Suara.com - Publik tiba-tiba dibuat penasaran dengan jumlah beras yang dibagikan oleh keluarga Mpok Alpa sebagai pembayaran fidyah atas puasa Ramadan yang ditinggalkannya.
Dalam acara tahlilan hari ketiga, keluarga almarhumah menyalurkan beras sebanyak 1.800 mud, yang disebutkan sebagai pengganti dari puasa yang tidak sempat dijalani oleh Mpok Alpa selama 1.800 hari.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh sang suami, Aji Darma, melalui sebuah video. Ia menjelaskan bahwa beras yang dibagikan itu diniatkan untuk membayar fidyah sang istri.
"Saya memiliki beras 1.800 mud yang saya niatkan sebagai fidyah qadha almarhumah Nina Binta Niman. Jumlah itu mewakili 1.800 hari puasa yang ditinggalkan, dan saya serahkan kepada bapak-bapak serta orang-orang yang berhak menerima," ujar Aji Darma.
Pernyataan itu pun langsung ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan sebenarnya berapa berat 1.800 mud jika dikonversikan ke dalam kilogram.
"Kalau 1.800 mud itu jadi berapa kilo ya?" tulis seorang pengguna.
"Kalau dihitung-hitung, 1.800 mud kira-kira berapa kwintal? Maaf penasaran," sahut yang lain.
Dalam Islam, mud adalah satuan takaran yang sering dipakai dalam perhitungan fidyah maupun zakat fitrah.
Namun, tak sedikit orang awam yang masih bingung mengonversinya ke ukuran berat seperti kilogram, terutama jika berbicara soal beras. Lantas, berapa sebenarnya berat 1 mud beras?
Baca Juga: Waka DPR Buka-bukaan Tunjangan Beras dan Bensin Naik: Mungkin Menteri Keuangan Kasihan Sama Kita
Menurut literatur fikih yang ditulis Sayyid Sabiq dalam Ringkasan Fikih Sunnah dan dikutip Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi (2013:225), zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan setiap muslim saat berakhirnya bulan Ramadan. Zakat ini berlaku bagi semua umat Islam, tanpa memandang usia, gender, maupun status sosial.
1 Mud Berapa Kg Beras?
Zakat fitrah berfungsi untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kesalahan serta sekaligus membantu kaum fakir miskin.
Biasanya, zakat ini dibayarkan dalam bentuk makanan pokok setempat, seperti beras, gandum, atau kurma dengan takaran tertentu, yaitu satu sha’ (sekitar empat mud).
Pembayaran zakat fitrah harus dilakukan sebelum pelaksanaan salat Idulfitri agar diterima sebagai ibadah yang sah.
Nah, dalam praktiknya, 1 mud umumnya setara dengan 0,6 kilogram atau sekitar ¾ liter beras. Takaran ini kira-kira sama dengan genggaman dua telapak tangan orang dewasa.
Meski begitu, ukuran mud bisa berbeda sesuai mazhab. Misalnya, mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali memakai ukuran yang hampir sama. Sedangkan dalam mazhab Hanafi, satu mud bisa mencapai 815 gram.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow