Suara.com - Onitsuka Tiger, merek sepatu ikonik asal Jepang, kini kembali populer di kalangan pencinta fashion retro.
Model seperti Mexico 66, GSM, hingga Delegation EX menghiasi berbagai lini streetwear dari Tokyo hingga Jakarta.
Namun, di balik kejayaan ini muncul satu pertanyaan penting: apakah ada perbedaan kualitas antara Onitsuka Tiger buatan Jepang dan buatan Indonesia?
Pertanyaan ini muncul karena saat ini, sebagian besar sepatu Onitsuka Tiger yang beredar di Indonesia—bahkan di butik resminya—berasal dari pabrik di Tangerang dan Cirebon.
Sementara itu, versi "Made in Japan" dijual terbatas dan dibanderol jauh lebih mahal. Lantas, apa benar ada jurang kualitas antara keduanya?
1. Kualitas Bahan: Jepang Lebih Premium, Tapi…
Secara umum, versi buatan Jepang menggunakan bahan yang lebih premium dan eksklusif, seperti kulit asli pilihan dengan proses penyamakan tradisional.
Hasil akhirnya terasa lebih lembut, lebih lentur, dan warna kulitnya memiliki gradasi alami yang elegan.
Sebaliknya, Onitsuka buatan Indonesia menggunakan bahan yang lebih komersial, seperti synthetic leather dan suede biasa.
Baca Juga: Lupakan Nike dan Adidas, Ini 5 Merek Sepatu Branded Jepang yang Lagi Naik Daun di Indonesia
Tapi, bukan berarti kualitasnya buruk. Justru, untuk harga yang lebih terjangkau, performa bahan versi Indonesia sudah sangat layak untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Jahitan & Finishing: Jepang Unggul di Detail
Versi Jepang biasanya dikerjakan dengan precision crafting: jahitannya lebih rapi, detailnya lebih konsisten, dan finishing-nya terlihat halus tanpa cela.
Hal ini terlihat jelas di bagian heel, lining dalam, hingga potongan kulit yang lebih presisi.
Versi Indonesia memang sedikit lebih “kasar” jika diperiksa secara detail—misalnya ada benang menyembul kecil atau potongan tidak terlalu simetris. Tapi dalam pemakaian normal, hal ini nyaris tidak terasa.
3. Kenyamanan: Sama-Sama Nyaman, Tapi Feel-nya Beda
Soal kenyamanan, keduanya tetap nyaman dipakai, dengan sol yang empuk dan ringan.
Namun, versi Jepang terasa lebih menyatu dengan kaki, karena proses produksinya menggunakan standar ergonomi yang lebih ketat. Banyak pengguna menyebut sensasi "fit like a glove" hanya didapat dari versi Jepang.
Namun, versi Indonesia tetap unggul di segi bobot (lebih ringan) dan tidak butuh waktu lama untuk "break in". Cocok untuk pemakaian kasual harian.
4. Harga: Perbedaan yang Cukup Jauh
Made in Japan: Rp3,5 juta hingga Rp5 juta (tergantung model dan edisi terbatas sedangkan made in Indonesia: Rp1,5 juta hingga Rp2,4 juta (tersedia luas di pasaran)
Versi Jepang memang ditujukan untuk pasar premium dan kolektor, sementara versi Indonesia mengisi segmen massal dan retail internasional.
5. Mana yang Harus Kamu Pilih?
Kalau kamu seorang sneakerhead yang mencari keaslian, craftmanship, dan nilai koleksi, maka versi Jepang sangat layak dipertimbangkan, meski harganya tinggi.
Tapi jika kamu mengutamakan fungsi, tampilan klasik, dan value for money, maka versi buatan Indonesia sudah lebih dari cukup untuk gaya harianmu.
Tak Perlu Overthinking, Sesuaikan dengan Kebutuhan
Baik buatan Jepang maupun Indonesia, keduanya tetap produk resmi Onitsuka Tiger dengan standar mutu global.
Versi Jepang memang unggul di detail dan prestise, tetapi versi Indonesia memberikan kombinasi harga dan kualitas yang kompetitif.
Jadi, bukan soal mana yang lebih bagus, tetapi mana yang paling cocok untuk kamu pakai.
Tag
Berita Terkait
-
Lupakan Nike dan Adidas, Ini 5 Merek Sepatu Branded Jepang yang Lagi Naik Daun di Indonesia
-
Harga Sepatu Onitsuka Tiger Original, Ini 5 Rekomendasi Model Terlarisnya
-
Di Mana Beli Sepatu Onitsuka Tiger Original? Jangan Sampai Salah Beli!
-
7 Cara Membedakan Sepatu Onitsuka Tiger Original dan KW, Jangan Tertipu Diskon Online!
-
Sepatu Onitsuka Tiger Original Harga Berapa? Intip 5 Koleksi Seri Paling Murahnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Profil Adwin Haryo Indrawan, Anak Sri Mulyani Resmi Jadi Dokter Spesialis
-
Resep Pajeon Makanan Korea, Ramai Di-recook setelah Drama Bon Appetit Your Majesty
-
Cancer Tidak Cocok dengan Zodiak Apa? Ini 6 Zodiak yang Sebaiknya Dihindari
-
Siapa D4vd? Musisi yang Disorot usai Penemuan Jenazah Remaja di Tesla Miliknya
-
Prompt Gemini AI Terbaik untuk Edit Foto Liburan di Nusa Penida Bali
-
Bilqis Anak Ayu Ting Ting Sekarang Umur Berapa? Jawaban soal Ayah Bikin Ibunya Salut
-
5 Moisturizer Jepang Terbaik: Kulit Cerah, Sehat, dan Terhidrasi Sempurna
-
Ilustrasi Indonesia Bicara di Panggung Dunia Lewat JICAF 2025
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Dapat Gaji 13 dan THR? Begini Aturan Resminya