Suara.com - Banyak orang bermimpi punya usaha kuliner. Terbayang serunya punya toko roti dengan aroma manis yang menggoda, antrean pelanggan yang setia menunggu giliran, dan senyum puas setiap kali produk kita dinikmati.
Namun kenyataannya, membangun dan menjaga bisnis kuliner bukan sekadar soal resep yang enak. Lilysan Wijaya, pemilik jaringan Romi Roti Mimpi Indah, adalah contoh nyata dari pelaku usaha yang tumbuh dari dapur kecil hingga punya beberapa outlet.
Awalnya, ia menjalankan semuanya sendiri, dari mencampur adonan, mengatur stok bahan, melayani pelanggan, hingga menghitung laporan keuangan.
Semua dilakukan karena kecintaannya pada roti dan kepuasan pelanggan. Namun, ketika outlet mulai bertambah, tantangan pun muncul. Semakin besar skala usaha, semakin kompleks pula operasionalnya.
“Saya pernah mengalami sendiri bagaimana sistem kasir yang tidak andal bisa bikin pesanan berantakan, antrean jadi panjang, dan karyawan frustrasi,” ujar Lilysan.
Situasi ini menyadarkannya bahwa kelezatan roti saja tidak cukup jika sistem pendukungnya tidak memadai. Saat itu, ia mulai mencari solusi.
Bukan untuk menggantikan peran manusia atau mengubah karakter tokonya, tapi untuk memberi ruang agar ia bisa kembali fokus pada hal yang paling ia cintai, kualitas produk dan pengalaman pelanggan.
Teknologi yang Membantu, Bukan Membebani
Di tengah kebingungan mencari sistem yang cocok, Lilysan mengenal ESB—perusahaan penyedia software berbasis cloud yang memang dirancang khusus untuk industri kuliner.
Baca Juga: Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
Lewat pendekatan yang tidak teknis dan bahasa yang mudah dipahami, ESB menawarkan satu hal penting, ketenangan. Sistem mereka memungkinkan pemilik usaha mengatur stok, kasir, laporan keuangan, hingga pengelolaan outlet secara otomatis dan real-time.
“Setelah beralih ke ESB, dalam waktu sebulan, saya sudah bisa merasakan perbedaannya. Operasional jadi lebih stabil, dan saya tidak harus mikirin hal-hal teknis setiap hari. Dukungan teknis mereka juga cepat dan responsif,” jelas Lilysan.
Yang menarik, teknologi ini tidak mengubah jati diri usaha. Sistem justru memperkuat hal-hal penting seperti konsistensi rasa, kecepatan pelayanan, dan manajemen karyawan.
Dengan urusan teknis dipegang sistem, Lilysan punya lebih banyak waktu untuk berinovasi di dapur dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Berbagi Cerita dan Bertumbuh Bersama
Cerita Lilysan bukan satu-satunya. Agung Haryadi dari Baker Old, sebuah brand roti berbasis franchise, juga menghadapi tantangan unik.
“Menjaga konsistensi kualitas di jaringan franchise itu sulit. Setiap mitra punya gaya sendiri, dan outlet terus bertambah,” katanya.
Agar semua mitra bisa berjalan seragam dan stabil, Baker Old menggunakan sistem operasional dari ESB. Hasilnya, mereka bisa memantau stok, laporan penjualan, hingga performa outlet dari satu dashboard.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan hanya berkelanjutan kalau mitra kami juga merasa nyaman dan percaya diri menjalankan usahanya,” lanjut Agung.
OLIN: Asisten Cerdas yang Paham Dunia Kuliner
Untuk makin memudahkan pelaku usaha, ESB meluncurkan OLIN—aplikasi berbasis AI yang dikembangkan khusus untuk industri F&B.
Bukan sekadar software pintar, OLIN berperan seperti asisten bisnis yang mampu menganalisis tren penjualan, memberi saran promosi, bahkan mendeteksi potensi kecurangan secara otomatis.
Tapi yang terpenting, OLIN tidak mempersulit. Antarmukanya intuitif, saran yang diberikan praktis, dan bisa digunakan bahkan oleh pelaku usaha yang tidak terlalu paham teknologi.
ESB juga membangun Komunitas #BebasCemas, wadah para pemilik usaha kuliner berbagi pengalaman dan belajar bersama. Di komunitas ini, mereka saling memberi solusi—bukan cuma soal sistem, tapi juga soal SDM, promosi, dan menjaga loyalitas pelanggan.
Lilysan menyebut komunitas ini sebagai ruang yang menyegarkan. “Kadang kita cuma butuh tahu kalau kita nggak sendirian menghadapi tantangan. Mendengar kisah orang lain bisa jadi inspirasi yang luar biasa.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran
-
Wonderful Indonesia 2025: Branding Global, Investasi Lokal, dan Wisata Berkelanjutan