Suara.com - Di tengah arus tren fashion yang terus bergerak cepat, satu nama baru mencuri perhatian para pecinta gaya hidup sadar lingkungan: VIVAIA.
Brand alas kaki yang mengusung misi berkelanjutan ini tidak sekadar menjual sepatu yang modis dan nyaman, tapi juga menghadirkan harapan bagi masa depan yang lebih hijau.
Dengan peluncuran toko independen kelimanya di Ground Floor TSM Bandung pada Sabtu, 28 Juni 2025, VIVAIA menegaskan komitmennya dalam memperluas pengaruh gaya hidup ramah lingkungan di segmen perempuan modern.
Kehadiran brand ini menandai babak baru dalam paduan antara estetika fashion dan tanggung jawab ekologis.
Dari Sampah Plastik Menjadi Fashion Statement
VIVAIA hadir dengan inovasi yang mencengangkan: menggunakan botol plastik daur ulang sebagai bahan utama sepatu. Proses ini dimulai dari pengumpulan jutaan botol plastik yang semula ditakdirkan mengotori tempat pembuangan sampah.
Botol-botol ini lalu dibersihkan, dipotong, dan diubah menjadi benang melalui proses ekstrusi. Dari benang inilah lahir rajutan halus yang kemudian menjadi bagian atas sepatu VIVAIA.
Tak hanya berhenti di situ, VIVAIA memadukan benang daur ulang ini dengan bahan alami lainnya seperti wol, karet, dan tanaman herbal yang dipanen secara berkelanjutan.
Hasilnya adalah alas kaki yang tidak hanya nyaman dan tahan lama, tetapi juga memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan produk konvensional.
Baca Juga: 5 Sepatu Lokal Mulai Rp50 Ribuan yang Wajib Dikoleksi, Modis buat Tunjang Aktivitas
Menurut Robbin Maxwell Wu, Pemilik VIVAIA Indonesia, perusahaan ini telah berhasil mendaur ulang lebih dari 18 juta botol plastik, dan angka ini akan terus bertambah seiring komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan.
"Jutaan botol plastik yang dibuang dari tempat pembuangan sampah telah dikumpulkan, dibersihkan, dipotong, dan diekstrusi menjadi benang, yang digunakan untuk membuat sepatu rajut khas kami," ucap Robin.
Teknologi Rajut 3D: Inovasi Minim Limbah
Salah satu kekuatan utama VIVAIA terletak pada penggunaan mesin rajut digital berteknologi tinggi. Dengan teknik rajutan 3D, proses produksi sepatu tidak lagi membutuhkan pemotongan kain secara tradisional yang biasanya menghasilkan limbah tekstil dalam jumlah besar.
Desain sepatu brand ini dirancang mengikuti tren terkini, tetapi tidak meninggalkan prinsip keberlanjutan. Dengan proses produksi yang presisi dan minim limbah, VIVAIA berhasil menciptakan produk yang fungsional, trendi, dan ramah lingkungan secara bersamaan.
Lebih dari Sekadar Sepatu
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Cara Buat Akun SIAPKerja untuk Magang Nasional 2025, Simak Syarat dan Ketentuannya
-
Satu Kain, Sejuta Kisah: Intip Perayaan Hari Batik Nasional di Thamrin City!
-
3 Rekomendasi Krim Malam Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Bangun Tidur Auto Glowing
-
Kronologi Ashanty Dilaporkan Atas Dugaan Perampasan Aset: Berawal dari Aduan Eks Karyawan
-
Salah Pilih Sepatu, Lari Jadi Gak Enak? Ini Beda Nike dan Adidas yang Wajib Dipahami
-
5 Rekomendasi Toner untuk Menghilangkan Flek Hitam, Mulai Rp30 Ribuan
-
Profil Atika Algadrie, Ibu Nadiem Makarim Aktivis Antikorupsi
-
Berapa Kekayaan Ashanty? Dilaporkan Eks Karyawan Atas Dugaan Perampasan Aset
-
Menag Yakin Tepuk Sakinah Bakal Tekan Angka Cerai di Indonesia, Bagaimana Lirik dan Apa Maknanya?
-
6 Serum Mengandung Peptide untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bisa Atasi Flek Hitam