Suara.com - Keberadaan font Times New Roman kini membuat ijazah mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kembali menuai perdebatan.
Beberapa pihak yang mengaku sebagai ahli forensik digital kini membuat narasi bahwa ijazah Jokowi yang dikeluarkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah palsu lantaran menggunakan font Times New Roman.
Ahli digital tersebut mengklaim font Times New Roman belum ditemukan dan belum dipakai secara luas oleh masyarakat.
Adapun si ahli digital menjelaskan font tersebut ditemukan pada 1991 dan ijazah Jokowi diterbitkan pada tahun 1985.
Tak sedikit pihak yang sontak mematakahkan klaim tersebut, dan menegaskan bahwa font sejenis Times New Roman dan cikal bakal font tersebut sudah dipakai sejak lama.
Mari simak bersama sejarah font Times New Roman yang kaya akan kisah dan kini menimbulkan huru-hara soal ijazah Jokowi.
Ternyata sudah dipakai luas sejak sebelum Perang Dunia II
Gaya tulisan Times New Roman ternyata dipopulerkan oleh kanal pemberitaan asal Inggris yakni The Times.
Times New Roman telah dipakai untuk mencetak tulisan di surat kabar tersebut jauh sebelum Perang Dunia II meletus.
Baca Juga: Sejarah Nuzulul Quran, Kisah Seputar Turunnya Wahyu Pertama
Font bernuansa klasik ini terinspirasi dari buku-buku dan manuskrip yang berkembang di Italia, sebagaimana yang dicatat oleh sosok penulis C.F.O Clarke.
Gaya Times New Roman akhirnya muncul di berbagai surat kabar, termasuk di berbagai buku dan karya tulis ilmiah.
Font ini juga menjadi gaya tulisan yang baku dipakai oleh berbagai instansi pendidikan di Tanah Air seperti di tugas akhir atau jurnal ilmiah.
Kendati populer dipakai di surat kabar sejak tahun 1931, font ini muncul dan dipakai di komputer pribadi melalui Windows seri 3.1 dan seterusnya yang rilis pada tahun 1991.
Berkaca dari penggunaan Times New Roman di komputer, tak heran jika sosok ahli forensik digital tersebut mengklaim bahwa ijazah Jokowi palsu.
Namun, apa yang dinarasikan oleh si ahli forensik digital tersebut tak bisa seutuhnya diterima sebagai fakta.
Berita Terkait
-
Sejarah Idul Fitri Zaman Nabi Muhammad SAW dan Maknanya
-
Makna dan Sejarah Idul Fitri: Bukan Sekadar Salat Ied dan Maaf-maafan, Ini Kisah Lengkapnya!
-
Sejarah Nuzulul Quran, Kisah Seputar Turunnya Wahyu Pertama
-
Kapan Malam Nuzulul Quran 2025? Catat Jadwalnya Jangan Sampai Ketinggalan!
-
Sejarah Kastengel: Kisah Cinta Keju Belanda yang Bersemi di Indonesia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Resep Creamy Cheese Stick, Camilan Simple untuk Lengkapi Momen Kumpul Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Sepatu Kulit dari Bandung: Kualitas Premium, Harga Masih Masuk Akal
-
7 Skincare untuk Usia 45 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Kado Hari Ibu 22 Desember
-
5 Cushion Anti Aging Rp100 Ribuan, Wajah Tampak Lebih Muda Tanpa Mahal
-
7 Outfit Lari Wanita di Musim Hujan, Cepat Kering dari Kepala sampai Kaki
-
25 Contoh Catatan Wali Kelas Semester Ganjil untuk Rapor Siswa SMP yang Penuh Makna
-
Konsumsi Kopi Berlebih Bisa Berdampak pada Kesehatan Tulang Lansia
-
Terpopuler: Isi Amplop Ijazah Jokowi Terkuak, Firasat Shio Ular Terbukti!
-
6 Sunscreen Anti-Aging yang Cocok untuk Wanita Usia 40an, Hempaskan Kerutan
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh