Lifestyle / Female
Kamis, 04 September 2025 | 19:14 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menumpahkan rasa kecewanya pasca rumahnya dijarah massa. (instagram.com/smindrawati)

"Lukisan Bunga Itu, laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul Lukisan cat minyak Bunga diatas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari." tulisnya.

Sri Mulyani pun melanjutkan captionnya soal makna lukisan bunga yang kini lenyap. 

"Lukisan Bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekedar seperti lembaran uang. Lukisan Bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya" tulis Sri Mulyani pilu. 

Ia juga menggambarkan raibnya lukisan bunga tersebut dengan kondisi negara sekarang. 

"Lukisan Bunga itu telah raib lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia, " lanjutnya. 

Sri Mulyani pun menyayangkan hal ini terjadi, terlebih lagi muncul isu adanya oknum provokator yang membuat rumahnya dijarah. 

Selain itu, berbagai barang rumah tangga lain juga ikut lenyap, mulai dari perabotan, peralatan elektronik, hingga perhiasan. Bahkan benda sederhana seperti barang dapur dan ring basket juga digotong keluar.

Warga sekitar melihat banyak penjarah membawa barang dengan kendaraan bermotor, seolah sudah ada yang mengatur sistem distribusi hasil rampasan.

Pada saat penyerangan, Sri Mulyani tidak berada di rumah. Di lokasi hanya ada seorang sekuriti bernama Joko Sutrisno serta seorang anggota keluarga.

Baca Juga: Beda Kekayaan Menteri Nasaruddin Umar Vs Sri Mulyani: Kompak Dikritik usai Bahas Penghasilan Guru

Keduanya kemudian diamankan ke rumah tetangga agar terhindar dari amukan massa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kerugian materiil diperkirakan cukup besar.

Kontributor : Dea Nabila

Load More