Dikarenakan kapal besar tidak dapat mendekati tepi pantai desa, kapten kapal meminjam mobil pikap dari pelabuhan untuk menjemput warga satu per satu. Warga desa, terutama para lansia pun dievakuasi menggunakan truk.
Setelah itu mereka dipindahkan ke kapal-kapal kecil sebelum akhirnya diangkut ke kapal ikan yang lebih besar. Pada akhirnya semua berhasil diselamatkan dan dibawa ke pelabuhan Chuksan.
Ucapan Terima Kasih Para Lansia pada Sugianto
Seorang warga berusia 90 tahun mengenang momen menegangkan diselamatkan Sugianto. "Jika bukan karena Sugianto, kami semua mungkin sudah meninggal," ucapnya.
"Saya tertidur saat menonton TV, lalu tiba-tiba mendengar teriakan dari luar. Ketika saya membuka pintu, Sugianto sudah ada di sana dan segera menggendong saya keluar rumah," sambungnya.
Warga desa pun menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan Sugianto. "Tanpa Sugianto dan kepala desa nelayan, kami pasti mengalami bencana besar," ucap warga.
"Kami berharap dia bisa terus tinggal di sini, karena dia adalah pemuda luar biasa dan dapat diandalkan," lanjutnya.
Sugianto pun memberikan penjelasan soal kronologi menyelamatkan para lansia tersebut.
"Saya jujur tidak ingat bagaimana saya berlari bersama kepala desa. Saya menggendong nenek-nenek yang terbangun setelah saya teriaki 'PPALI PPALI' (cepat-cepat) dan menggendong mereka ke tempat yang aman. Saya sempat ketakutan melihat api di luar salah satu warung, tapi saya memberanikan diri," ucapnya.
Berkat bantuan Sugianto, 60 penduduk desa selamat tanpa luka-luka. Pada 1 April 2025, Kementerian Kehakiman Korea Selatan dilaporkan sedang mempertimbangkan pemberian visa tinggal jangka panjang kepada Sugianto sebagai bentuk penghargaan atas jasanya.
Baca Juga: Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan Jelang Piala Asia U-17 2025
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
4 Drama Korea Tayang April 2025, dari Genre Romantis Hingga Thriller
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda