Suara.com - Demensia merupakan gangguan kognitif yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir, dan fungsi otak secara keseluruhan.
Penyakit ini sering dikaitkan dengan faktor usia dan genetika, tetapi gaya hidup, termasuk pola konsumsi makanan dan minuman, juga berperan besar dalam meningkatkan risikonya.
Dalam sebuah unggahan video di Instagram, peneliti demensia asal Amerika Serikat, Robert Love, menyampaikan ada tiga minuman populer yang berpeluang meningkatkan risiko demensia.
Love mengatakan bahwa minuman beralkohol menempati posisi teratas dalam daftar tersebut. Menurutnya, alkohol bersifat neurotoksik, bisa merusak dan membunuh neuron, serta buruk bagi bakteri usus.
"Itu sangat penting karena apa yang baik untuk usus Anda juga baik untuk otak. Jadi, dengan merusak bakteri usus Anda, itu buruk bagi otak," katanya, melansir Antara, Jumat (31/1/2025).
Selain berdampak buruk terhadap kesehatan otak dan memori, alkohol menimbulkan risiko lain termasuk kerusakan hati, gangguan tidur, dan peradangan.
Bir sebagai pilihan minuman terburuk bagi kesehatan otak karena mengandung gluten, yang memiliki sifat inflamasi. Bir juga dapat meningkatkan asam urat, yang meningkatkan penyimpanan lemak perut.
Jenis minuman lain yang perlu dihindari karena bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan otak, menurut Love, adalah minuman bersoda.
Minuman bersoda memiliki kandungan gula tinggi tinggi dan kadar serat rendah, berisiko menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin yang bisa memicu peradangan, salah satu faktor risiko utama alzheimer.
Frappuccino berukuran besar yang populer di kedai-kedai kopi, menurut Love, juga sebaiknya dihindari karena kandungan gula dan kafeinnya tinggi.
Kombinasi kadar gula dan kafein tinggi bisa menstimulasi tubuh secara berlebihan sehingga berpotensi membahayakan jantung, pembuluh darah, dan otak.
"Sebaliknya, cobalah kopi hitam atau matcha. Itu bagus untuk otak, pastikan anda mendapatkan kopi organik karena kopi konvensional dapat mengandung pestisida, dan pestisida dapat merusak otak," katanya.
Berita Terkait
-
Jangan Terjebak Ekspektasi, Ini Cara Sehat Mengelola Tekanan Sosial
-
Jangan Anggap Sepele! Larangan Selama Kehamilan yang Sering Diabaikan
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Sering Curigaan Terus Alias Trust Issues? Inilah 4 Alasan Kenapa Kamu Sulit Memercayai Orang Lain
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!
-
5 Inspirasi OOTD Natal ala Shandy Aulia, Tampil Anggun dan Sophisticated
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok Dipakai Natalan di Gereja
-
5 Parfum Pria Wangi Tahan Lama hingga 24 Jam, Cocok untuk Acara Natal