- Kemal Palevi meminta masyarakat untuk tetap fokus pada 17+8 tuntutan rakyat, di tengah ramai kasus korupsi Nadiem Makarim.
- Kemal juga menekankan agar publik tidak melupakan korban dari rangkaian aksi unjuk rasa.
- Kemal mengajak publik untuk sejenak menghentikan perdebatan lain, yang berpeluang memecah konsentrasi.
Suara.com - Komika sekaligus aktor Kemal Palevi meminta masyarakat untuk tidak teralihkan fokusnya dari tenggat waktu pemenuhan tuntutan 17+8.
Seruan ini disampaikannya di tengah hebohnya penetapan mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.
Lelaki 36 tahun itu menyuarakan keprihatinannya melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya pada Jumat, 5 September 2025.
Menurutnya, isu korupsi yang baru mencuat tidak boleh menggeser urgensi dari tuntutan rakyat yang telah disuarakan sebelumnya.
"Jangan teralihkan dulu sama korupsi Nadiem Makarim," ujar Kemal.
Secara khusus, komedian tunggal ini mengingatkan bahwa hari ini adalah batas waktu yang diberikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan institusi lainnya untuk merespons tuntutan tersebut.
"Hari ini, ada deadline 17+8," kata Kemal.
Ia juga menekankan agar publik tidak melupakan korban dari rangkaian aksi unjuk rasa yang terjadi sebelumnya.
"Dan jangan sampai lupa, ada sembilan orang yang meninggal, ada yang masih ditangkap belum dipulangkan, dan pemerintah masih hidup enak, jalan-jalan keluar negeri, dari uang pajak kita," imbau Kemal.
Baca Juga: Kena Deadline Hari Ini, DPR Penuhi Beberapa Tuntutan 17+8 Jangka Pendek
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak publik untuk sejenak menghentikan perdebatan lain, yang berpeluang memecah konsentrasi.
Salah satunya seperti munculnya template foto merah putih, yang dianggap sebagai tandingan template foto pink hijau.
Saat ini, rakyat memang meramai memasang foto bernuansa pink hijau sebagai bentuk dukungan atas kritik terhadap kebijakan kontroversial pemerintah.
Munculnya template tandingan, banyak diyakini sebagai upaya untuk memecah belah rakyat karena memakai warna yang mengandung unsur simbol negara.
"Hari ini, setop dulu debat soal warna pink," imbuh Kemal.
Ia pun menutup pernyataannya dengan sebuah ajakan untuk menjaga persatuan, dan kembali fokus pada esensi perjuangan bersama.
Berita Terkait
-
Bobon Santoso Bagi-Bagi Nasi Padang ke Mahasiswa yang Demo di Gedung DPR
-
Dianggap Terlalu Banyak, Andovi da Lopez: 17 Tuntutan Rakyat Bukan Buat DPR Saja
-
Kunto Aji Tegas Dukung 17+8 Tuntutan Rakyat, Minta Aktivis dan Mahasiswa Dibebaskan
-
Aksi Kamisan: Andovi Soroti Ironi Cepatnya RUU Pilkada, Lambatnya Respons Tuntutan Rakyat
-
Jerome Polin Angkat Suara Usai Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR RI
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
Terkini
-
Farel Prayoga Ternyata Mualaf, Ungkap Kisah 2 Kali Ucap Syahadat Demi Meyakinkan Diri
-
Aditya Zoni Soroti Pernyataan Ditjen Pas Soal Kasus Ammar Zoni: Kenapa Dibawa ke Nusa Kambangan?
-
Nama Omara Esteghlal Dicatut Kirim Pesan Cabul, Waspada Nomor WA Ini
-
Eks Karyawan Ashanty Mau Umrah Saat Diperiksa Sebagai Tersangka, Pengacara Siapkan Surat Pencekalan
-
Cuma Tidur 2 Jam, Deddy Corbuzier Gugup Sambut Habib Umar bin Hafidz
-
Polisi Sebut Warung Epy Kusnandar Bukan Dipalak Preman, Terus Apa?
-
Rayakan Ultah Pertama Bebingah, Adu Gaya Selvi Ananda dan Erina Gudono
-
Na Daehoon Diduga Gugat Cerai Jule, Selingkuhan Kabarnya Dikeluarkan Kampus
-
3 Temuan Pengacara Ashanty, Diduga Hubungkan Tersangka Penggelapan dengan Jaringan Penipu Umrah
-
Tersangka Kasus Penggelapan Uang Ashanty Diduga Terhubung Jaringan Penipuan Berkedok Umrah