Lifestyle / Male
Selasa, 09 September 2025 | 17:35 WIB
Nono Anwar Makarim (makarim.com)
Baca 10 detik
  • Latar belakang Nadiem Makarim ikut menjadi perbincangan usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan Chromebook.
  • Satu topik yang ramai dibahas adalah ayah Nadiem Makarim yang memiliki karier serta pendidikan mentereng.
  • Ayah Nadiem Makarim dikenal antikorupsi. Kira-kira, dulu pekerjaannya apa?
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Usai ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan Chromebook, nama eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim terus menjadi bahan perbincangan di berbagai media sosial.

Banyak warganet yang mengaku kaget dan tidak menyangka, mengingat keluarga Nadiem Makarim sendiri berasal dari lingkungan yang "bersih" dan antikorupsi.

Sosok ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim, tak luput menjadi sorotan warganet. Banyak yang bertanya-tanya apa jabatan dan pekerjaan ayah Nadiem Makarim ini.

Rupanya ia tidak hanya dikenal sebagai ayah Nadiem, tetapi memang memiliki peran tersendiri dalam dunia perpolitikan di Tanah Air.

Profil Ayah Nadiem Makarim: Nono Anwar Makarim

Ayah Nadiem Makarim, Nono Anwar Makarim

Nono Anwar Makarim merupakan kelahiran Pekalongan, 25 September 1939 lalu. Ia terlahir sebagai anak sulung dari empat bersaudara dan tumbuh di lingkungan keluarga yang sangat menghargai kebebasan dalam berbicara. Tidak heran jika ia telah terbiasa mengungkapkan pendapatnya sedari kecil.

Drs. Anwar Makarim, ayah Nono Makarim alias kakek dari Nadiem Makarim, memiliki darah keturunan Minangkabau. Ia berprofesi sebagai notaris yang berkecukupan di masa tersebut.

Sejak kecil, Nono memiliki cita-cita menjadi seorang penulis dan peneliti, tapi takdir membawa nasibnya menjadi seseorang yang menekuni bidang hukum.

Nono Makarim merupakan lulusan jurusan Hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan berhasil mendapatkan gelar Sarjana pada tahun 1973.

Ayah Nadiem Makarim ini pun melanjukan pendidikan di Harvard Center for International Affairs, Amerika Serikat, sebagai peneliti muda selama satu tahun penuh.

Baca Juga: Presiden Prabowo Sebut Ekonomi Stabil dan Banyak Lapangan Kerja, Inul Daratista Sampai Gregetan

Perannya di universitas tersebut membuka jalan Nono Makarim untuk melanjutkan pendidikan di Harvard Law School dan berhasil mendapatkan gelar Master of Law dan doktor di bidang Judicial Science dengan disertasinya yang berjudul "Companies and Business in Indonesia".

Selama menjadi mahasiswa UI, Nono diketahui merupakan salah satu aktivis angkatan 1966 yang ikut berunjuk rasa untuk menggulingkan rezim Orde Lama di bawah pimpinan Presiden Soekarno.

Kini pria berdarah Arab tersebut dikenal sebagai seorang praktisi hukum ternama sekaligus penulis dan kolumnis di banyak media massa.

Pekerjaan Mentereng Nono Anwar Makarim

Ayah Nadiem Makarim diketahui pernah menjadi anggota Dwan Perkawilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) hingga tahun 1971.

Ia juga dikenal sebagai salah satu aktivis yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Djakarta atau IMADA saat menempuh pendidikan di UI, lalu menjabat sebagai pemimpin redaksi hadiran KAMI hingga 1973.

Usai menuntaskan masa perkuliahannya, Nono Makarim sempat bekerja di kantor hukum milik Adnan Buyung Nasution sebelum akhirnya mendirikan firma hukum sendiri bersama Frank Taira Supit pada tahun 1980 lalu dengan nama Makarim & Taira S, yang kini menjadi salah satu kantor hukum terkemuka di Indonesia.

Firma hukum ini telah berhasil meraih banyak penghargaan, bahkan setelah Nono Makarim sudah berusia 80 tahun.

Setelah dua tahun berdiri, firma hukum Makarim & Taira S sudah dipercaya menangani berbagai klien besar dan penting seperti Bank Panin, Bata, Citibank, American Express, serta ICI.

Bahkan, pengacara kondang Hotman Paris sebelum terkenal seperti sekarang ternyata juga pernah menghabiskan waktu 20 tahun bekerja di kantor hukum Makarim & Taira S.

Sejak tahun 2011, nama Nono Makarim juga tercatat sebagai anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi.

Lembaga ini memiliki tugas untuk meneliti dugaan pelanggaran kode etik internal yang terjadi di lembaga tersebut.

Tidak hanya di ranah politik, pada bidang sosial nama Nono Anwar Makarim juga mentereng. Namanya banyak tercatat sebagai pendiri berbagai organisasi, di antaranya Yayasan Bambu Indonesia, Yayasan Biodiversitas Indonesia, hingga Yayasan Aksara.

Riwayat Pendidikan Nono Anwar Makarim:

  • Fakultas Hukum Universitas Indonesia
  • Harvard Centre for International Affairs, Harvard University
  • Harvard Law School

Karier Nono Anwar Makarim:

  • Anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
  • Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR)

Kontributor : Rizky Melinda

Load More