Suara.com - Bolehkah kurban patungan lebih dari 7 orang? Pertanyaan ini kerap muncul di tengah masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha.
Seperti diketahui, Hari Raya Idul Adha 2025 sudah di depan mata. Tradisi berbagi dalam bentuk kurban kolektif memang banyak dilakukan, terutama oleh organisasi, komunitas, dan jamaah masjid.
Lantas, bagaimana pandangan syariat Islam mengenai praktik ini?
Mengutip ulasan website resmi Muhammadiyah, ketentuan kurban secara kolektif telah dijelaskan secara tegas dalam fiqih Islam.
Satu ekor kambing hanya boleh untuk satu orang. Sedangkan untuk sapi atau kerbau diperbolehkan maksimal untuk tujuh orang, dan unta maksimal sepuluh orang.
Ketentuan ini didasarkan pada hadis sahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dan Jabir bin Abdullah.
Sebagaimana dalam hadis riwayat at-Tirmidzi, “Kami bersama Rasulullah dalam perjalanan, lalu datang hari raya Idul Adha, kami berpatungan menyembelih sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang.” (HR. at-Tirmidzi No. 1501).
Hadis ini menjadi dasar hukum yang kuat dalam menentukan batas jumlah peserta dalam kurban bersama.
Kurban Patungan atas Nama Keluarga dan Umat
Selain patungan, ada pula pertanyaan lain yang kerap muncul: bolehkah kurban dilakukan atas nama keluarga atau bahkan umat Islam secara umum?
Jawabannya, praktik tersebut pernah dilakukan Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Muslim, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menyembelih domba seraya berdoa, "Ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat Muhammad."
Ini menunjukkan bahwa kurban atas nama keluarga atau umat Islam bukanlah hal baru dan memiliki dasar dari sunnah.
Namun, penting untuk memahami bahwa dalam konteks syariat, kurban kolektif tetap terikat pada batas jumlah yang sah.
Menyembelih satu sapi atas nama satu keluarga yang terdiri dari tujuh orang atau kurang masih sah. Tapi jika lebih dari itu, maka status ibadahnya perlu ditinjau ulang.
Ketentuan Jumlah Peserta Kurban Berdasarkan Syariat
Menurut mayoritas ulama, jumlah peserta dalam satu ekor sapi tidak boleh lebih dari tujuh orang. Jika hal ini dilanggar, maka akad kurban tidak sah dan berubah menjadi sedekah biasa.
Namun, dalam beberapa diskusi fiqih kontemporer, muncul pendapat yang mengizinkan lebih dari tujuh orang jika sapi yang dikurbankan sangat besar dan mahal, analogi dari unta jenis jazur yang boleh untuk sepuluh orang.
Misalnya, seekor sapi dengan harga Rp 60 juta bisa diikuti oleh sepuluh peserta yang masing-masing menyumbang Rp 6 juta.
Meski begitu, pendapat ini belum menjadi konsensus dan masih memerlukan kajian mendalam dari lembaga fatwa.
Karena itu, bagi masyarakat umum, sebaiknya tetap mengikuti ketentuan syariat yang berlaku, yakni maksimal tujuh orang untuk satu sapi.
Lantas bagaimana jika peserta kurban lebih dari tujuh orang?
Solusinya adalah dengan membentuk beberapa kelompok kurban. Misalnya, 14 peserta dapat dibagi menjadi dua kelompok dan masing-masing membeli satu ekor sapi.
Atau, setiap peserta menyumbang untuk kurban kambing sendiri, yang sah untuk satu orang.
Alternatif lainnya, jika iuran yang dikumpulkan terlalu banyak dan sulit menetapkan siapa pemilik kurban (sahibul kurban), maka dana tersebut sebaiknya dikonversi menjadi sedekah.
Selain itu, bisa juga ditentukan sahibul kurban secara bergilir setiap tahun agar keabsahan ibadah tetap terjaga.
Penting pula memastikan bahwa setiap patungan memiliki akad yang jelas: siapa pemilik kurban, siapa yang berniat, dan untuk siapa pahala ditujukan. Jika tidak ada kejelasan, maka kurban bisa gugur secara syariat dan hanya tercatat sebagai amal sedekah.
Bolehkah kurban patungan lebih dari 7 orang? Jawabannya: tidak diperbolehkan menurut ketentuan fikih yang merujuk pada hadis sahih.
Meskipun ada ruang diskusi dalam fiqih kontemporer terkait ukuran dan harga hewan kurban, hal ini belum bisa dijadikan dasar umum tanpa fatwa yang jelas.
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kurban kolektif, penting untuk memastikan bahwa akad, jumlah peserta, dan jenis hewan kurban sesuai dengan syariat.
Jika dilakukan tanpa kejelasan, maka lebih tepat dikategorikan sebagai sedekah, bukan ibadah kurban.
Dengan mengikuti ketentuan yang benar, ibadah kurban tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga berdampak positif secara sosial, menyebarkan kebahagiaan kepada sesama di Hari Raya Idul Adha.
Berita Terkait
-
Tata Kelola Hewan Kurban Memprihatinkan! Cak Imin Dorong Jakarta Jadi Role Model
-
Raih Capaian Gemilang, Pengunjung Vasaka Hotel Naik Signifikan Saat Libur Panjang Idul Adha
-
Dampak PHK: Jumlah Orang Berkurban Idul Adha 2025 Anjlok!
-
Sebar Qurban 2025: Menjangkau 202 Ribu Penerima di 130 Kota dan 9 Negara
-
Bikin Kompetisi Padel dan Diikuti Belasan Artis, Marshel Widianto Siapkan Hadiah Kambing
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
10 Sunscreen Lokal Terbaik dengan Formula Anti Aging untuk Usia 40 Tahun ke Atas
-
Dari PayTren hingga Fatihah Berbayar, Ini 4 Kontroversi Ustaz Yusuf Mansur yang Gemparkan Publik
-
7 Sepatu Sneakers Kekinian yang Stylish dan Nyaman Buat Jalan Seharian, Mulai Rp400 Ribuan
-
5 Sunscreen Mengandung Niacinamide Terbaik di Indomaret untuk Mencerahkan Wajah
-
Doa Dibayar Donasi? Ustaz Yusuf Mansur Disorot Usai Live PayTren Picu Polemik Publik
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
-
7 Rekomendasi Nasi Rames Murah Rp10 Ribu di Jogja: Menu, Lokasi, Jam Buka
-
4 Rekomendasi Sunscreen untuk Atasi Keriput Usia 50 Tahun, Harga di Bawah Rp50 Ribu
-
7 Fakta Tragedi Bulan Madu Maut di Solok, Benda Ini Diduga Jadi Penyebabnya
-
7 Parfum Wanita Tahan Lama dan Murah di Indomaret, Segar dan Elegan