- PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) menyatakan tidak akan melakukan upaya apapun atas putusan pailit.
- Manajemen SBAT mengakui seluruh aset perusahaan kini telah berada dalam penguasaan kurator.
- Padahal, SBAT sempat meraup dana besar dari publik pada April 2020.
Suara.com - Sebuah kabar pahit datang dari industri tekstil nasional. Manajemen PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) menyatakan tidak akan melakukan upaya apapun atas putusan pailit dari Pengadilan Jakarta Pusat per 29 Agustus 2025.
Dengan kata lain, BUMN tekstil ini resmi menyerah pada kebangkrutan.
Dalam jawaban resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilihat Jumat (19/9/2025), manajemen SBAT mengakui seluruh aset perusahaan kini telah berada dalam penguasaan kurator. Pukulan telak ini menjadi ironi, mengingat SBAT terbilang baru mendapatkan suntikan dana segar dari investor.
Nasib para pemegang saham, termasuk BUMN lain yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) yang memiliki 13,9% saham, kini berada di tangan kurator. Investor publik yang menguasai 51,52% saham juga menghadapi ketidakpastian.
Padahal, SBAT sempat meraup dana besar dari publik. Pada penawaran umum perdana saham (IPO) April tahun 2020, perusahaan ini berhasil mengumpulkan Rp44,6 miliar. Setahun kemudian, melalui right issue, SBAT kembali meraih dana pemodal sebesar Rp120 miliar. Total dana investor yang masuk mencapai Rp164,6 miliar.
Pengakuan manajemen SBAT bahwa perusahaan sudah tidak beroperasi sejak Juli 2024 menunjukkan bahwa proses kebangkrutan ini sudah berlangsung lama. Putusan pailit ini tidak lagi mempengaruhi operasional, karena roda bisnis perusahaan sudah berhenti jauh sebelumnya.
Kisah SBAT menjadi pelajaran pahit bagi investor dan pasar modal. Investasi yang digelontorkan investor dalam jumlah besar tidak mampu menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan. Kini, para pemegang saham hanya bisa pasrah menanti keputusan dari kurator, sementara dana yang mereka tanamkan terancam hangus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan