Suara.com - Peluncuran film animasi berjudul "Merah Putih One For All" langsung jadi perbincangan hangat di media sosial karena visualnya. Terlebih saat ada kabar film ini memakan budget hingga Rp6,7 miliar.
Kabar soal budget yang fantastis ini membuat banyak orang bertanya-tanya, film "Merah Putih One for All" dibiayai siapa? Dan apakah benar budget-nya menyentuh angka Rp6 miliar lebih?
"Merah Putih One For All" sendiri dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025.
Film ini dibuat bertujuan menyampaikan pesan persatuan dan nasionalisme, dengan harapan menginspirasi penonton, khususnya anak-anak, untuk mencintai tanah air.
Film garapan Perfiki Kreasindo ini juga sebenarnya mengusung ide cerita yang bagus. Cerita berpusat pada sekelompok anak yang membentuk "Tim Merah Putih" dengan misi menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus.
Konflik dimulai ketika bendera tersebut hilang tepat sebelum upacara, memaksa para tokoh cilik ini memulai petualangan penuh tantangan demi mengembalikannya.
Namun film yang dipromosikan sebagai film karya anak bangsa ini memicu kritik tajam, terutama terkait kualitas visual yang dianggap tidak memadai untuk sebuah film dengan anggaran miliaran rupiah.
Pembahasan panas di sosial media memunculkan berbagai fakta, termasuk perihal budget dan sumber dana pembuatan film "Merah Putih One For All".
Film 'Merah Putih One For All' Dibiayai Siapa?
Terkait ini, Toto Soegriwo selaku produser film "Merah Putih One For Al" dengan tegas membantah tudingan bahwa film ini didanai oleh pemerintah.
Baca Juga: Sutradara Merah Putih One For All Jawab Tudingan Jiplak: Kami Pakai Template Karena Faktor Biaya
Dalam pernyataan resminya yang diunggah dalam akun X @totosoegriwo, Toto Soegriwo mengaku tak pernah menerima dana dari pemerintah. Ia menyebut tuduhan itu sebagai fitnah keji.
"Kami tidak pernah menerima satu rupiah pun dana dari pemerintah, apalagi melakukan tindakan korupsi atau memanfaatkan uang haram sebagaimana yang dituduhkan," tegas Toto dalam klarifikasinya, dilansir pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Toto Soegriwo menambahkan bahwa isu ini telah menyerang pribadi dan keluarganya, menimbulkan tekanan mental bagi istri dan anak-anaknya.
Ia juga meminta masyarakat dan warganet untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar, serta menghentikan segala bentuk hujatan dan serangan tanpa dasar.
Toto menjelaskan bahwa Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar memang pernah bertemu tim film ini, tapi hanya memberikan masukan terkait cerita, karakter, visual, trailer, dan aspek kreatif lainnya tanpa memberikan bantuan finansial atau fasilitas promosi.
Fakta Mengejutkan: Budget Hanya Rp1 Juta?
Di tengah panasnya isu dana miliaran, pernyataan mengejutkan datang dari animator film ini, Bintang Takari.
Akun X @AndokoAldi29 membagikan isi chat WhatsApp diduga Bintang Takari yang mengaku bahwa pembuatan "Merah Putih One For All" justru hanya menelan biaya sekitar Rp1 juta.
"Berapa budget film ini? Mungkin sekitar Rp1 juta! Buat nraktir anak-anak pengisi suara makan di warteg," ujar Bintang, dalam unggahan yang dibagikan ulang oleh akun X @moviemnfs.
Bintang mengaku tidak ingin meminta bantuan sponsor apalagi dana dari pemerintah. Ia pun jujur bahwa kualitas visual filmnya tidak maksimal, namun hal itu disebabkan oleh waktu produksi yang sangat singkat.
"Kenapa kualitasnya nggak maksimal? Ya karena waktunya mepet," jelas Bintang.
Menurutnya, seluruh proses produksi hanya memakan waktu tiga bulan. Ini merupakan durasi yang jauh lebih pendek dibandingkan standar industri animasi yang umumnya bisa mencapai satu hingga dua tahun.
Polemik Masih Berlanjut
Meski klarifikasi produser dan pengakuan animator sudah keluar, perdebatan di media sosial belum mereda. Sebagian warganet mengapresiasi kerja keras tim yang mampu menyelesaikan film dengan dana minim, sementara sebagian lain tetap mengkritik kualitas visualnya.
Pernyataan yang diduga berasal dari Bintang Takari soal budget Rp1 juta menambah babak baru dalam polemik ini, membuat isu dugaan dana Rp6,7 miliar semakin dipertanyakan kebenarannya.
Demikian itu informasi singkat mengenai polemik film "Merah Putih One for All".
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dadan Hindayana Kuliah S2 di Mana? Kepala BGN Ternyata Ahli Serangga
-
4 Rekomendasi Lipstik MOP Beauty yang Cocok untuk Bibir Hitam, dari Nude sampai Merah Menyala
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
-
Apakah Burger Tidak Sehat? Diprotes Ahli Gizi karena Masuk Menu MBG
-
Flek Hitam Bikin Minder? Ini 4 Sunscreen Wardah untuk Mengatasinya, Mulai Rp30 Ribuan
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 27 September 2025: Leo, Sagitarius, dan Aquarius
-
Apa Saja Makanan Indonesia yang Viral di Luar Negeri? Seblak sampai Diburu Orang Thailand
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK