Suara.com - Booking.com akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK sejumlah karyawannya di Amsterdam sebagai bagian dari restrukturisasi global. Pemangkasan ini bakal membuat para karyawan kehilangan pekerjaannya.
Seorang juru bicara perusahaan mengonfirmasi kepada NU.nl mengatakan induk Booking.com telah mengumumkan rencana pemangkasan karyawannya pada bulan November. Tetapi angka pastinya belum diungkapkan hingga saat ini.
"Lebih dari 200 dan kurang dari 1.000" pekerjaan akan dipangkas di ibu kota,"kata juru bicara tersebut dilansir NL Times, Kamis (17/7/2025).
Platform pemesanan liburan ini memiliki 13.000 karyawan di seluruh dunia, dengan 7.000 di antaranya saat ini bekerja di Amsterdam. Juru bicara tersebut menyatakan bahwa reorganisasi ini tentu akan memengaruhi kantor-kantor di Amsterdam.
"Jumlah pastinya belum dikonfirmasi secara resmi, tetapi mendekati seribu,. Tapi sedang dalam proses ini," katanya.
Pemutusan ini tidak terkait dengan kesulitan keuangan; perusahaan melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 37 persen menjadi 5,9 miliar dolar tahun lalu (lebih dari 5 miliar euro), seiring dengan peningkatan pendapatan.
Menurut perusahaan, PHK ini merupakan bagian dari upaya untuk beroperasi lebih efisien.
“Kami tidak ingin lagi ada begitu banyak lapisan dalam organisasi,. Orang-orang kami mengelola pekerjaan manajer lain. Ini menjadi terlalu birokratis," tambahnya.
Booking.com diperkirakan akan memberikan kejelasan lebih lanjut tentang pengurangan tenaga kerjanya dalam beberapa minggu.
Baca Juga: Smelter Nikel Huadi di Sulsel Stop Operasi, Perusahaan Lakukan PHK Massal
Sebagai informasi, Booking.com menawarkan berbagai keuntungan baik bagi pengguna (wisatawan) maupun mitra (pemilik properti).
Bagi pengguna, keuntungan utamanya adalah kemudahan pemesanan, berbagai pilihan akomodasi dengan harga bersaing, dan tidak adanya biaya pemesanan.
Bagi mitra, Booking.com menyediakan platform yang luas untuk mempromosikan properti mereka, akses ke data analitik untuk meningkatkan bisnis, dan berbagai alat pemasaran.
Sementara itu, pada 1996, didirikan pertama kali oleh seorang mahasiswa di Belanda, tepatnya Universiteit Twente, bernama Geert-Jan Bruinsma. Mulanya nama situsnya adalah Bookings (dot) nl.
Empat tahun kemudian bookings.nl melakukan merger dengan bookings.org, sebuah website yang didirikan oleh Sicco Behrens, Alec Behrens, Marijn Muyser, dan Bas Lemmens. Kemudian nama website-nya berganti menjadi booking.com.
Melansir laman resmi Booking, ide usaha Bruinsma cukup sederhana, yakni menyediakan layanan reservasi kamar penginapan secara online. Start-up ini berkembang cukup pesat, jumlah karyawan bertambah menjadi 50 orang pada 2002.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?