Suara.com - Sosok Sultan Palembang kini jadi sorotan publik setelah konten Willie Salim yang memasak rendang 200 kilogram menuai kontroversi.
Hal tersebut lantaran Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja mengeluarkan sikap maklumat kesultanan.
Dalam maklumatnya, ada beberapa poin yang disampaikan, termasuk desakan agar Willie Salim menyampaikan maaf kepada masyarakat Palembang dengan cara melakukan tepung tawar perdamaian.
Tak hanya itu, Willie Salim juga didesak agar menghapus konten yang menuai kontroversi di semua platform, mulai dari TikTok, Instagram, Facebook, hingga YouTube.
Satu poin yang cukup mengkhawatirkan adalah jika Willie Salim tidak mengindahkan maklumat tersebut, maka ia dilarang untuk datang ke Palembang selama hidupnya.
Dari maklumat yang dikeluarkan tersebut, sosok Sultan Palembang menjadi perhatian publik sehingga banyak yang mencari tahu bagaimana profilnya.
Sejarah Sultan Palembang
Sebelum mengetahui profil Sultan Palembang, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana sejarahnya.
Jadi, Sultan Palembang merupakan sebuah gelar turun-temurun yang dinobatkan kepada penguasa Kesultanan Palembang Darussalam.
Baca Juga: Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
Menurut sejarahnya, gelar tersebut pertama kali digunakan saat masa Sri Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam didapuk sebagai Sultan Pertama pada tahun 1659.
Namun, pada masa kolonial, gelar kesultanan ini dihapus oleh pemerintahan Belanda, tepatnya pada tahun 1823.
Kabarnya, kesultanan ini merupakan salah satu yang terbesar di Sumatera bagian selatan karena mencakup banyak wilayah di sekitarnya.
Bahkan, berdasarkan kisah Kidung Pamacangah, disebutkan jika Kesultanan Palembang pernah menaklukkan Bali kala bersama Gajah Mada dari Majapahit.
Seiring berjalannya waktu, kini telah ada 10 Sultan Palembang dan yang terakhir (saat ini) adalah Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja.
Profil Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja
Berita Terkait
-
Tips Masak Besar ala Bobon Santoso, Pantas Blak-blakan Semprot Willie Salim
-
Keanehan Masakan Willie Salim Dibongkar UAS, Begini Tips Memasak Rendang Antikonspirasi
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Lagi Heboh Kasus Rendang Hilang di Palembang, Deddy Coebuzier Malah Jadi Korban Prank Willie Salim
-
Arti Tepung Tawar Perdamaian, Tuntutan Dari Sultan Palembang untuk Willie Salim
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia