Semua tahap ini pada akhirnya bermuara pada harapan agar anak bisa hidup mandiri, sejahtera, serta tetap andap asor atau rendah hati.
Makna Prosesi Masuk Kurungan Ayam
Dari seluruh rangkaian, tahap masuk kurungan ayam mungkin yang paling unik dan sering menarik perhatian masyarakat modern.
Dalam tahap ini, sang anak dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang dihias janur kuning serta kertas warna-warni.
Di dalamnya sudah disiapkan berbagai benda, seperti perhiasan, buku, alat tulis, padi, maupun mainan.
Si kecil kemudian dibiarkan memilih salah satu benda yang ada di dalam kurungan. Barang yang dipilih dipercaya melambangkan minat atau gambaran masa depan anak.
Misalnya, jika mengambil buku atau alat tulis, bisa ditafsirkan kelak ia menekuni dunia ilmu pengetahuan.
Jika meraih perhiasan, mungkin ia akan dekat dengan dunia bisnis atau kemakmuran materi. Oleh karenanya, prosesi ini sarat filosofi.
Kurungan ayam melambangkan dunia nyata yang terbatas oleh aturan, norma, serta adat istiadat. Artinya, ketika anak kelak tumbuh besar, ia akan hidup dalam tatanan masyarakat yang menuntut kepatuhan terhadap nilai-nilai bersama.
Benda-benda pilihan di dalamnya menggambarkan beragam jalan hidup, sementara pilihan sang anak menandai arah potensial yang akan ditempuh.
Baca Juga: Jejak Digital Kaesang Pangarep Endorse Bupati Pati Jadi Sorotan, Apa Kata Anak Jokowi?
Oleh karena itu, makna kurungan ayam dalam Tedak Siten bukan sekadar permainan tradisional. Ini menjadi simbol perjalanan hidup manusia yang penuh pilihan sekaligus keterbatasan.
Dunia diibaratkan kurungan yang memiliki aturan, dan setiap orang harus menyesuaikan diri di dalamnya.
Di sisi lain, prosesi ini juga mengajarkan nilai kemandirian sejak dini. Anak diberi kesempatan untuk memilih sendiri, sebuah simbol bahwa setiap manusia memiliki jalan hidupnya masing-masing.
Orang tua hanya bisa mendoakan dan membimbing, tetapi pada akhirnya anaklah yang menentukan pilihannya.
Tak heran, ketika Kaesang dan Erina melaksanakan prosesi ini, publik ramai menyoroti benda apa yang dipilih sang anak di dalam kurungan.
Rangkaian Penutup dan Doa Keselamatan
Setelah prosesi kurungan ayam selesai, upacara Tedak Siten biasanya diakhiri dengan ritual udik-udik, yaitu menabur beras kuning bercampur uang logam untuk diperebutkan anak-anak.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Utang dan Kekayaan Andra Soni, Gubernur Banten yang Nonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga
-
Selebgram Julia Prastini Selingkuh dengan Siapa? Sosok Petinju Ini Terseret
-
Berapa Biaya Kuliah di Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni
-
7 Sunscreen Korea Terbaik untuk Flek Hitam dan Cegah Kanker Kulit
-
Profil dan Pendidikan Ahmad Sahroni, Resmi Raih Gelar Doktor
-
Apakah Adidas Samba Bisa Dipakai Olahraga? Ini 5 Varian yang Paling Dicari
-
Apa Akreditasi Universitas Borobudur? Kampus S3 Ahmad Sahroni
-
Sunscreen Rasa Serum: Formula Vegan dengan Niacinamide dan Vitamin C untuk Wajah Glowing
-
5 Lip Serum untuk Bibir Pecah-Pecah, Harga Mulai Rp18 Ribu
-
7 Rekomendasi Sunscreen Tanpa Alkohol dan Parfum, Pas untuk Kulit Sensitif