Suara.com - Indonesia masih bergulat dengan persoalan pelik di bidang kesehatan anak, yakni masalah gizi yang kompleks dan berlapis. Fenomena ini dikenal sebagai Triple Burden of Malnutrition (TBM).
Diketahui, ini kondisi di mana satu populasi menghadapi tiga tantangan sekaligus, mulai dari gizi kurang (stunting dan wasting), gizi lebih (overweight dan obesitas), serta kekurangan mikronutrien (hidden hunger).
Tentu saja, hal tersebut bukanlah sekadar istilah medis, tetapi realita yang berdampak besar pada kualitas generasi penerus bangsa. Terlebih data dari Global Health Observatory WHO yang dirujuk oleh Asia Pathways pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi tertinggi di Asia Tenggara untuk kasus wasting dan underweight, serta peringkat kedua tertinggi untuk stunting.
Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, rendahnya pemahaman tentang gizi seimbang, dan keterbatasan akses terhadap makanan bergizi—terutama di wilayah dengan tantangan sosial-ekonomi yang tinggi.
Ironisnya, meskipun banyak keluarga tahu pentingnya makan sehat, realitas di lapangan menunjukkan bahwa anak-anak lebih akrab dengan rasa manis dari minuman kemasan, makanan ringan, atau produk olahan tinggi gula seperti kental manis.
Hal ini bukan hanya berdampak pada berat badan, tetapi juga pada kualitas tumbuh kembang, imunitas, hingga kemampuan belajar anak.
Cita rasa yang kuat seperti manis, asin, dan gurih cenderung membuat anak kecanduan, dan sayangnya, banyak orang tua justru mengikuti kemauan anak karena tidak tega atau tidak tahu alternatif yang lebih sehat.
Dalam konteks inilah, program edukasi gizi menjadi sangat krusial. Namun, edukasi saja ternyata tidak cukup. Diperlukan pendekatan yang lebih menyentuh dan konsisten, yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membantu masyarakat—khususnya para ibu—untuk mengubah kebiasaan makan keluarga dari akar.
Salah satu pendekatan yang kini diupayakan adalah melalui pelatihan kader pendamping gizi di tingkat masyarakat.
Baca Juga: Diduga Gelapkan Dana MBG Hampir Rp1 Miliar, Yayasan MBN: Uangnya Masih Ada di Dalam Rekening
Lebih dari 100 kader dari berbagai wilayah di Indonesia baru-baru ini mendapatkan pembekalan khusus dari Majelis Kesehatan Pengurus Pusat Aisyiyah (Makes PPA), bekerja sama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI).
Mereka dilatih untuk mendampingi para ibu dalam membiasakan anak-anak mereka mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, dengan fokus khusus pada kelompok balita yang rentan.
Program ini akan diterapkan secara intensif selama dua bulan di tiga wilayah rawan stunting, yakni Kabupaten Bogor, Kota Kupang, dan Kabupaten Muaro Jambi. Sebanyak 72 ibu dan anak balita menjadi sasaran awal program ini.
Para kader tidak hanya memberikan edukasi tentang pola makan sehat, tetapi juga terlibat langsung dalam mencatat perubahan kebiasaan anak dan mendampingi proses adaptasi rasa anak terhadap makanan bergizi.
Intervensi berupa pemberian bahan pangan bergizi juga menjadi bagian dari strategi untuk mendukung keberhasilan perubahan tersebut.
Menurut ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, Prof. Dr. Tria Astika Endah Permatasari, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pemberian susu yang tepat pada anak. Banyak orang tua belum memahami bahwa susu dengan tambahan rasa seperti cokelat cenderung memiliki kandungan gula yang tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
5 Sepatu dengan Desain Klasik dan Timeless, Nyaman Maksimal untuk Jalan Kaki
-
5 Bentuk Kacamata yang Cocok untuk Wajah Bulat, Bikin Lebih Tirus dan Tegas
-
Cuma Rp25 Ribuan, 7 Pilihan Lipstik Purbasari untuk Usia 40 Tahun dengan Kulit Sawo Matang
-
Pure Paw Paw untuk Apa Saja? Lebih dari Sekadar Pelembap Bibir, Ini 7 Manfaat Ajaibnya
-
6 Produk Anti Aging Sariayu agar Kulit Kencang dan Cerah, Cocok untuk 40 Tahun ke Atas
-
Urutan 12 Zodiak Paling Rawan Selingkuh, Siapa yang Hobi Permainkan Hati?
-
Apakah Tinted Sunscreen Bisa Memudarkan Flek Hitam? Cek 5 Pilihan yang Murah dan Bagus
-
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Termuda dan Muslim Pertama dalam Sejarah New York
-
5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
-
Profil dan Pendidikan Gusti Purbaya, Kukuhkan Diri sebagai Raja Baru Keraton Solo di Usia 22 Tahun