Suara.com - Krisis iklim bukan lagi isu yang jauh atau abstrak bagi Generasi Z. Bagi kelompok usia muda ini, perubahan iklim dirasakan secara langsung, menyentuh aspek emosional hingga kesehatan mental.
Di tengah semakin besarnya ancaman krisis lingkungan, riset global terbaru menunjukkan bahwa Gen Z memikul beban yang lebih berat dibanding generasi lainnya, baik secara psikologis maupun sosial.
Temuan dari riset GlobeScan dan BBMG yang dilakukan di 31 negara mengungkap bahwa hampir setengah dari Gen Z (49 persen) merasa "sangat terpengaruh secara pribadi" oleh krisis iklim, jauh lebih tinggi dibanding Generasi Baby Boomer dan generasi yang lebih tua (38 persen).
Selain itu, sebanyak 38 persen responden Gen Z melaporkan merasa cemas hampir sepanjang waktu—dua kali lipat lebih banyak dibanding generasi tertua.
Data ini menunjukkan bahwa krisis iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan dan ekonomi, tetapi juga pada kesehatan mental generasi muda.
Riset tersebut juga menemukan bahwa meskipun lebih dari tujuh dari sepuluh Gen Z menyatakan sangat khawatir terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim (73%), banyak dari mereka yang kini justru menarik diri dari aksi berkelanjutan.
Rasa tidak berdaya, kompleksitas isu iklim, dan minimnya kepemimpinan dinilai memperburuk kondisi ini.
"Ini bukan sekadar kelelahan iklim. Ini adalah krisis kepercayaan lintas generasi," tulis laporan tersebut.
Para peneliti menilai bahwa kondisi ini merupakan seruan untuk bertindak bagi merek, pemerintah, dan institusi lainnya. Gen Z disebut tidak lagi cukup dengan janji atau kampanye simbolik. Mereka menuntut langkah konkret, keterlibatan yang nyata, dan bukti perubahan.
Baca Juga: Indonesia Krisis Iklim: Forum Internasional Soroti Pentingnya Pemimpin Daerah Berani Ambil Tindakan
Dalam laporan bertajuk “Dari Kecemasan Menuju Agensi”, GlobeScan dan BBMG menawarkan lima prinsip untuk menjembatani kesenjangan antara kepedulian dan dampak. Kelima prinsip ini antara lain transparansi radikal, aksi nyata, pelibatan generasi muda, perubahan sistemik, serta membangun narasi harapan.
Laporan ini menekankan bahwa jika kepercayaan Gen Z tidak segera dipulihkan, ada risiko keterasingan yang permanen dari generasi yang sebenarnya paling peduli terhadap masa depan bumi.
Pentingnya Kolaborasi Antargenerasi
Dalam tulisannya di The Conversation, Diah Ayu Prawitasari, dosen tetap di Universitas Islam Indonesia (UII), menegaskan bahwa gentingnya situasi Bumi saat ini seharusnya mengurangi kecenderungan untuk saling menyalahkan antar generasi. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya membangun kesadaran bersama bahwa krisis iklim berdampak pada seluruh kelompok usia.
Menurut Diah, generasi tua seperti Baby Boomers dan Gen X perlu menyadari bahwa generasi muda tumbuh di tengah krisis iklim yang memburuk. Di sisi lain, generasi muda juga perlu memahami bahwa kelompok usia lanjut, terutama di negara berkembang, sangat rentan terhadap dampak lingkungan akibat keterbatasan akses dan sumber daya.
"Empati antargenerasi amat diperlukan untuk melecutkan perbincangan bersama agar dapat meredam konflik antargenerasi dan bisa saling menguatkan untuk bertahan di tengah iklim yang berubah," tulis Diah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Hong Kong Berubah Jadi Negeri Dongeng Musim Dingin, WinterFest Paling Spektakuler di Asia
-
Mural Agni Maitri sebagai Simbol Kebersamaan dan Kreativitas di Ruang Publik
-
5 Serum Niacinamide dan Retinol Terbaik, Wajah Cerah dan Kencang di Usia 40 Tahun ke Atas
-
Jangan Sampai Terlambat! Ini 5 Rekomendasi Tas Siaga Bencana Beserta Isinya yang Wajib Ada
-
5 Bedak Padat Semakin Berkeringat Semakin Glowing, Wajah Makin Mulus Meski Banjir Keringat
-
5 Sepatu Running Anak Murah Terbaik: Super Nyaman, Harga di Bawah Rp200 Ribu
-
Wajah Kusam Minggat! 5 Pilihan Scrub Terbaik Angkat Sel Kulit Mati Mulai Rp17 Ribuan
-
5 Rekomendasi Setting Spray Lokal untuk Kulit Berminyak, Bye Makeup Luntur!
-
5 Rekomendasi Skincare dengan Marine Collagen, Beri Manfaat Anti-Aging untuk Kulit Kenyal Awet Muda
-
7 Rekomendasi Oleh-Oleh Kekinian dari Bandung, Persiapan Libur Nataru 2025/2026