Suara.com - Di Desa Watudemba, Kecamatan Palangga, Konawe Selatan, warga menemukan harapan baru dalam pohon yang dulu hanya dianggap pembatas lahan: gamal. Sejak menjadi bagian dari program cofiring biomassa PLTU Nii Tanasa, Sulawesi Tenggara, pohon ini berubah fungsi menjadi sumber energi dan ekonomi warga.
Sakring, salah satu warga, merasakan langsung dampaknya. Sebelumnya, gamal hanya jadi pagar hidup. Sekarang, ranting dan dahannya punya nilai ekonomi.
"Artinya kami ini sebagai masyarakat sangat bersyukur, luar biasalah dampak positifnya. Di samping membantu ekonomi, apalagi kami ini petani, otomatis ini (gamal) sangat membantu pembiayaan kebun kita," kata Sakring, Rabu (4/6).
Satu kali angkut dengan mobil bak terbuka, Sakring bisa mendapat sekitar Rp150 ribu. Tak perlu menebang seluruh pohon, cukup memangkas ranting, mengangkut ke tepi jalan, dan menghubungi pemilik mobil.
"Setelah itu, kami menghubungi pemilik mobil untuk diangkut ke penggilingan gamal," ujarnya.
Gamal juga bukan tanaman yang sulit. Dalam waktu enam bulan, pohon bisa tumbuh dan siap panen kembali. "Gamal ini mudah tumbuh di mana saja, setelah kami tebang tanaman akan muncul tunas. Setelah besar bisa dipanen lagi," tambahnya.
Ia berharap program ini terus berlanjut dan harga beli bisa ditingkatkan agar warga makin semangat membudidayakan gamal.
Kepala Desa Watudemba, Nerni, juga melihat manfaat jangka panjang. Selain menciptakan lapangan kerja, khususnya bagi pemuda desa, keberadaan PT Senator Karya Meneges (SKM)—mitra PLN EPI—mengubah sesuatu yang dianggap tak berguna menjadi peluang.
"Saya sebagai pemerintah desa Watudemba, syukur Alhamdulillah dengan adanya PT SKM datang ke desa Watudemba ini, membuka lapangan pekerjaan khususnya untuk anak-anak di desa Watudemba," ujarnya.
PT SKM saat ini mempekerjakan delapan karyawan. Pengawas lapangan perusahaan, Iksan Budiawan, menyebut program cofiring biomassa memperbaiki kondisi ekonomi warga, termasuk dirinya.
"Kalau untuk hasil pendapatan dengan adanya perusahaan ini, yang kami rasakan sangat cukup, bahkan dibanding dengan yang lalu saat bekerja serabutan tentunya berbeda sekali," katanya.
Perusahaan ini menerima puluhan ton kayu gamal setiap hari. “Dalam sehari bisa mencapai 50 ton dan lebih lagi yang dikirim ke PLTU Nii Tanasa dengan menggunakan mobil truk, satu mobil itu diisi sekitar 10 sampai 12 ton,” jelas Iksan.
Tak hanya gamal, mereka juga menerima limbah kayu akasia dari warga sekitar. Limbah menjadi energi, bukan beban.
Pemanfaatan Bio Massa
Program cofiring biomassa sendiri mulai dijalankan di PLTU Nii Tanasa sejak 2021. Namun, pelaksanaannya baru stabil pada 2023. Manager Unit PLTU dan PLTMG Nii Tanasa, Apriyadi, menyebut bahwa kini pemanfaatan biomassa bisa mencapai 50 ton per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
7 Sepatu Lokal Mirip Onitsuka Tiger Ori: Kualitas Tak Kalah, Harga Ramah di Kantong
-
Cara Mengecilkan Perut Buncit Dalam 1 Minggu, Fokus Olahraga dan Pola Makan
-
Rekomendasi 6 Mineral Sunscreen Terbaik dengan SPF Tinggi untuk Sehari-hari
-
Liburan Akhir Tahun Nggak Kemana-mana, Yuk Simak Beberapa Tips Betah di Rumah!
-
8 Cara Membedakan Moisturizer La Roche-Posay Cicaplast Baume B5+ Asli dan Palsu
-
24 Desember 2025 Apakah Libur? Simak Tanggal Merah dan Long Weekend Natal
-
Pameran Fotografi Cetak Tua Aphic Week 2025 Kembali Digelar Mahasiswa ISI Yogyakarta
-
Murah tapi Mewah, 6 Skincare Lokal Mengandung Kolagen di Bawah Rp100 Ribu
-
Cari Lipstik Tahan 24 Jam? Cek 5 Pilihan yang Worth It Dicoba, Mulai Rp60 Ribuan Saja
-
Profil Iin Mutmainnah, Perempuan Pertama yang Jadi Wali Kota Jakarta Barat