- Direktur Utama GoTo Patrick Walujo digoyang mundur oleh para investor kakapnya.
- Langkah ini diambil karena sikap Walujo menolak langkah merger dengan Grab.
- Sejumlah investor kakap ini diketahui memang menyetujui langkah merger GoTo dengam Grab.
Suara.com - Sejumlah investor kakap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), termasuk raksasa teknologi SoftBank Group Corp, Provident Capital Partners, dan Peak XV, dikabarkan tengah berupaya keras untuk mengkudeta Patrick Walujo dari kursi Direktur Utama.
Motif pergantian pucuk pimpinan ini ditengarai karena penolakan Walujo terhadap rencana ambisius para pemegang saham untuk memuluskan merger antara GOTO dan rival bebuyutannya, Grab!
Kekhawatiran investor diperburuk oleh kinerja pasar GOTO di bawah kepemimpinan Walujo yang dianggap gagal, dengan nilai pasar perseroan yang merosot lebih dari 40 persen.
“Karena itu, SoftBank Group Corp, Provident Capital Partners, dan Peak XV yang termasuk di antara kelompok investor besar Grup GOTO tengah berupaya mengganti CEO Patrick Walujo,” ungkap sumber yang mengetahui kabar tersebut, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (13/11/2025).
Tekanan dari investor kakap ini bukan lagi sebatas wacana. Kelompok tersebut bahkan dilaporkan telah menandatangani memo resmi kepada Dewan Direksi GOTO untuk segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Manajemen GOTO sendiri telah mengagendakan pemanggilan RUPSLB pada 25 November 2025.
Merespons kabar panas ini, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GOTO, R. A. Koesoemohadiani, buru-buru menenangkan pasar. Ia menegaskan bahwa RUPSLB tersebut adalah bagian dari tata kelola perusahaan yang rutin dan tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun, termasuk isu merger dengan Grab.
“Agenda RUPSLB tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun,” tegas Koesoemohadiani.
Isu merger ini semakin santer setelah pernyataan dari Istana Kepresidenan. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sempat mengungkapkan bahwa pemerintah tengah membahas peluang rencana penggabungan GOTO dan Grab, bahkan menyebut Badan Pengelola Investasi Danantara berpeluang terlibat dalam transaksi raksasa tersebut.
Baca Juga: Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
Meskipun Koesoemohadiani menegaskan belum ada keputusan merger, ia menyatakan GOTO menyambut baik upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional dan berkomitmen mendukung kebijakan yang bertujuan membangun industri yang efisien dan berkelanjutan.
“GOTO berkomitmen senantiasa mendukung arahan dan kebijakan pemerintah,” tambahnya.
Di tengah gejolak ini, GOTO mengklaim berada dalam posisi terkuat berkat dukungan rencana strategis dan kemajuan menuju profitabilitas yang berkelanjutan. Namun, keputusan RUPSLB 25 November mendatang akan menjadi penentu apakah Patrick Walujo mampu mempertahankan posisinya dari gempuran investor yang menginginkan GOTO segera menjadi entitas tunggal bersama Grab.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember