- Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim resmi jadi tersangka dugaan korupsi pengadaan laptop.
- Setelah ditetapankan sebagai tersangka, nama Nadiem Makarim terus menjadi sorotan.
- Beragam hal tentang Nadiem Makarim pun ramai dibahas, termasuk soal gajinya saat menjadi Menteri Jokowi vs CEO Gojek.
Suara.com - Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi laptop Chromebook yang membuat negara mengalami kerugian Rp1,98 triliun.
Usai penetapan tersangka pada Kamis (4/9/2025), Nadiem langsung ditahan Kejagung selama 20 hari demi kepentingan penyidikan.
Namun, penetapan status tersangka Nadiem itu memicu berbagai reaksi dari publik. Sejumlah warganet di media sosial, khususnya platform X, meragukan keterlibatan Nadiem.
Mereka bertanya-tanya apa motif Nadiem untuk korupsi, mengingat dia adalah pendiri dan mantan CEO Gojek yang punya latar belakang finansial sangat kuat.
"Gue nggak percaya. Seorang CEO terus jadi menteri buat korupsi? Buat apa? Jadi CEO BAYARAN DIA LEBIH TINGGI. Terus keturunan orang kaya. Entah nggak percaya aja kalau nadiem korupsi atau ditumbalin seperti Tom Lembong?" kata akun X @akazabulanang.
Lantas berapa beda gaji Nadiem Makarim saat jadi CEO Gojek vs jadi menteri? Simak penjelasan berikut ini.
Gaji Nadiem Makarim Jadi CEO Gojek
Sebelum bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai menteri pada tahun 2019, Nadiem Makarim menjabat sebagai CEO Gojek, di mana dia memegang kendali penuh atas perusahaan tersebut.
Meskipun telah meninggalkan jabatannya, Nadiem tetap memiliki saham yang nilainya sangat signifikan di perusahaan rintisan tersebut.
Menurut data Ditjen Administrasi Umum (AHU) tahun 2018, Nadiem diketahui memegang 58.416 lembar saham Gojek seri D, E, dan I. Persentase ini mewakili 4,81% dari keseluruhan modal perusahaan.
Baca Juga: Kini Jadi Tersangka, Nadiem Makarim Dicap Sebagai Menteri Pendidikan Paling Buruk Sepanjang Sejarah
Sebagai gambaran, majalah Globe Asia pada Juni 2018 pernah memasukkan Nadiem ke dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan yang ditaksir mencapai USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Nilai kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan sahamnya di Gojek, yang pada waktu itu masih dikategorikan sebagai perusahaan rintisan unicorn.
Saat ini, Gojek telah menjadi perusahaan decacorn dengan valuasi yang melampaui USD10 miliar atau setara Rp141 triliun.
Bisa dibayangkan betapa besar potensi kekayaan yang dimiliki Nadiem dari kepemilikan sahamnya tersebut.
Walau nominal gaji dan tunjangan yang didapatnya sebagai CEO tidak diketahui secara pasti, disebutkan bahwa nilainya hanya kurang dari satu persen dari nilai saham yang dia miliki.
Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatannya sebagai CEO bisa dibilang sangat fantastis.
Gaji Nadiem Makarim Jadi Menteri Jokowi
Di tahun 2019, Nadiem Makarim dilantik oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Setelah itu, dia mengambil keputusan untuk meninggalkan posisinya di Gojek.
Dibandingkan dengan valuasi Gojek yang sangat besar, pendapatan Nadiem sebagai menteri tergolong jauh lebih kecil.
Dalam Keppres Nomor 68 Tahun 2001 yang mengatur mengenai gaji menteri, disebutrkan bahwa gaji pokok seorang menteri adalah Rp5.040.000 per bulan.
Sementara tunjangan jabatan yang diterima menteri setiap bulannya adalah Rp13.608.000. Jad jika ditotal, pendapatan bulanan Nadiem sebagai menteri mencapai Rp18.648.000.
Walau begitu, seorang menteri juga memperoleh berbagai fasilitas, seperti rumah dan kendaraan dinas, serta jaminan sosial.
Nadiem juga berhak mendapatkan tunjangan yang berhubungan dengan kepentingan kementerian yang nilainya berkisar antara Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Namun, jika dibandingkan dengan nilai saham dan potensi penghasilannya di Gojek, angka ini mungkin terlihat sangat kecil.
Kasus Laptop Chromebook yang Jerat Nadiem Makarim
Kasus yang menjerat Nadiem Makarim berpusat pada pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.
Setelah melalui tiga kali pemeriksaan, Nadiem akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, menjelaskan bahwa penetapan ini didasarkan pada alat bukti yang kuat, termasuk keterangan saksi, petunjuk, dan surat.
Menurut Kejagung, peran Nadiem dalam kasus ini adalah meloloskan proyek pengadaan Chromebook yang sebelumnya sempat gagal pada tahun 2019.
Nadiem diduga bertemu dengan pihak Google dan mengadakan rapat internal secara tertutup, meminta semua peserta menggunakan headset, untuk membahas proyek ini.
Namun, Nadiem tetap mengambil keputusan ini padahal penawaran Google sebelumnya pernah ditolak oleh menteri pendahulu lantaran hasil uji coba produknya tidak berhasil.
Setelah penetapan status sebagai tersangka, Nadiem Makarim memberikan pernyataan di hadapan publik.
Dia membantah semua tuduhan korupsi, menegaskan bahwa integritas dan kejujuran adalah prinsip hidupnya.
"Saya tidak melakukan apa pun. Tuhan akan melindungi saya, kebenaran akan keluar," ujarnya.
"Bagi saya seumur hidup saya integritas nomor satu, kejujuran adalah nomor satu. Allah akan melindungi saya Insyaallah," sambung Nadiem.
Kasus ini tidak hanya melibatkan Nadiem, tetapi juga 4 orang lainnya sehingga total ada 5 tersangka. Mereka diduga terlibat dalam kasus pengadaan laptop yang menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.
Penahanan Nadiem selama 20 hari di Rutan Salemba akan menjadi babak awal dari proses hukum yang panjang untuk membuktikan kebenaran tuduhan tersebut.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Besok Hari Keberuntungan! Ini 5 Shio Paling Hoki pada 22 Oktober 2025
-
Live Host: Profesi Booming di Era Digital Indonesia, Menjadi Kunci Penguatan Ekonomi E-Commerce
-
Hari Santri 22 Oktober, Ini 15 Ulama NU dan Muhammadiyah yang Jadi Pahlawan Nasional
-
Koleksi Terbaru Bertema Toy Story dan Zootopia Hadirkan Nostalgia dan Semangat Petualangan
-
7 Pilihan Serum Murah untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia 40-an, Mulai Rp20 Ribuan
-
Safrie Terduga Selingkuhan Jule Kuliah di Mana? Muncul Kabar Di-DO usai Kena Skandal
-
10 Ucapan Selamat Hari Santri dalam Bahasa Arab yang Kaya Makna
-
Berapa Biaya Masuk Ponpes Gontor? Kegiatan Santrinya Tuai Pujian di Tengah Huru-hara Trans7
-
Pose Mesra dengan Nikita Willy, Indra Priawan Santai Pakai Jam Tangan Rp9 M!
-
Siapa Pencetus Hari Santri? Ini Asal-usul dan Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober