Suara.com - Komunitas Tionghoa Peranakan di Indonesia sering kali disalahartikan. Identitas mereka kerap terjebak dalam stereotip, baik dalam narasi sejarah maupun kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut yang menjadi dasar Elsa Sena menginisasi Benteng Walking Tour. Ini adalah salah satu inisiasi yang berusaha mengenalkan kembali sejarah dan budaya mereka. Inisatif ini berfokus pada eksplorasi budaya Tionghoa Benteng di Tangerang.
Elsa menjelaskan, bahwa Benteng Walking Tour didirikan untuk mengenalkan sejarah dan kekayaan budaya Tionghoa Benteng kepada masyarakat luas. Dengan berjalan kaki menyusuri kawasan Pasar Lama Tangerang dan berbagai situs bersejarah lainnya, peserta diajak memahami lebih dalam tentang akulturasi yang telah berlangsung selama berabad-abad.
“Kami ingin mengelola sendiri bagaimana budaya ini dikenalkan. Banyak tur dilakukan oleh orang luar Tangerang, padahal masyarakat lokal lebih memahami sejarahnya,” ujar Elsa Sena, pendiri Benteng Walking Tour.
Elsa tumbuh dalam keluarga yang masih mempertahankan tradisi Tionghoa Benteng. Sejak kecil, ia selalu ingin tahu makna di balik ritual dan kebiasaan keluarganya.
Minatnya semakin dalam setelah mengikuti program pertukaran pelajar di Taiwan.
“Dari sana, aku mulai penasaran dengan sejarah Imlek, kue bulan, hingga tradisi lain yang sudah lama ada dalam budaya kami,” ujarnya.
Ketika pandemi Covid-19 melanda, Elsa memanfaatkan media sosial untuk berbagi cerita tentang budaya Tionghoa. Konten tentang peringatan kematian neneknya dalam tradisi Tionghoa mendapat perhatian besar.
Sejak itu, ia fokus mengangkat budaya Tionghoa Benteng melalui media sosial dan kemudian mendirikan Benteng Walking Tour.
Baca Juga: Sinopsis 'Pernikahan Arwah': Perpaduan Nuansa Mistis dan Tradisi Tionghoa
Komunitas Tionghoa Benteng memiliki sejarah panjang sejak era VOC. Mereka berakulturasi dengan budaya lokal, terutama Sunda dan Betawi, yang tercermin dalam pakaian, makanan, hingga ritual keagamaan. Sayangnya, modernisasi membuat banyak tradisi mulai ditinggalkan.
“Generasi muda cenderung memilih cara hidup yang lebih praktis. Padahal, budaya adalah bagian dari identitas kita,” kata Elsa.
Menurutnya, tantangan utama adalah menjaga budaya ini tetap relevan. “Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Komunitas harus bergerak.”
Benteng Walking Tour mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan, baik dari komunitas masyarakat Tionghoa maupun non-Tionghoa. Banyak yang terkejut dengan kekayaan sejarah yang selama ini luput dari perhatian.
“Harapannya, semakin banyak orang yang menghargai budaya Tionghoa Benteng. Ini bukan sekadar sejarah satu kelompok, tapi bagian dari sejarah Indonesia,” tutup Elsa.
Untuk kamu yang tertarik dengan jadwal dan informasi lebih lanjut tentang Benteng Walking Tour bisa dilihat di akun Instagram @bentengwalkingtour.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Masak Praktis Pakai Air Fryer Oven, Ini Resep Mini Quiche Sehat untuk Camilan di Rumah
-
5 Parfum Unisex yang Wangi dan Awet untuk Malam Tahun Baru, Bikin Jadi Pusat Perhatian
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Cokelat untuk Rayakan Natal yang Hangat dan Mewah
-
6 Rekomendasi Tinted Sunscreen Lokal untuk No Makeup Makeup Look, Praktis dan Glowing!
-
8 Skincare Terbaik agar Kulit Sehat Anti Kusam
-
10 Kebiasaan Skincare yang Bisa Membuat Jerawat Muncul Lebih Parah
-
5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Aryaduta Menteng Hadirkan Magical Festive Season
-
7 Rekomendasi Kado Hari Ibu, Spesial Peralatan Masak Estetik untuk Ibu Mertua
-
Bukan Tax On Location, Ini Arti Kata "Tol" yang Sebenarnya dan Sejarahnya di Indonesia