitmennya pada pendidikan yang mindful, meaningful, dan joyful, menunjukkan konsistensi dalam memberikan umpan balik positif kepada siswa.
Baca Juga: Kagama Rilis Buku Panduan AI, Wanti-wanti Bahaya Teknologi Kecerdasan Buatan
“Siswa yang menerima lebih banyak umpan balik guru memiliki keterampilan sosial dan emosional yang lebih tinggi. Di Kudus, menerima umpan balik guru yang lebih sering paling erat kaitannya dengan motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, keramahan, kepercayaan, dan toleransi,” tambah Andreas Schleicher.
Guru di Kudus tidak hanya mengajarkan keterampilan akademik, tetapi juga menjadikan sosial-emosional sebagai elemen penting dalam proses belajar. Mereka mengintegrasikan nilai-nilai ini ke dalam berbagai mata pelajaran, sehingga siswa tidak hanya tumbuh secara intelektual tetapi juga secara emosional.
Keterampilan Sosial-Emosional sebagai Fondasi Keberhasilan Holistik
Survei OECD membuktikan bahwa keterampilan sosial-emosional adalah prediktor penting bagi keberhasilan siswa secara holistik. Andreas Schleicher menjelaskan bahwa keterampilan ini tidak hanya membantu siswa meraih nilai akademik yang baik, tetapi juga membangun kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik.
“Keterampilan sosial emosional merupakan bekal penting yang membuat kita menjadi lebih ‘manusia’ di tengah gempuran teknologi, seperti artificial intelligence. Hal ini menjadi fondasi yang kokoh untuk berkontribusi pada dunia yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selain itu, temuan survei menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Kudus berhasil menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Tingkat perundungan dilaporkan rendah dibandingkan beberapa lokasi lainnya, meskipun kekhawatiran akan normalisasi perilaku ini tetap ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
7 Poster Tahun Baru 2026 plus Cara Bikin Pakai Prompt Gemini AI
-
7 Promo Kopi Spesial Tahun Baru 31 Desember 2025, Hemat dan Nikmat!
-
30 Twibbon Tahun Baru 2026 yang Simpel dan Menarik, Gratis Tinggal Pasang Foto!
-
25 Ucapan Tahun Baru 2026 untuk Bos: Tetap Profesional, Hangat, dan Penuh Makna
-
7 Daftar Olahraga Paling Populer di Indonesia Sepanjang Tahun 2025, Padel Jadi Bintang Utamanya
-
5 Pilihan Sneakers Ballet yang Lebih Murah dari Puma Speedcat Ballet
-
Kata-Kata Tahun Baru 2026 yang Menyentuh Hati: Kekinian, Romantis, dan Puitis
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Kanky Murah tapi Berkualitas untuk Easy Run dan Aktivitas Harian
-
7 Tempat Wisata Viral Magelang Selain Candi Borobudur, Ada Nepal van Java!
-
3 Jalan Alternatif ke Gunungkidul Bebas Macet, Pastikan Kondisi Kendaraan Prima