Suara.com - Fokus berlebihan pada pola makan sehat bisa jadi berisiko jika dilakukan secara ekstrem. Salah satu dampaknya adalah munculnya gangguan makan yang disebut orthorexia.
Meski banyak orang berusaha mengonsumsi makanan sehat, ketika kebiasaan ini dilakukan secara berlebihan, justru dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.
Ahli Gizi dan Pelatih Yoga, Tanya Khanna mengatakan bahwa orthorexia nervosa terjadi ketika seseorang terlalu fokus pada kualitas makanan yang dikonsumsi, tanpa memperhatikan keseimbangan lainnya. Gangguan ini lebih menekankan pada kecemasan mengenai jenis makanan yang dimakan, bukan sekadar penurunan berat badan.
Gejala orthorexia meliputi kekhawatiran yang berlebihan terhadap kualitas makanan, enggan mengonsumsi makanan yang dimasak orang lain, serta takut terhadap penyakit bawaan makanan.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekurangan gizi karena pembatasan makanan yang terlalu ketat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kelelahan, melemahnya sistem kekebalan tubuh, atau gangguan hormon.
Tanya Khanna menjelaskan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan kecemasan atau rasa bersalah terus-menerus mengenai pilihan makanan yang dibuat.
Seseorang dengan orthorexia sering kali terobsesi dengan kualitas, persiapan, dan sumber makanan, yang pada akhirnya dapat menurunkan kesehatan mental dan emosional mereka.
Tak jarang, mereka menghindari pertemuan sosial yang melibatkan makan, menciptakan rasa kesepian yang semakin mendalam.
Untuk mencegah orthorexia, penting untuk memahami bahwa tidak ada makanan yang benar-benar "baik" atau "buruk". Bekerja sama dengan ahli diet atau ahli gizi terdaftar adalah langkah yang tepat untuk mengatasi akar masalahnya.
Menghindari saran diet yang berlebihan dan fokus pada kesehatan holistik, yang mencakup kesejahteraan mental dan hubungan sosial, adalah cara terbaik untuk menjaga keseimbangan. (antara)
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Air Fryer Low Watt Terbaik untuk Masak Makanan Sehat
-
Stop Boros Beli Makan Siang! Ini Panduan Meal Prep Anti-Ribet buat Anak Kantoran
-
Mau Glowing Gak Cuma Modal Skincare? Coba Tambahin 8 Makanan Ini di Menu Harianmu
-
6 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak, Dokter Ungkap Rahasianya
-
Nana Mirdad dan William Wongso: Meramu Makanan Sehat Nusantara Tanpa Kehilangan Rasa
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Petualangan Keluarga: Cara Aman Bepergian Bersama Anak dan Remaja
-
7 Lipstik Transferproof Warna Peach Untuk Make Up Natural Kulit Sawo Matang
-
5 Eye Cream dengan Kandungan Kafein, Atasi Mata Panda
-
10 Cushion Murah untuk Makeup Wisuda Sendiri, Flawless Tanpa MUA
-
Cari Physical Sunscreen yang Gak Bikin Wajah Abu-Abu? Ini 5 Pilihan Mulai Rp60 Ribuan
-
Berkaca dari Erupsi Semeru, Ini Tindakan yang Wajib Dilakukan saat Gunung Api Meletus
-
5 Rekomendasi Face Wash Gentle di Indomaret, Harga Murah Meriah
-
Benarkah Gunung Semeru Adalah Paku Pulau Jawa? Inilah Sejarah dan Legendanya
-
Apakah Keajaiban Sejarah Desa Majapahit di Mojokerto Akhirnya Terungkap?
-
Lipstik Waterproof yang Bagus Merek Apa? Berikut 5 Rekomendasinya