Suara.com - Polusi udara kerap disebut sebagai ancaman besar bagi paru-paru dan jantung. Namun, dampak buruknya tak berhenti di sana. Organ terbesar tubuh kita—kulit—juga menjadi korban yang kerap terabaikan.
Sebagai garda terdepan yang melindungi tubuh dari lingkungan luar, kulit menerima paparan langsung dari berbagai polutan seperti debu mikroskopis (PM2.5), ozon, logam berat, hingga senyawa kimia beracun. Sayangnya, dampak ini sering tidak disadari hingga kulit mengalami kerusakan yang sulit dipulihkan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Investigative Dermatology pada 2014 mengungkap bahwa paparan PM2.5 dan ozon meningkatkan produksi radikal bebas dalam kulit secara signifikan.
Radikal bebas ini menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak struktur sel kulit, protein, hingga lipid penting yang menjaga kelembapan kulit. Studi tersebut juga mencatat bahwa polusi udara mampu menurunkan kadar antioksidan alami kulit seperti vitamin E dan C lebih dari 20%.
Akibatnya, kulit menjadi rentan terhadap penuaan dini. Sebuah studi besar di Jerman pada 2016 mencatat bahwa perempuan yang tinggal di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi mengalami peningkatan bintik hitam pada wajah sebesar 20–25 persen, terutama di area pipi dan dahi.
Tak hanya soal pigmentasi, paparan polusi juga mempercepat kerusakan kolagen dan elastin, dua komponen penting yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Dari Jerawat hingga Eksim: Polusi Picu Masalah Kulit Serius
Polusi juga menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit kulit inflamasi. Tinjauan sistematis yang diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2018 menegaskan adanya hubungan antara polusi udara dan meningkatnya kejadian serta keparahan dermatitis atopik, terutama pada anak-anak. Polutan mampu menembus skin barrier dan memicu reaksi peradangan pada kulit.
Bahkan jerawat, yang kerap dikaitkan dengan hormon atau pola makan, kini juga disoroti sebagai kondisi yang dapat diperburuk oleh polusi. Sebuah penelitian di Tiongkok (2027) menemukan bahwa peningkatan kadar PM2.5 berkorelasi dengan bertambahnya kasus jerawat akibat proses inflamasi dan perubahan komposisi sebum kulit.
Baca Juga: Relawan Bara JP Gelar KLB 19 Juni, Jokowi Berniat Hadir kalau Sudah Sembuh dari Alergi Kulit
Fungsi pelindung kulit (skin barrier) pun ikut terganggu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan polutan seperti Dioxin dan PAHs dapat mengganggu produksi lipid di lapisan luar kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih kering, sensitif, dan rentan terhadap infeksi.
Solusi Inovatif: Teknologi Estetika Berbasis Lingkungan
Menyikapi kondisi tersebut, perawatan kulit kini berkembang ke arah yang lebih ilmiah dan responsif terhadap tantangan lingkungan. Salah satu inovasi terbaru datang dari PYFAESTHETIC, unit bisnis dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFAGROUP), yang menghadirkan solusi perawatan kulit dengan pendekatan dermatologis dan berbasis bioteknologi tumbuhan.
Melalui produk RIBESKIN Dr. MAL, PYFAESTHETIC mengombinasikan dua bahan aktif unggulan: Methyl Aminolevulinate HCl dan ekstrak Panax Ginseng Callus Culture.
Kombinasi ini dirancang untuk mendukung hidrasi kulit optimal, memperkuat fungsi skin barrier, dan mempersiapkan kulit sebelum menjalani perawatan lebih lanjut.
“Dalam beberapa studi klinis, Methyl Aminolevulinate HCl mempunyai fungsi dan cara kerja yang signifikan untuk membantu kesehatan kulit salah satunya adalah menghidrasi kulit, sementara ekstrak Panax Ginseng Callus Culture dipercaya dapat membantu menjaga dan melindungi skin barrier salah satunya adalah meredakan gejala-gejala acne sehingga dengan kombinasi kedua bahan aktif ini dengan cara kerjanya masing-masing akan mampu membantu kelembapan kulit dan skin preparation untuk perawatan kulit,” ujar dr. Carlinda Nekawaty, Medical Expert PYFAGROUP, dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kabur dari Jakarta: Mengapa Kota Mandiri di Pinggiran Kini Jadi Rebutan Kaum Urban?
-
3 Rekomendasi Masker Rambut Andalan agar Lebih Sehat: dari Tipis Jadi Tebal!
-
Solidaritas Pasca-Banjir Bali, Merek Lokal Ini Ulurkan Bantuan untuk Ringankan Duka Warga
-
Peran Ahmad Assegaf Suami Tasya Farasya di MOP Beauty, Duduki Jabatan Vital
-
Cara Membersihkan Baju Putih Kelunturan, Modal Bahan Sederhana di Rumah
-
5 Rekomendasi Krim Malam Terbaik Mengandung Niacinamide, Bangun Tidur Kulit Lebih Cerah!
-
Lifestyle Terpopuler: Alasan Tasya Farasya Cerai, Skill Bahasa Inggris Menteri Pariwisata Digunjing
-
Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil dengan Sekarang, Hasil Natural Bikin Mewek
-
Beda Kekayaan Widiyanti Putri Wardhana dan Ni Luh Puspa, Menteri vs Wakil Menteri Pariwisata
-
Tolak Penawaran Jadi Menpora, Begini Rekam Jejak Karir Raffi Ahmad Sedari Muda