3. Tahapan 3 - Penurunan GFR sedang (30-59 mL/menit)
Tahap 3 penyakit ginjal kronis dibagi menjadi dua sub-tahap: 3A dan 3B.
Pada tahap 3A, nilai eGFR berkisar antara 45–59 mL/menit/1,73 m², sementara pada tahap 3B, nilai eGFR berkisar antara 30–44 mL/menit/1,73 m².
Secara umum, beberapa gejala yang mungkin muncul pada tahap 3 seperti nyeri punggung, pembengkakan pada tangan dan kaki, peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil, mudah lelah, kehilangan nafsu makan, dan kadang disertai gatal yang terus-menerus.
Pada tahap ini, biasanya dokter merekomendasikan perubahan pola makan, seperti mengurangi asupan natrium, kalsium, kalium, dan fosfor.
4. Tahapan 4 - Penurunan GFR yang parah (15-29 mL/menit)
Kerusakan ginjal pada tahap 4 tergolong sedang hingga berat sehingga harus mendapat penanganan medis yang intensif.
Pada tahap ini, nilai eGFR berkisar antara 15–29 mL/menit/1,73 m², dan terjadi penumpukan limbah, racun, serta cairan di dalam tubuh.
Adapun beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita gagal ginjal kronis tahap 4 seperti nyeri punggung hebat, sesak napas, nyeri dada, mengalami penurunan kesadaran, kram otot, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, kulit gatal, gangguan tidur, dan penurunan berat badan.
Baca Juga: Harmonis, 9 Potret Kenangan Alvin Lim dan Keluarga Sebelum Meninggal Dunia
Pada tahap ini, pasien penyakit ginjal kronis tahap 4 dapat menyebabkan komplikasi seperti asidosis metabolik.
5. Tahapan 5 - Gagal ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir (GFR <15 mL/menit)
Pada tahap 5 penyakit ginjal kronis, fungsi ginjal sangat terganggu dengan nilai eGFR kurang dari 15 mL/menit/1,73 m², yang menunjukkan gagal ginjal.
Tanpa pengobatan yang intens dan tepat, penumpukan limbah dan racun yang tidak dapat disaring ginjal dapat mengancam jiwa.
Pada tahap ini, gagal ginjal telah terjadi sehingga pasien memerlukan transplantasi ginjal atau dialisis.
Dialisis harus dilakukan secara teratur beberapa kali seminggu sesuai rekomendasi dokter. Ada dua jenis dialisis, yaitu hemodialisis dan dialisis peritoneal, yang akan dipilih berdasarkan kondisi pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
7 Rekomendasi Warna Shade Cushion yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang
-
Intip Detail Makeup Amanda Zahra di Hari Pernikahan, Semuanya dari Produk Lokal
-
Apa Bedanya Makeup High dan Low Visual? Ini Cara Menentukan yang Cocok Untuk Wajahmu
-
8 Manfaat Aloe Vera untuk Kesehatan Tubuh dan Kecantikan yang Jarang Diketahui
-
Psikologi Digital: Soft Skill Baru yang Makin Dicari di Dunia Kerja Modern
-
5 Pilihan Sepatu Bola Lokal Selain Mills, Harga Rp100 Ribuan Kualitas Juara
-
Saatnya Bersyukur! 5 Zodiak Ini Paling Sering Dapat Keberuntungan Sepanjang 2025
-
Segini Kisaran Harga Wedding Organizer Profesional dan Terpecaya di Jakarta
-
9 Tips Memilih Wedding Organizer yang Aman Agar Pernikahan Tak Jadi Bencana
-
6 Zodiak Paling Sial Pada Tahun 2026, Cek Tips Menghadapinya!