Suara.com - Profesionalisme dalam bekerja adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan komitmen terhadap standar kualitas tinggi dalam pekerjaan. Ini melibatkan dedikasi, integritas, tanggung jawab, dan keahlian dalam menjalankan tugas.
Orang yang profesional menunjukkan dedikasi, integritas, dan keterampilan dalam melakukan tugasnya. Profesionalisme juga berarti menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.
Beberapa kebiasaan sepele yang seringkali tidak disadari dapat membuat seseorang terlihat kurang profesional di lingkungan kerja, antara lain:
- Tidak Tepat Waktu
Datang terlambat tidak hanya menunjukkan kurangnya profesionalisme, tetapi juga dapat menghambat pekerjaan tim dan mengganggu fokus.
- Tidak Berinisiatif
Anak magang atau karyawan yang hanya mengerjakan tugas yang diberikan tanpa berusaha lebih akan terlihat pasif dan kurang peduli terhadap hasil pekerjaan tim.
- Menggunakan Ponsel Saat Bekerja
Menggunakan ponsel di jam kerja, terutama saat rapat, dapat mengganggu fokus, menurunkan produktivitas, dan memberikan kesan tidak serius.
- Tidak Mendengarkan Arahan dengan Baik
Tidak memperhatikan briefing atau arahan dapat menyebabkan kesalahan karena kurangnya pemahaman instruksi, yang pada akhirnya menunda pekerjaan tim.
- Mengeluh Terlalu Sering
Terlalu banyak mengeluh dapat merusak suasana tim dan menurunkan semangat kerja.
- Menghindari Tugas-Tugas Kecil
Merasa bahwa tugas-tugas kecil tidak penting dapat membuat seseorang terlihat malas dan kurang berkomitmen.
- Tidak Memberikan Feedback atau Masukan
Kurangnya partisipasi dalam memberikan feedback dapat menghambat perbaikan dan pengembangan tim.
- Menunda Pekerjaan
Menunda-nunda pekerjaan dapat merugikan tim lain, terutama jika pekerjaan tersebut membutuhkan kerjasama.
- Melakukan Hal yang Tidak Perlu
Bersikap terlalu akrab secara fisik atau bercanda dengan kata-kata yang kurang sopan dapat mengganggu rekan kerja.
- Membicarakan Orang Lain
Bergosip atau membicarakan rekan kerja dapat menciptakan suasana kerja yang tidak nyaman dan merusak citra profesional.
- Bersikap Negatif
Bersikap negatif dapat menurunkan produktivitas dan membuat rekan kerja merasa tidak nyaman.
- Tidak Mau Menerima Feedback
Menolak feedback dapat menghambat perkembangan karier.
- Terlalu Sering Mengecek Smartphone
Terlalu sering melihat smartphone, terutama media sosial, dapat mengganggu fokus dan memberikan kesan tidak profesional.
- Meminta Maaf untuk Ide yang Akan Disampaikan
Merendahkan ide sendiri sebelum menyampaikannya dapat membuat ide tersebut kurang dipertimbangkan.
- Menatap Seseorang Terlalu Lama
Menatap seseorang terlalu lama tanpa alasan yang jelas dapat membuat orang lain tidak nyaman dan memberikan kesan kurang kerjaan.
- Berdandan di Meja Kerja
Berdandan di meja kerja dapat meruntuhkan kesan profesional.
- Sering Berjanji Namun Tidak Menepati
Mengingkari janji dapat menghilangkan kepercayaan orang lain.
- Terlalu Banyak Bertanya
Terlalu banyak bertanya menunjukkan kurangnya persiapan atau inisiatif untuk mencari jawaban sendiri.
- Berantakan
Meja kerja yang berantakan dapat memberikan kesan tidak terorganisir.
- Sibuk Sendiri Ketika Rapat
Tidak fokus dan sibuk sendiri saat rapat menunjukkan kurangnya perhatian dan partisipasi.
- Menyela Pembicaraan
Menyela pembicaraan orang lain dianggap tidak sopan dan tidak profesiona.
- Plin-plan
Tidak konsisten dalam perkataan dan tindakan dapat mengurangi kepercayaan rekan kerja. Menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dapat membantu membangun citra profesional di tempat kerja dan meningkatkan hubungan dengan rekan kerja.
Berita Terkait
-
Thariq Halilintar Kerja Apa? Bingung Dicecar Deddy Corbuzier Punya Bisnis Apa
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Pahitnya Ekonomi RI: Lesunya Konsumsi Rumah Tangga Imbas Cari Pekerjaan Sulit
-
Sidang Cerai Chikita Meidy: Hanya Ingin Hak Asuh Anak, Nafkah, dan Harta Gono-Gini
-
Apa Pekerjaan Suami Tasya Farasya? Viral Istrinya Curhat Sering Pulang Subuh
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Koleksi Tas Istri Anggota DPRD Wahyudin Moridu, Suaminya Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Masa Depan Pendidikan dan SDGs: Pelajaran dari Ambassador Talk di Nusa Putra
-
Siapa Istri Wahyudin Moridu? Anggota DPRD yang Viral Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Staycation Rasa Museum: Liburan Mewah di Makau Sekaligus Intip Dunia Picasso!
-
Bedak Herocyn Bisa untuk Wajah? Ketahui Manfaat dan Fungsi Bedak yang Satu Ini
-
Profil UTS Insearch Sydney yang Masuk Riwayat Pendidikan Gibran, Apakah Semacam Bimbel?
-
Ketika Satu Video Mengubah Nasib Restoran: Fenomena Croissant TikTok
-
Wahyudin Moridu dari Partai Apa? Anggota DPRD Viral Ngaku Mau 'Rampok Uang Negara'
-
Tips Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit, Ini 5 Rekomendasi Terbaiknya
-
Aman dan Nyaman, Wali Kota Semarang Pastikan Kotanya Siap Jadi Destinasi Liburan Wisatawan