Suara.com - Sunscreen sering diidentikkan sebagai skincare pelidung kulit untuk menghadapi cuaca terik. Padahal, sunscreen atau tabir surya dibutuhkan dalam berbagai kondisi.
Selama ini suncreen diandalkan untuk menjaga kulit dari efek negatif sengatan sinar ultraviolet B (UV) yang berisiko menyebabkan permalasahan kulit seperti kusam, terbakar hingga noda hitam.
Adapun level Sun Protection Factor (SPF) sunscreen yang dianjurkan minimal SPF 30. Dengan begitu, dapat memberikan perlindungan 30 kali lebih lama dibandingkan tak memakai sunscreen sama sekali.
Meski begitu, sebagian orang masih belum memahami kondisi yang membuat seseorang perlu menggunakan tabir surya. Tak hanya saat cuaca terik, suncreen juga perlu dipakai saat mendung sekalipun.
Berikut 10 tempat tak terduga yang membuat seseorang harus memakai suncsreen agar kulit tetap sehat dan terlindungi.
1. Mobil
Saat mengendarai mobil, paparan UV diterima pengemudi maupun penumpang dari jendela. Menyadur health.com, sebuah studi pad 2016 menemukan bahwa jendela samping dan belakang mobil memiliki perlindungan lebih tipis dari sengatan matahari.
Untuk melindungi diri dari efek UV, maka perlu memakai sunscreen di area tubuh yang terbuka ketika mengemudi maupun mengendarai mobil.
2. Pesawat
Baca Juga: 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Niacinamide, Ampuh Bantu Cerahkan Kulit Wajah
Sama halnya dengan mobil, penumpang rentan terhadap paparan sinar matahari ketika naik pesawat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kasus kanker kulit serius (melanoma) banyak menimpa pilot dan awak pesawat.
Ini lantaran tugas yang mengharuskan mereka berada di pesawat yang terbang dengan posisi yang lebih dekat dengan matahari.
Untuk menghindari hal yang tak diinginkan, jika naik pesawat lebih baik menggunakan sunscreen di area terbuka seperti wajah, tangan serta lengan.
3. Cuaca Berawan, Dingin dan Salju
Sunscreen juga perlu dipakai saat cuaca berawan atau ketika tak melihat sinar matahari. Begitu juga saat musim dingin dan kondisi bersalju karena lebih banyak sinar UV yang terpantul ke kulit.
Menurut Dr. Miller paparan UV bertambah seiring waktu yang berisiko menimbulkan tanda penuaan dan kanker kulit.
4. Di Dekat Area Berair atau Permukaan Reflektif
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow