Suara.com - Aksi pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman mencemooh penjual es teh bernama Sunhaji terus menuai perbincangan. Apalagi karena belakangan muncul desakan untuk mencari tahu penyebar pertama video kontroversial tersebut.
Salah satu yang berkoar-koar mencari penyebar video adalah KH Syarif Rahmat. Menurutnya video tersebut sudah diedit untuk menggiring opini negatif kepada Gus Miftah.
"Cari siapa penyebar, pengedit, video pertama. Telusuri sampai ketemu siapa yang memesan ini," katanya di TikTok @/indonesiaashop2024, dikutip pada Rabu (11/12/2024).
"Tidak ada yang salah dalam masalah ini, si tukang minuman sudah biasa, dia juga ikut senyum, semua ikut tertawa," imbuhnya.
Tak heran bila sosok Syarif kini ikut menyita atensi, salah satunya tentang pendidikan yang ditempuh oleh sang kiai hingga kini membela Gus Miftah.
Pendidikan KH Syarif Rahmat
KH Syarif Rahmat adalah seorang ulama yang dilahirkan di Ciamis, 20 Januari 1964. Selain dikenal sering muncul di acara tausiyah televisi, Syarif juga merupakan pengasuh di Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe, Tangerang Selatan, serta pemimpin Padepokan Sunan Kalijaga (PADASUKA)
Sepak terjangnya ini tentu sangat selaras dengan riwayat pendidikan mentereng yang ditempuhnya. Diketahui Syarif pernah menempuh pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) dan memperoleh gelar Sarjana Al-Quran (SQ).
Sehingga bukan hal aneh apabila Syarif juga berstatus sebagai hafiz Quran. Menariknya, kegiatan menghafal Al Quran ini dilakukan Syarif di sela kesibukannya sebagai akademisi di Fakultas Syar’iah PTIQ.
Baca Juga: Tarif Ceramah 5 Pendakwah Ternama Indonesia, Ada Miftah Maulana yang Tolak Bayaran Rp75 Juta
Selain itu, Syarif juga melanjutkan studi Pascasarjana ke Institut Ilmu Quran (IIQ) dan mengambil program doktoral di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berbekal ilmu itulah, Syarif pernah mengikuti kader Ulama Indonesia (PKU-MUI) yang diselenggarakan oleh MUI DKI Jakarta dan MUI Pusat. Selain itu, Syarif juga produktif sebagai penulis, seperti menerbitkan tulisan di buletin "Qum" yang terbit setiap Jumat dari tahun 1983 sampai sekarang. Syarif juga pernah masuk dalam daftar rekomendasi 200 Mubalig Indonesia versi Kementerian Agama tahun 2018.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
5 Fakta Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Ambruk: Telan Korban Jiwa, Belum Punya IMB?
-
Tidur Nyaman dan Sehat: Vacuum Springbed Jadi Solusi Praktis untuk Hidup Urban
-
Seragam Korpri untuk PPPK Paruh Waktu: Regulasi, Hak, dan Kewajiban Pegawai
-
5 Fakta Wali Murid Sekolah Elit Al Izzah Serang Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Mengintip Kekayaan Sabrina Chairunnisa, Rumah Tangga dengan Deddy Corbuzier Diisukan Retak
-
4 Rekomendasi Moisturizer untuk Meredakan Jerawat: Tidak Lengket, Bikin Kulit Sehat
-
Latar Belakang Keluarga Sabrina Chairunnisa, Ortu Sempat Tak Restui dengan Deddy Corbuzier
-
6 Prompt Gemini AI Tema Ulang Tahun: Estetik, Hasil Nyata dalam 5 Detik
-
50 Ucapan Hari Batik 2 Oktober 2025 untuk Berbagai Generasi, Langsung Share ke Medsos!
-
Sejarah Ponpes Al Khoziny, Bangunan Musala Ambruk saat Santri Salat Ashar