Lifestyle / Komunitas
Rabu, 10 September 2025 | 17:48 WIB
Ilustrasi crab mentality (Gemini AI)
Baca 10 detik
  • Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa disorot karena pernyataan kontroversialnya.
  • Yudho Sadewa mengunggah video mengenai ciri-ciri orang miskin.
  • Crab mentality menjadi salah satu ciri-ciri orang miskin yang disebutkan oleh Yudho Sadewa.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Beberapa waktu lalu, Yudo Sadewa, anak Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik karena kontroversinya di media sosial..

Dalam sebuah video yang beredar luas, Yudo menyebutkan empat hal yang dianggapnya sebagai ciri orang miskin, yakni crab mentality, sikap munafik, perilaku rasis, dan mental pengemis. Lantas, apa itu crab mentality?

Pernyataannya itu langsung memicu kritik karena dinilai merendahkan dan kurang menunjukkan empati, terlebih lagi ia mengucapkannya sembari memamerkan kartu ATM BCA Prioritas.

Terlepas dari kontroversinya, istilah crab mentality yang diucapkan Yudo sebenarnya memang bukan hal asing dalam dunia psikologi.

Crab mentality menggambarkan sikap iri dan usaha menjatuhkan orang lain agar tidak lebih maju. Pola pikir ini sering muncul dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memahami lebih dalam, simak penjelasan lengkap terkait crab mentality, apa ciri-cirinya, serta bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sosial.

Yudo Sadewa (X)

Pengertian Crab Mentality

Secara sederhana, crab mentality adalah pola pikir egois, ketika seseorang berusaha menghalangi kesuksesan orang lain.

Istilah ini muncul dari pengamatan terhadap perilaku kepiting dalam ember. Saat satu kepiting mencoba memanjat keluar, kepiting lainnya justru akan mencapit dan menariknya kembali, sehingga tidak ada yang bisa keluar.

Baca Juga: 5 Kontroversi Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya, Terbaru Singgung Ternak Mulyono

Dalam konteks manusia, perilaku ini menggambarkan sikap iri, dengki, dan tidak senang melihat orang lain lebih berhasil.

Cara pandang orang yang terjebak crab mentality biasanya seperti ini, "Jika aku tidak berhasil, maka kamu juga tidak boleh."

Sikap ini mencerminkan persaingan yang tidak sehat, yang justru menghambat kemajuan baik secara individu maupun kelompok.

Ciri-ciri Crab Mentality

Crab mentality sering kali muncul tanpa disadari. Supaya tidak terjebak atau jadi korbannya, yuk kenali ciri-ciri orang yang punya pola pikir seperti ini.

1. Iri terhadap Kesuksesan Orang Lain

Orang dengan pola pikir ini sering kali sulit menerima keberhasilan orang lain karena membuatnya merasa terganggu.

Perasaan iri ini membuat mereka sulit untuk menerima bahwa orang di sekitarnya bisa lebih unggul, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dalam diri.

2. Berharap Orang Lain Gagal

Selain rasa cemburu, muncul pula dorongan untuk melihat orang lain tidak berhasil mencapai tujuannya. Bagi mereka, kegagalan orang lain bisa menjadi penghibur karena membuat posisi dirinya tidak tampak terlalu buruk dibandingkan orang lain.

3. Melontarkan Komentar Negatif

Komentar sinis, meremehkan, atau mengejek sering dilontarkan untuk menjatuhkan semangat orang yang sedang berusaha. Tujuannya adalah membuat orang tersebut merasa putus asa sehingga kehilangan motivasi.

4. Enggan Memberi Apresiasi

Mereka cenderung menahan diri untuk tidak memberikan apresiasi saat orang di sekitarnya meraih keberhasilan. Sebaliknya, mereka justru mencari alasan untuk merendahkan prestasi tersebut.

5. Selalu Berprasangka Buruk

Keberhasilan orang lain dianggap semata-mata hasil dari keberuntungan, koneksi, atau usaha tidak jujur. Mereka enggan percaya bahwa kesuksesan adalah hasil kerja keras.

Penyebab Munculnya Crab Mentality

Crab mentality tidak muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan lingkungan sosial seseorang, antara lain:

1. Rendahnya Kepercayaan Diri

Orang yang tidak yakin dengan kemampuannya sendiri cenderung merasa terancam ketika melihat orang lain sukses. Rendahnya self-esteem ini menjadi pemicu utama munculnya sikap crab mentality.

2. Zero-sum Bias

Ketika keberhasilan orang lain dianggap sebagai ancaman bagi diri sendiri, maka setiap pencapaian akan tampak seperti sebuah persaingan. Akibatnya, peluang untuk menjadikannya sebagai sumber inspirasi pun ikut tertutup.

3. Bandwagon Effect

Saat sebagian besar anggota kelompok memiliki crab mentality, yang lain biasanya terdorong untuk menyesuaikan diri agar tidak tersisih. Lama-kelamaan, pola pikir ini menyebar luas dan menjelma menjadi budaya bersama.

4. Kecemburuan Sosial

Ketika seseorang merasa tersaingi oleh keberhasilan orang lain di lingkungannya, perasaan itu dapat memunculkan pola pikir crab mentality. Rasa tidak adil membuat seseorang berusaha menahan orang lain agar tidak berkembang lebih jauh.

5. Rasa Putus Asa

Saat seseorang berhenti berjuang karena rasa lelah atau putus asa, ia justru berusaha menarik orang lain agar tetap berada di level yang sama. Sikap tersebut sering dijadikan pelampiasan atas kegagalan pribadi yang belum bisa diterima.

Cara Menghindari Crab Mentality

Untuk terlepas dari jebakan crab mentality dan tidak mudah terpengaruh oleh orang yang memilikinya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Fokus pada Tujuan Pribadi

Alihkan energi untuk mengejar tujuan sendiri tanpa terpengaruh komentar negatif. Fokus pada apa yang ingin dicapai akan membuat langkah lebih mantap.

2. Terus Upgrade Diri

Dengan terus belajar dan mengembangkan keterampilan, kepercayaan diri akan semakin terbangun. Hal ini membuat seseorang lebih kuat menghadapi komentar negatif dan rasa iri yang muncul di sekitarnya.

3. Evaluasi Kegagalan

Jadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga. Cara pandang ini akan membangun ketahanan mental dan mencegah rasa iri terhadap kesuksesan orang lain.

4. Cari Lingkungan yang Suportif

Menghindari kelompok dengan pola pikir yang toxic sangat penting. Bergabunglah dengan orang-orang yang saling mendukung agar perjalanan menuju kesuksesan terasa lebih ringan.

Itulah pengertian crab metality, ciri-cirinya, serta cara menghindarinya. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

Load More