Suara.com - Momen liburan identik dengan pesta makanan lezat. Sayangnya, hal tersebut membuat kita jadi lupa akan kesehatan karena biasanya akan dihadapkan dengan berbagai makanan manis dan tinggi kalori.
Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah survei Asia Pacific “New Year, New Me” dari Herbalife. Di mana hampir setengah dari responden di Indonesia (41%) menyatakan bahwa pola hidup mereka menjadi kurang sehat dari biasanya menjelang akhir tahun dan, 38% responden di Indonesia menganggap momen akhir tahun sebagai alasan untuk menunda pola makan sehat.
Hal tersebut juga bervariasi menurut generasi: 41% responden Generasi Z menggunakan alasan tersebut dibandingkan 34% responden Generasi Millennials yang disurvei.
Terlepas dari usia, hasil survei mengungkap, 64% responden di Indonesia telah melanggar pantangan makan pada akhir tahun--38% di antaranya mengaku, hal ini terjadi akibat tergoda mencicipi makanan yang biasa tersedia pada musim liburan.
Banyak responden di Indonesia menggunakan akhir tahun sebagai alasan untuk menunda makan yang sehat agar dapat menikmati musim liburan. Menurut 56% responden di Indonesia, momen akhir tahun lebih terasa menyenangkan jika mereka mengabaikan pola makanan sehat dan berat badan. Responden di Indonesia dari semua kalangan sepakat dengan hal tersebut.
Mereka juga lebih cenderung menyerah tergoda dengan momen liburan akhir tahun ini, 39% responden di Indonesia lebih cenderung menyerah pada tahun ini daripada tahun-tahun sebelumnya, dan ini meningkat untuk generasi muda — 41% dari Gen Z, dibandingkan hanya 35% dari Gen Millennials.
Ketika ditanya mengenai alasan di balik sikap tersebut pada tahun ini, responden di Indonesia menilai mereka lebih senang ketika berada bersama-sama keluarga dan sahabat, maka lebih sulit mengendalikan diri (50%), dan kondisi mereka yang semakin tua sehingga mereka lebih mudah tergoda dan menikmati momen liburan akhir tahun (31%).
Director & General Manager Herbalife Indonesia, Oktrianto Wahyu Jatmiko mengatakan menyusun resolusi untuk Tahun Baru 2025 menjadi salah satu cara yang baik untuk memulai pola hidup yang lebih sehat. Namun, kuncinya harus konsisten.
“Kita bisa dengan memulai menyusun target kecil yang mudah dicapai sehingga dapat menjadi bagian dari keseharian kita. Dengan konsistensi dan komitmen, Anda bisa mengubah resolusi tersebut menjadi kebiasaan hidup sehat dalam jangka panjang,” ungkap Oktrianto.
Baca Juga: Truk dan Motor Dilarang Nyebrang Lewat Pelabuhan Merak Selama Arus Nataru
Meski demikian, kita masih bisa menikmati momen tersebut sambil memprioritaskan kesehatan pribadi. Anda dapat menikmati makanan khas liburan, namun tetap menyantap makanan bernutrisi dan aktif berolahraga.
"Intinya, kita harus mengambil pilihan yang tepat dan menikmati liburan, serta tetap sehat. Dengan membuat sedikit perencanaan, Anda dapat berliburan sekaligus menjaga pola hidup sehat," kata Oktrianto.
Kesadaran Memiliki Resolusi Hidup Sehat
Meski banyak responden yang mengaku jika pola hidup mereka menjadi kurang sehat dari biasanya menjelang akhir tahun, namun menurut survei yang sama, lebih dari sembilan dari 10 orang (95%) berencana untuk memiliki kebiasaan yang lebih sehat di tahun mendatang.
Dengam mengukur keberhasilan menjaga pola makan yang lebih sehat dengan pencapaian kesejahteraan secara keseluruhan yang lebih baik, merasa lebih bersemangan, dan memiliki pola tidur yang lebih baik.
Dalam survei ini, 74% konsumen di Indonesia membuat resolusi Tahun Baru menyambut 2025. Tiga resolusi yang paling banyak dibuat konsumen antara lain lebih sering berolahraga (63%), menjaga pola makan yang lebih sehat (59%), serta bekerja untuk menabung uang (52%).
Sebanyak 89% konsumen di Indonesia mengatakan bahwa pola makan yang lebih sehat penting untuk mendukung kesehatan mental dan fisik mereka.
Survei yang dilakukan oleh Talker Research, atas nama Herbalife, yang melibatkan 5.500 responden/konsumen Herbalife di 11 negara di Asia Pasifik. Survei dilakukan kepada para responden tentang pentingnya pola hidup sehat, dan sejumlah langkah yang ditempuh responden untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat dalam jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah