Suara.com - Latar jurusan kuliah Gita Savitri di Jerman turut tuai sorotan usai istri penyanyi Paul Partohap ini ikut buka suara soal seruan "Kabur Aja Dulu". Berlakangan ini, media sosial memang ramai dengan penggunaan tagar KaburAjaDulu yang merujuk pada keinginan pindah tinggal di luar negeri.
Sebagai seseorang yang sudah tinggal di Jerman selama lebih dari 15 tahun, Gita Savitri atau Gitasav berbagai tentang suka duka meninggalkan Indonesia. Sedari dulu, Gitasav memang memiliki kesempatan tinggal di luar negeri karena banyak keluarganya yang melakukan hal serupa.
"Dari gue keil, gue udah dikasih tau kalau kondisi hidup di Indo tidak ideal dan gue punya alternatif untuk tinggal di luar," tulis Gitasav menjawab pertanyaan netizen dalam sesi tanya jawab di Instagram Story, dilansir pada Minggu (16/2/2025).
Meski begitu, Gitsav juga tidak memungkiri bahwa ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum tinggal di luar negeri.
"Lo (kalau tinggal di luar negeri) selalu dalam survival mode karena lo gak punya safety net kayak di Indonesia. Lo gagal, lo kenapa-kenapa, cuma lo yang bisa diandalin. Dan untuk menata hidup 'secure' sebagai imigrain itu butuh bertahun-tahun. Menjadi imigran sulitnya dua kali lipat," imbuhnya.
Lantas, sejak kapan sebenarnya Gita Savitri sudah di luar negeri? Apa jurusan pendidikan yang diambilnya di Jerman? Berikut ulasannya.
Gita Savitri di Jerman kuliah apa?
Sejak lulus di SMA 78 Jakarta pada tahun 2009, Gita Savitri memang langsung melanjutkan pendidikan ke luar negeri, tepatnya Jerman. Artinya, Gitasav sudah tinggal di luar negeri sejak berusia 18 tahun.
Di Berlin, Jerman, Gita Savitri kuliah di Technische Universitat dengan mengambil jurusan Kimia. Lulus pada tahun 2012, Gitasav melanjurkan pendidikannya di bidang yang sama sehingga lulus dengan gelar Bahelor of Science dari Freie Universitat Berlin.
Baca Juga: Menaksir Kisaran Gaji TKI di Jepang, Viral Kades Ciamis Mundur Demi Kerja di Negeri Sakura
Berbekal pengalaman itu, Gitasav mengambil pekerjaan di bidang kimia, seperti sebagai Cosmetics Chemist di Cosmacon GmbH (2020–2022) dan Kumar Organic Products Limited (2022–2024). Saat ini, Gitasav bahkan sudah memiliki brand skincare sendiri yang diberi nama Moin.
Tak hanya pekerjaan formal di Jerman, Gitasav juga dikenal sebagai content creator dan penulis. Dalam profil LinkedIn pribadinya, Gita mengaku masih aktif sebagai Penulis Lepas di beberapa media, seperti Go Girl Indonesia dan Deutsche Welle Indonesia.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Berapa Tarif Endorse Jule? Kabarnya Ramai Ditinggal Brand usai Geger Isu Selingkuh
-
Geger Isu Raisa Gugat Cerai, Kontroversi Hamish Daud Diungkit Lagi: Open BO sampai Pelecehan
-
Beda Biaya Bariatrik di Indonesia vs Malaysia, Mahal Mana? Nathalie Holscher Pilih Penang
-
Turis di Bali Dilarang Menyentuh Monyet Liar, Ini Alasannya
-
6 Merek Kosmetik Lokal Terbaik Indonesia: Dari Halal hingga Warisan Herbal
-
Menyelam ke Keindahan: Tempat Snorkeling Terbaik di Karimunjawa
-
5 Sarung Terbaik dengan Kualitas Premium untuk Ibadah dan Acara Formal, Mulai Rp100 Ribuan
-
Penerima KIP Kuliah Diduga Tak Layak? Ini Langkah Lapor Resminya ke Kemendikbud
-
Panduan Lengkap Susunan Acara Hari Santri
-
Perancang di Balik Megahnya Warehouse, Cerita Tim Tentang Teknologi yang Bikin Proyek Lebih Rapi