Suara.com - Menggunakan emoji saat berbalas chat merupakan hal yang lumrah dilakukan. Orang-orang pun biasanya memakai emoji sebagai gambaran sikap atau perasaan ketika berbincang melalui chat.
Salah satu emoji yang tersedia di semua aplikasi chat adalah emoji tersenyum (smiley face). Bagi banyak orang, emoji senyum mungkin berarti tanda ramah atau berbagai pernyataan dan sikap positif lainnya.
Tapi siapa sangka kalau Generasi Z alias Gen Z memiliki pandangan sendiri soal arti emoji tersenyum. Mereka ternyata tidak menganggap emoji senyum sebagai tanda sikap ramah atau hal positif lainnya. Lalu apa maknanya?
Arti Emoji Tersenyum bagi Gen Z
Merangkum laman Wall Street Journal, Gen Z ternyata kerap menggunakan emoji tersenyum sebagai bentuk sarkasme. Bagi mereka emoji yang satu ini bisa diartikan sebagai senyum sindiran, bukan asli senyum ramah.
"Saya harus ingat bahwa mereka lebih tua, karena biasanya saya memakainya (emoji tersenyum) untuk sarkas," kata Gen Z bernama Hafeezat Bishi (21 tahun), dilansir dari Wall Street Journal pada Selasa, 20 Mei 2025.
"Emoji itu sangat banyak dan Gen Z bukanlah orang yang akan membuat semuanya simpel," lanjut Gen Z yang sekarang sedang magang di salah satu firma digital media di Brooklyn, New York, Amerika Serikat.
Jika menerima emoji tersenyum klasik saat berinteraksi, Gen Z menganggapnya sebagai sikap menggurui atau agresif pasif. Sedangkan bagi orang berusia di atas 30 tahun, emoji ini tak lebih dari tanda keramahan satu sama lain.
Perbedaan persepsi makna emoji tersenyum antara Gen Z dengan generasi di atasnya sering menimbulkan kesalahpahaman, menurut Erica Dhawan, penulis "Digital Body Language: How to Build Trust and Connection, No Matter the Distance".
Erica Dhawan menyebutkan bahwa orang berusia di atas 30 tahun umumnya menggunakan emoji untuk menyampaikan apa yang selalu disampaikan gambar. Misalnya, mereka menggunakan emoji sedih untuk mengambarkan emosi sedih.
Baca Juga: Dari Uang Saku ke Anggaran! Gimana Perjalanan Kemandirian Finansial Gen Z?
Sementara "penduduk digital" yang lebih muda mungkin menganggapnya memiliki makna sarkastik atau menggunakan untuk menggambarkan sikap yang sama sekali berbeda.
Contohnya, emoji tengkorak dan tulang bersilang berarti kematian atau bahaya bagi banyak orang dewasa. Tapi bagi banyak orang yang lebih muda, emoji ini berarti tertawa dengan sangat keras, seperti "Saya tertawa sangat keras, saya hampir mati."
Sejarah Emoji Tersenyum
Berdasarkan keterangan di berbagai sumber, emoji tersenyum (smiley face) yang kini begitu ikonik pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1963.
Awalnya, sebuah perusahaan asuransi meminta seorang desainer grafis bernama Harvey Ross Ball untuk menciptakan simbol visual yang bisa membantu meredakan kecemasan di kalangan karyawannya.
Harvey pun merancang sebuah wajah tersenyum berbentuk lingkaran dengan latar kuning cerah, yang kemudian dikenal luas sebagai simbol keceriaan dan ketenangan.
Seiring waktu, emoji wajah tersenyum ini meraih popularitas besar dan menjadi bagian dari budaya hippie. Simbol tersebut mulai muncul di berbagai media seperti komik, sampul album musik, pakaian, hingga ditetapkan sebagai lambang Hari Senyum Sedunia.
Meski desainnya digunakan secara luas, Harvey tidak pernah mendaftarkan hak cipta atau merek dagang atas karya tersebut. Ia hanya menerima bayaran sebesar 45 dolar AS tanpa memperoleh royalti.
Pemilihan warna kuning untuk emoji ini bukanlah tanpa alasan. Dari sisi psikologis, warna kuning sering dikaitkan dengan suasana hati yang positif, keceriaan, dan harapan.
Warna ini dipercaya mampu menumbuhkan perasaan hangat dan bahagia pada siapa saja yang melihatnya, sesuai dengan pesan positif yang ingin disampaikan melalui emoji.
Selain memiliki makna emosional, warna kuning juga dinilai efektif secara visual. Warna ini mampu menonjolkan detail emoji dan dianggap netral karena mendekati warna kulit manusia.
Oleh karena itu, banyak pengembang emoji memilih warna kuning agar tidak memihak kelompok etnis tertentu. Warna ini juga populer di dunia animasi, seperti pada karakter Minions di "Despicable Me" hingga tokoh "The Lego Movie" seperti Emmet dan Lucy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Ayah Nadiem Makarim Kerja Apa? Dikenal Antikorupsi, Pendidikannya Mentereng
-
Raffi Ahmad Diisukan Gantikan Dito Ariotedjo, Berapa Beda Gaji Utusan Khusus dan Menteri?
-
Koleksi Kendaraan Pribadi Dahnil Anzar Wamen Haji, Disorot Usai Desak-desakan Naik KRL
-
Nino Fernandez dan Steffi Zamora Nikah Kapan? Kini Siap Sambut Anak Pertama
-
Jangan Salah Pilih! Tips Cari Sepatu Lari Bikin Pemula Nyaman dan Aman
-
Dilantik Jadi Wamen Haji dan Umrah, Kekayaan Dahnil Anzar Tembus Rp27,8 M
-
Menilik Gaji Raffi Ahmad kalau Jadi Menpora, Lebih Besar dari Honor Utusan Khusus Presiden?
-
Latar Belakang Gus Irfan, Cucu Pendiri NU yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah
-
9 Sepatu Adidas dan New Balance Diskon Besar pada Promo 9.9: Mulai Rp 200 Ribuan!
-
Fakta-Fakta Penyakit Sule: Bantah Sakit Liver, Begini Kondisi Aslinya