Suara.com - Selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), truk dan sepeda motor dilarang menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten mulai tanggal 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 mendatang.
Kebijakan pembatasan bagi kendaraan melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Merak selama arus Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 diatur berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direktorat Jendral Perhubungan, Kakorlantas Polri dan Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dirlantas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi mengatakan, tiga pelabuhan disiapkan untuk rute penyeberangan menuju Pulau Sumatera selama periode Nataru. Ketiga pelabuhan tersebut yakni, Pelabuhan Pelindo, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ).
"Kendaraan roda dua atau sepeda motor akan dialihkan menyebrang melalui Pelabuhan Ciwandan dan kendaraan berat jenis truk melalui Pelabuhan BBJ," kata Leganek, Selasa (17/12/2024).
"Ini berlaku mulai tanggal 20 Desember 2024 pukul 20.00 WIB," imbuhnya.
Kata Leganek, kendaraan truk sumbu 3 ke atas yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera yang melintas di Tol Tangerang-Merak akan dikeluarkan di Gerbang Tol Cilegon Timur untuk diarahkan ke Pelabuhan BBJ di Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
"Ya, yang ke Bojonegara atau Pelabuhan BBJ itu akan kita tampung dalam buffer area di Pelabuhan BBJ, dan kemarin sudah disurvei memang cukup memadai," ujarnya.
Leganek meminta seluruh pengguna jasa yang akan menyebrang menuju Pulau Sumatera agar mempersiapkan tiket kapal feri dari jauh-jauh hari.
Selain itu, ia juga berharap agar para pengguna jasa kapal feri turut memperhatikan kondisi fisik masing-masing sebelum melakukan perjalanan dari daerah asal ke daerah tujuan.
Baca Juga: ASDP Prediksi Penumpang Kapal Ferry Naik 4,1 Persen Selama Nataru
"Tujuannya yang mau nyebrang karena situasi itu bisa cari lokasi-lokasi yang nyaman bagi keluarganya atau kembali ke rumah. Kita mencari selamat daripada ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan ya," tandasnya.
Kontributor : Yandi Sofyan
Berita Terkait
-
ASDP Prediksi Penumpang Kapal Ferry Naik 4,1 Persen Selama Nataru
-
InJourney Proyeksikan Hampir 300 Ribu Orang Kunjungi Candi Borobudur dan Prambanan pada Nataru
-
Jalan Tol Solo-Jogja Gratis Selama Libur Nataru, Cek Tanggalnya!
-
110 Juta Orang Diprediksi Mudik Nataru, Pemerintah Siapkan Antisipasi Kemacetan
-
Prabowo Kerahkan 15 Ribu Petugas buat Amankan Jaringan Internet di Libur Nataru
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam