Suara.com - Aktor Sandy Permana ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh warga di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (12/1/2025). Sandy diduga meninggal dunia usai jadi korban penikaman.
Korban yang mengalami luka parah sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tetangannya, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Seiring dengan kabar duka ini, intip perjalanan karier Sandy Permana yang dikenal sebagai aktor sekaligus politikus berikut ini.
Pemilik nama asli Sandhy Permana Kandhy Supriatna mengawali kerier di dunia hiburan sebagai seorang model. Ia dalah pemenang Cover Boy Aneka Yess pada 1999.
Pria kelahiran 1979 itu juga merambah dunia seni peran dengan membintangi serial televisi kolosal. Salah satu peran ikoniknya menjadi tokoh Arya Soma di serial Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir yang naik daun pada 2000-an.
Sandy Permana juga ambil peran dalam serial Karmala dan Raden Kian Santang. Namun kariernya sebagai pemeran tak berlangsung lama. Selepas itu, sosoknya jarang muncul di layar kaca.
Meski jarang muncul di TV, Sandy Permana aktif bermedia sosial. Ayah tiga anak itu juga menjajal dunia konten kreator hingga memiliki chanel YouTube pribadi bernama Sandy Permana TV. Di saluran ini, Sandy membagikan video jalan-jalan dan kuliner.
Pada 2024, Sandy Permana mencoba peruntungan di dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kabupaten Bekasi dari Partai Hanura. Tetapi tak berhasil menang.
Dugaan Sandy Permana dibunuh
Baca Juga: Profil Sandy Permana, Pemain Sinetron 'Mak Lampir' yang Meninggal Tragis Akibat Ditusuk Tetangga
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Sandy Permana disebut sempat bertemu dengan seseorang di danau. "Sekitar pukul 07.00 WIB korban mengendarai motor listrik menuju danau untuk menemui seseorang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polis Ade Ary Syam Indradi dikutip dari Antara, Senin (13/1).
Korban dalam keadaan bersimbah darah menemui seorang temannya dan tidak lama pingsan di depan saksi FM. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Selanjutnya korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kekerasan benda tajam dan tumpul pada tubuh korban. Polisi pun memburu terduga pelaku pembunuhan terhadap Sandy Permana.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam