Suara.com - Sebuah foto yang dibagikan seorang warganet mendadak mencuri perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Bukan karena keindahan desainnya atau kemegahan konstruksinya, melainkan karena sebuah detail yang terkesan sepele namun justru menggelitik.
Bagaimana tidak, foto tersebut memperlihatkan Tugu Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN) terlihat menampilkan tulisan "Lorem ipsum dolor amet, consetuer adipiscing elit".
Kalimat ini tentu bukan sembarang kalimat, melainkan teks dummy atau pengisi sementara yang biasanya hanya ditemukan dalam desain grafis atau template cetak.
Akun X (dulu Twitter) @jejakaki membagikan foto tersebut dengan caption, “Temen ada yg iseng ke Nusantara kirim foto ini… Komen gue: kok bisa selengah ini yaa??.”
Tulisan dummy yang terpampang nyata di tugu resmi itu langsung mengundang komentar publik yang tidak kalah jenaka dan menyentil.
Ketika Placeholder Jadi Pusat Perhatian
Sebagian besar netizen menyadari bahwa "Lorem ipsum" bukanlah kalimat bermakna. Bahkan mereka yang awam sekalipun mungkin pernah melihat teks ini saat mengunduh template desain atau membuat undangan digital.
Lorem ipsum adalah teks standar industri percetakan dan desain sejak tahun 1500-an, digunakan untuk meniru tampilan sebuah paragraf nyata agar desain bisa divisualisasikan secara proporsional sebelum konten sebenarnya diisi.
Komentar pun bermunculan, mulai dari nada santai hingga sindiran tajam. “Pasang aja, gak bakal ada yg liat ini,” tulis @koz**** dengan nada sarkasme.
Baca Juga: CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
“Designer belum dibayar mungkin, eh apa budgetnya ditilep?” sindir @fel****. Komentar ini seolah menyuarakan keresahan masyarakat atas pengelolaan proyek-proyek besar yang dikerjakan setengah hati.
Penjelasan lebih teknis datang dari akun @made**** yang menulis, “Buat yang belum paham, ‘lorem ipsum’ adalah teks dummy yang biasa digunakan dalam desain grafis atau penerbitan untuk mengisi ruang sementara sebelum konten sebenarnya dimasukkan. Jadi, jika itu muncul di tugu, berarti seharusnya diganti dengan teks resmi, tapi lupa atau belum dilakukan.”
Sejarah Singkat Teks "Lorem Ipsum"
Menariknya, teks yang kerap dianggap tidak bermakna ini ternyata memiliki sejarah panjang. Berdasarkan penelusuran yang dikutip dari Cidepolitan, Lorem ipsum berasal dari tulisan filsuf dan sastrawan Romawi Marcus Tullius Cicero, yang hidup sekitar abad ke-1 sebelum masehi.
Seorang profesor Latin bernama Richard McClintock dari Hampden-Sydney College di Virginia, AS, menemukan bahwa kalimat-kalimat dalam Lorem ipsum diambil dari bagian buku Cicero yang berjudul de Finibus Bonorum et Malorum (The Extremes of Good and Evil).
Meskipun sudah tidak bermakna secara langsung karena telah dipotong-potong dan dimodifikasi, susunan huruf dan kata-kata dalam Lorem ipsum dianggap ideal untuk menggambarkan bagaimana suatu desain teks akan terlihat dalam produk cetak atau digital.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
Terkini
-
Pendidikan Yuda Purboyo Sunu, Ikuti Jejak sang Ayah Purbaya Yudhi Sadewa
-
Ogah Ribet, Belanja Cepat Jadi Habit Baru Masyarakat Urban
-
Arti Mimpi Naik Gunung Menurut Ajaran Islam dan Primbon Jawa, Rezeki Nomplok atau Musibah?
-
Apa Itu Sleep Therapy yang Dijalani Tasya Farasya? Insomnia Akut Sebelum Gugat Cerai Suami
-
Bukan Cuma Soal Juara: Ini Alasan Bakat Penting Buat Tumbuh Kembang Anak
-
Siapa Mertua Tasya Farasya? Sosoknya Pernah Tersandung Kasus Hukum
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Bisa Diangkat Jadi PPPK Penuh Waktu?
-
Letak Nomor SKCK untuk Isi DRH PPPK 2025 Bukan di Pojok Atas, Ini yang Benar
-
Ustaz Khalid Basalamah Tamatan Apa? Terseret Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Siapa Kembaran Tasya Farasya? Heboh Sang Selebgram Gugat Cerai Suami