Pada 1966 hingga 1973, ia dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi harian KAMI, salah satu media mahasiswa yang cukup berpengaruh kala itu.
Perannya di dunia politik semakin kuat ketika ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967–1971. Ia mewakili kalangan mahasiswa dan turut serta dalam dinamika politik transisi menuju Orde Baru.
Karier Hukum
Setelah menamatkan studi di luar negeri, Nono Anwar Makarim kembali ke Indonesia dan meniti karier di bidang hukum. Ia sempat bergabung dengan kantor hukum Adnan Buyung Nasution, tokoh advokat kondang yang juga dekat dengan gerakan demokrasi.
Pengalaman tersebut kemudian membawanya mendirikan firma hukum Makarim & Taira S, yang hingga kini masih dikenal sebagai salah satu kantor hukum papan atas di Indonesia.
Di luar profesi hukum, Nono juga aktif dalam dunia sosial dan kebudayaan. Ia mendirikan beberapa yayasan seperti Yayasan Bambu Indonesia, Yayasan Biodiversitas Indonesia, dan Yayasan Aksara.
Melalui yayasan-yayasan tersebut, ia berupaya mendorong pelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati, serta pengembangan literasi di masyarakat.
Selain itu, Nono dikenal sebagai penulis produktif. Tulisan-tulisannya banyak menghiasi media massa nasional dalam bentuk kolom, esai, maupun buku. Dengan gaya analisis yang tajam, ia menyoroti berbagai isu hukum, politik, dan sosial di Indonesia.
Peran di KPK dan Etika Publik
Baca Juga: Kemal Palevi Ingatkan Publik: Jangan Terkecoh Korupsi Nadiem, Kawal Terus Tuntutan 17+8!
Salah satu posisi penting yang pernah diemban Nono dalam dinamika politik Indonesia adalah menjadi anggota Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2011.
Tugas ini menempatkannya sebagai sosok yang menilai integritas dan perilaku pejabat KPK, sebuah peran krusial dalam menjaga kredibilitas lembaga antirasuah tersebut.
Kiprahnya di KPK menunjukkan reputasi Nono sebagai tokoh hukum yang dipercaya publik. Integritasnya membuat ia tetap dihormati, meski dalam praktik kehidupan politik dan hukum Indonesia sering terjadi tarik-menarik kepentingan.
Demikian itu informasi profil Nono Anwar Makarim, ayah Nadiem Makarim. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
5 Moisturizer Cream untuk Mengunci Kelembapan dan Hidrasi Lebih Mendalam
-
6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
-
Bahan dan Resep Cabe Gendot ala Teh Shanty, Fenomena Kuliner Viral Tahun 2025
-
Seperti Apa Liburan Musim Dingin di Saudi? Ini Daftar Petualangan Baru yang Bisa Dicoba
-
5 Sabun Cuci Muka Anti Kusam Mulai Rp30 Ribuan, Solusi Bikin Kulit Lebih Cerah!
-
Naik Gunung Sebaiknya Pakai Sepatu Apa? Ini 5 Rekomendasi Tangguhnya
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 7 Desember 2025, Akhir Pekan Penuh Hoki!
-
5 Rekomendasi Sabun Cuci Muka di Indomaret yang Tidak Bikin Kering untuk Usia 40
-
5 Rekomendasi Parfum Mykonos untuk Olahraga, Aroma Segar Makin Wangi saat Berkeringat
-
Tips Memilih Sunscreen Aman untuk Ibu Hamil, Plus 5 Rekomendasi Mulai Rp50 Ribuan