Suara.com - Surat Berharga Negara (SBN) menjadi sorotan setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan pembelian SBN senilai Rp 70,74 triliun hingga 18 Maret 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari operasi moneter pro-pasar.
Langkah BI membeli SBN itu kemudian ramai dibahas seiring cuitan akun @irwndfrry yang menjelaskan bahwa kejatuhan bursa bukan disebabkan oleh pembelian SBN, melainkan sebaliknya. Artinya, investor beralih ke SBN setelah bursa mengalami penurunan. Pembelian SBN oleh BI justru memperdalam koreksi bursa yang sudah terjadi.
Lantas apa itu SBN? Simak penjelasan berikut ini.
Pengertian SBN
Dikutip dari website OCBC Indonesia, Surat Berharga Negara (SBN) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, masyarakat bertindak sebagai investor yang meminjamkan dana kepada negara untuk membiayai berbagai proyek pembangunan. Sebagai imbalannya, investor akan menerima keuntungan berupa bunga atau bagi hasil secara berkala.
Sederhananya, SBN adalah bentuk investasi di mana masyarakat meminjamkan uang kepada pemerintah. Uang tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan negara, dan sebagai gantinya, investor akan menerima keuntungan berupa bunga atau bagi hasil.
Dengan kata lain, SBN adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah kepada masyarakat, di mana masyarakat yang membeli SBN berarti memberikan pinjaman kepada pemerintah untuk digunakan dalam pembangunan negara.
Jenis SBN
Berdasarkan cara pengelolaannya, SBN dibagi menjadi dua jenis antara lain:
1. SBN Konvensional
SBN konvensional adalah instrumen keuangan negara yang dikelola secara umum, di mana investor memperoleh keuntungan melalui pembayaran suku bunga yang ditetapkan oleh pemerintah. Jenis SBN ini memiliki dua kategori utama.
- Saving Bond Ritel (SBR)
Saving Bond Ritel (SBR) adalah jenis investasi SBN yang dirancang khusus untuk investor individu atau ritel. Keuntungan dari investasi ini diberikan dalam bentuk kupon atau bunga.
Baca Juga: PSN Pacu Edukasi Teknologi Antariksa dengan Investasi SDM
Karena ditujukan untuk investor perorangan, SBR tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Pemerintah menerbitkan SBR untuk membantu membiayai anggaran negara, dengan minimal pembelian Rp 1 juta dan suku bunga mengambang. Jangka waktu investasi biasanya sekitar 2 tahun, dengan opsi pencairan lebih awal.
- Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) adalah instrumen utang negara yang memungkinkan masyarakat untuk memberikan pinjaman kepada pemerintah, yang kemudian digunakan untuk membiayai kebutuhan negara. Tidak seperti SBR, ORI dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Sehingga investor dapat memperoleh keuntungan tidak hanya dari suku bunga yang diberikan pemerintah, tetapi juga dari penjualan obligasi tersebut. ORI ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 1 juta, suku bunga tetap, dan jangka waktu sekitar 3 tahun, tanpa opsi pencairan awal.
2. Surat Berharga Syariah Negara
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan ditawarkan kepada masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah Islam. Keuntungan yang diperoleh investor tidak berupa bunga, melainkan bagi hasil atau nisbah.
SBSN terbagi menjadi 2, yaitu:
- Sukuk Tabungan (ST)
Sukuk tabungan (ST) adalah produk investasi syariah yang setara SBR namun dengan perbedaan mendasar pada struktur akad yang sesuai prinsip-prinsip syariah Islam, yang tidak ditemukan pada SBN konvensional. Dana yang diinvestasikan dalam ST dikelola oleh pemerintah secara eksklusif dalam sektor-sektor yang diizinkan oleh syariah.
ST ditujukan untuk investor ritel dan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Investasi awal dimulai dari Rp 1 juta dengan jangka waktu investasi selama 2 tahun, dan investor diberikan opsi untuk melakukan pencairan dana sebelum jatuh tempo apabila diperlukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
4 Parfum Aroma Powdery yang Wajib Kamu Coba, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
Apakah Sunscreen Bisa Memutihkan Wajah? Cek Fakta dan Rekomendasi yang Layak Dicoba
-
5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
-
5 Sampo Terbaik untuk Menyamarkan Uban di Usia 50-an, Rambut Tampak Muda Kembali
-
Hari Ini Apakah Malam Jumat Kliwon? Intip Weton Kalender Jawa 14 November 2025
-
7 Bedak yang Bagus dan Tahan Lama untuk Anak Sekolah, Harga Mulai Rp35 Ribuan
-
7 Tips Renovasi Rumah dengan Budget Terbatas, Strategi Cerdas untuk Hasil Maksimal
-
Bukan Keburukan, Laporkan Kebaikan Teman Justru Bisa Tingkatkan Empati Remaja
-
7 Parfum Aroma Mawar untuk Wanita Dewasa, Wangi Elegan dan Tahan Lama
-
Kenali Jenis Kulit: Tips Dokter Kulit untuk Mendapatkan Hasil Perawatan Ideal