Ketimbang Sound Horeg, Ini 7 Rekomendasi Sound System Hajatan Terbaik yang Lebih Ramah di Kuping

Suara.com - Saat memilih sound system terbaik, kualitas suara yang jernih dan tidak menyakitkan telinga kini semakin menjadi pertimbangan utama. Banyak orang mulai meninggalkan speaker berisik dan bergeser ke arah sound system jernih yang tetap mampu menghadirkan hentakan kuat namun tetap nyaman didengar.

Pilihan ini tak hanya relevan bagi kebutuhan pribadi, tetapi juga penting dalam acara publik seperti hajatan, pertunjukan seni, hingga kegiatan komunitas. Di tengah maraknya penggunaan sound horeg, kini masyarakat mencari alternatif sound horeg yang lebih manusiawi dan tidak menimbulkan gangguan suara di lingkungan sekitar.

Belakangan ini, budaya sound horeg tengah menjadi sorotan. Dari kampung ke kota, tak sedikit acara masyarakat yang menggunakan speaker besar-besaran dengan volume memekakkan telinga. Sound horeg, yang biasanya merujuk pada penggunaan sistem audio berdaya besar namun berkualitas rendah, kerap memicu polusi suara dan membuat banyak orang merasa terganggu, terutama anak-anak, lansia, hingga pemilik gangguan pendengaran.

Fenomena ini bahkan menimbulkan banyak keluhan di media sosial. Banyak yang menyuarakan keresahan atas suara bass berlebihan yang menggema hingga radius ratusan meter, bahkan sampai dini hari. Padahal, esensi dari sebuah sound system bukanlah sekadar keras, melainkan juga kualitas suara yang jernih, seimbang, dan tentunya tidak merusak pendengaran.

Sebagai respons atas tren tersebut, kini semakin banyak masyarakat yang beralih ke sound system berkualitas tinggi atau yang disebut sebagai sound gahar yang ramah di telinga. Tidak hanya kuat dan bertenaga, sistem ini tetap menjaga kualitas audio tetap bersih dan tidak menyiksa pendengaran. Berikut ini beberapa rekomendasi sound system terbaik yang bisa dijadikan alternatif sehat dari budaya sound horeg.

1. JBL PartyBox 310

Harga: Sekitar Rp9 jutaan.

JBL dikenal dengan kualitas audionya yang solid dan bass yang bersih. PartyBox 310 hadir dengan suara yang powerful namun tetap jernih, cocok untuk acara outdoor tanpa menyakiti telinga. Dilengkapi efek lampu, konektivitas Bluetooth, dan roda untuk mobilitas.

2. Sony MHC-V43D

Baca Juga: Pemilik Sound Horeg Klaim Tak Ada Warga yang Dirugikan: Yang Komplain Anak Jakarta Sok Pintar

Harga: Sekitar Rp6 jutaan.

Sound system dari Sony ini menghadirkan suara seimbang antara bass, vokal, dan treble. Teknologi Jet Bass Booster-nya memang menghentak, namun tetap dikendalikan agar tidak mendistorsi. Cocok untuk pesta keluarga dan karaoke.

3. Soundboks 4

Harga: Sekitar Rp19 jutaan.

Dirancang untuk penggunaan luar ruangan, Soundboks 4 memiliki daya hingga 126 dB tapi tetap menjaga kejernihan audio. Cocok untuk acara komunitas tanpa merusak lingkungan sekitar. Baterainya tahan lama dan tahan cuaca ekstrem.

4. Harman Kardon Go + Play 3

Harga: Sekitar Rp5,9 jutaan.

Desain elegan dan portabel, cocok untuk penggunaan indoor atau semi-outdoor. Suaranya jernih, kaya detail, dan tidak memekakkan telinga. Ideal untuk gathering kecil atau rumah ibadah.

5. Bose S1 Pro+

Harga: Sekitar Rp12 jutaan.

Speaker PA portabel dari Bose ini punya reputasi tinggi dalam urusan kejernihan suara. Bisa digunakan untuk live music, MC event, bahkan outdoor wedding. Hasil audio tetap tenang di telinga walau digunakan di ruangan terbuka.

6. Alto Professional TX312

Harga: Sekitar Rp4 jutaan per unit.

Salah satu pilihan sound system aktif dengan suara bertenaga dan kualitas pro audio. Meski murah untuk kelasnya, speaker ini sudah cukup untuk menghadirkan suara megah tanpa distorsi ala sound horeg.

7. Yamaha Stagepas 400BT

Harga: Sekitar Rp12 jutaan (satu set).

Sound system ini cocok untuk komunitas seni, acara lokal, dan edukasi. Tersedia mixer bawaan dengan Bluetooth, EQ, dan anti-feedback. Kualitas suara konsisten dan tidak menyakiti telinga meski digunakan dalam ruangan besar.

Pilihlah speaker yang sesuai kebutuhan, baik untuk pesta, hajatan, atau pertunjukan, tanpa melupakan kenyamanan pendengaran orang lain. Karena pada akhirnya, menikmati musik tidak harus menyakiti telinga.