Suara.com - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri buka-bukaan soal sejarah pendirian Mahkamah Konstitusi (MK). Cerita itu ia ungkap dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke-52.
Megawati menyebut saat ia masih menjadi presiden, salah satunya mendirikan MK. Ia bahkan mencarikan gedung untuk MK kala itu.
"MK saya yang bikin. Coba, perlu ada MK. Saya cari gedungnya sendiri, Presiden nih. Itu di situ tuh megah waktu itu Pak Jimly (Jimly Asshiddiqie) yang saya jadikan," ujar Megawati dalam HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025).
Megawati menyesali MK yang menurutnya kini menjadi mainan. "Sekarang dijadiin mainan. Itu kan konstitusi," tandasnya.
Sejarah Terbentuknya MK
Melansir dari laman resmi Mahkamah Konstitusi, pembentukan Mahkamah Konstitusi (MK) diawali dengan diadopsinya ide MK (Constitutional Court). Idenya bermula dari perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20.
MK dibentuk usai amandemen konstitusi yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 2001 sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B Undang-Undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 November 2001. Usai Amandemen Ketiga UUD 1945 MPR menetapkan Mahkamah Agung (MA) menjalankan fungsi MK dalam menunggu pembentukan MK. Hal ini diatur dalam Pasal III Aturan Peralihan UUD 1945 hasil Perubahan Keempat.
DPR dan pemerintah kala itu membuat Rancangan Undang-Undang mengenai Mahkamah Konstitusi. Megawati sendiri menjabat sebagai Presiden RI.
Usai berbagai pendalaman, DPR dan pemerintah akhirnya menyetujui UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi pada 13 Agustus 2003. Kemudian pada 15 Agustus 2003, Presiden Megawati memutuskan Keputusan Presiden Nomor 147/M Tahun 2003 dan dilanjutkan dengan pengucapan sumpah jabatan para hakim konstitusi di Istana Negara pada tanggal 16 Agustus 2003.
Baca Juga: Megawati Kasih 'Kode' Ada yang Kangen Dibuatkan Nasi Goreng, Siapa yang Minta?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Dari Komunitas hingga Anak Berkebutuhan Khusus, Coaching Clinic Bulu Tangkis Perkuat Talenta Muda
-
5 Sisi Gelap Zodiak Libra yang Jarang Diketahui
-
36 Nama Bayi Laki-Laki Islami Modern yang Belum Banyak Dipakai
-
5 Alasan Synchronize Fest 2025 Wajib Masuk Daftar Konsermu Minggu Ini!
-
Viral Banget, DAVIENA Skincare Apakah Sudah BPOM? Cek Varian Apa Saja yang Sudah Terdaftar
-
Stop Abaikan! Kulit Anak Lebih Rentan Rusak Akibat Sinar Matahari
-
Terpopuler: Mata Anies Baswedan Kedutan usai Disebut Prabowo, Gaji Pegawai PLN Bikin Penasaran
-
Promo Gratis Pajak Tiket Pesawat dan Diskon Hingga 30 Persen untuk Kereta serta Kapal
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!