Suara.com - Sepatu Converse, terutama siluet klasik Chuck Taylor All-Star, adalah ikon fashion yang tak lekang oleh waktu.
Hampir semua orang, dari anak sekolah hingga selebriti, punya atau pernah punya sepasang sepatu kanvas ini.
Desainnya yang simpel, keren, dan serbaguna membuatnya jadi andalan untuk berbagai aktivitas, mulai dari nongkrong, nonton konser hingga kuliah.
Namun, muncul satu pertanyaan yang seringkali terlintas di benak para pemula yang ingin mulai hidup sehat: "apakah bisa sepatu Converse dipakai untuk lari?"
Secara teknis, jawabannya adalah bisa. Kamu bisa saja memakai sepatu apa pun untuk berlari.
Tapi pertanyaan yang lebih penting adalah: "Apakah aman dan baik untuk tubuhmu?" Dan untuk pertanyaan ini, jawabannya adalah sangat tidak direkomendasikan.
Menggunakan Converse untuk lari, apalagi secara rutin, adalah resep jitu untuk mengundang cedera.
Berikut adalah alasan detail mengapa kamu harus menyimpan Converse-mu untuk bergaya dan berinvestasi pada sepatu lari yang sesungguhnya.
Mengapa Converse Adalah Pilihan Buruk untuk Berlari? Fashion vs Fungsi
Baca Juga: 4 Rekomendasi Sepatu Lari Lokal yang Cocok buat Marathon, Nyaman hingga Garis Akhir
Sepatu lari modern adalah hasil dari riset dan teknologi bertahun-tahun yang dirancang khusus untuk satu tujuan yakni mendukung gerakan berlari yang repetitif dan ber-impact tinggi.
Sebaliknya, desain Converse hampir tidak berubah sejak awal abad ke-20, di mana fungsinya adalah untuk bermain basket di era yang sangat berbeda.
Berikut adalah 5 kelemahan fatal Converse jika digunakan untuk berlari.
1. Nol Amortisasi (Bantalan)
Ini adalah alasan terbesar. Sol karet Converse yang datar dan tipis tidak memiliki teknologi bantalan sama sekali. Setiap kali kakimu mendarat saat berlari, tubuhmu menerima benturan setara 2-3 kali berat badanmu.
Tugas bantalan pada sepatu lari adalah untuk menyerap sebagian besar benturan ini. Lari dengan Converse sama saja seperti menumbukkan tumit dan sendimu langsung ke aspal.
2. Sol Datar dan Kaku
Kaki manusia secara alami bergerak melengkung saat berlari (dari tumit, ke tengah, lalu mendorong dengan jari kaki).
Sol Converse yang kaku dan datar menghalangi gerakan alami ini, memaksa kakimu bekerja lebih keras dan tidak efisien. Ini bisa menyebabkan ketegangan pada otot betis dan tendon Achilles.
3. Material Kanvas yang Panas dan Tidak Fleksibel
Sepatu lari modern menggunakan bahan engineered mesh yang ringan, fleksibel, dan memiliki sirkulasi udara yang sangat baik (breathable).
Sebaliknya, bahan kanvas pada Converse cenderung panas, kaku, dan menyimpan keringat. Ini bukan hanya tidak nyaman, tetapi juga meningkatkan risiko lecet dan iritasi kulit.
4. Bobot yang Relatif Berat
Dibandingkan sepatu lari modern yang seringkali di bawah 250 gram, Converse terasa jauh lebih berat.
Bobot ekstra ini mungkin tidak terasa untuk jalan santai, tapi akan sangat menguras energi saat kamu berlari beberapa kilometer.
5. Tidak Ada Dukungan (Support)
Converse tidak memiliki fitur pendukung penting seperti heel counter (penjaga tumit yang kaku) atau arch support (penopang lengkung kaki).
Ini membuat kakimu rentan bergeser dan tidak stabil saat berlari, meningkatkan risiko terkilir atau cedera akibat gerakan yang tidak semestinya (overpronation).
Risiko Cedera Jangka Panjang yang Mengintai
Mengabaikan poin-poin di atas dan tetap nekat berlari dengan Converse dapat memicu serangkaian cedera yang menyakitkan, antara lain:
Shin Splints: Nyeri pada tulang kering akibat benturan berlebih.
Plantar Fasciitis: Radang pada jaringan di telapak kaki, menyebabkan nyeri hebat di tumit.
Nyeri Lutut dan Pinggul: Sendi-sendi ini harus bekerja ekstra keras untuk menyerap benturan yang seharusnya diredam oleh sepatu.
Stress Fractures: Retakan kecil pada tulang akibat tekanan berulang.
Achilles Tendinitis: Radang pada tendon yang menghubungkan otot betis ke tumit.
Jadi, Kapan Converse Boleh Dipakai Olahraga?
Meskipun buruk untuk lari, sol datar dan keras pada Converse justru menjadi keunggulan untuk beberapa aktivitas lain, seperti:
Angkat Beban (Weightlifting): Sol yang datar memberikan platform yang stabil dan kokoh untuk melakukan gerakan seperti squat dan deadlift, memungkinkan transfer tenaga dari kaki ke lantai secara maksimal.
Aktivitas Santai: Jalan-jalan, bersepeda santai, atau bermain skateboard adalah aktivitas yang cocok untuk Converse.
Berita Terkait
-
7 Sepatu Lari Underrated di Bawah Rp500 Ribu: Modal Kecil, Performa Gahar
-
5 Sepatu Lari Rekomendasi dr. Tirta Harga Mulai Rp400 Ribu: Bikin Kaki Nyaman dan Anti Pegal
-
7 Ciri Sepatu Adidas Adizero EVO SL Palsu, Ternyata Banyak KW-nya!
-
Lari untuk Kebaikan: Lagi Tren Charity Run untuk Masa Depan Anak
-
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Event Lari Tema Sunset Run, Usung Kampanye Jaga Bumi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bukan Lagi Hanya Sewa, Generasi 1834 Tahun Kini Lebih Memilih Beli Rumah: Kawasan Ini Jadi Incaran
-
Beda Rekam Jejak Hasan Nasbi Vs Angga Raka Prabowo yang Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah
-
Terpopuler: LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Prompt AI Gabungkan Foto Masa Kecil dan Dewasa
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding Adat Jawa, Solo, Bali, hingga Modern
-
Integritas Sophan Sophiaan saat Jadi Anggota DPR Dibongkar Andy F. Noya: Batinku Berontak!
-
Siapa Salsa Erwina Hutagalung yang Trending di X?
-
Jepit Rambut Bentuk Pakaian Dalam Wanita Viral di Jepang, Harganya Bikin Dompet Menangis!