Suara.com - Permintaan pendingin udara terus melonjak seiring suhu global yang makin panas. Di negara tropis seperti Indonesia, AC bukan lagi barang mewah, melainkan kebutuhan pokok rumah tangga dan bisnis. Namun, di balik kenyamanan itu ada persoalan besar: konsumsi listrik yang tinggi dan potensi meningkatnya emisi karbon.
Kondisi ini membuat industri dituntut menghadirkan solusi yang sejalan dengan masa depan hijau. Pertanyaan pentingnya: bisakah teknologi pendingin udara lebih efisien, hemat energi, sekaligus ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa?
Gree Indonesia mencoba menjawab dilema tersebut. Pada 10 September 2025, perusahaan ini menandai satu dekade kiprahnya dengan menggelar Dealer Gathering dan peluncuran produk terbaru di Bangkok Convention Centre.
Mengusung tema “A Decade of Trust, Forward Together”, mereka menegaskan arah barunya: inovasi hijau untuk pasar Indonesia dan Asia Tenggara.
“Setiap tahun, kami menjual lebih dari 600 ribu unit AC rumah tangga, dengan nilai proyek komersial di atas Rp900 miliar,” kata Nicky, Vice President PT. Gree Electric Appliances Indonesia. “Capaian ini mencerminkan kekuatan produk kami sekaligus dedikasi tim lokal dalam memberikan layanan berkualitas dan andal.”
Acara ini juga menjadi panggung peluncuran Free Match Multi Split, sistem AC generasi baru yang dirancang lebih hemat energi. Menggunakan refrigeran R32 yang ramah lingkungan dan teknologi kompresor inverter, produk ini membidik hunian premium, perkantoran, hingga ritel. Pesannya jelas: kenyamanan tetap bisa didapat tanpa harus menambah beban listrik berlebih.
Bagi mereka, peluncuran ini bukan sekadar memperkenalkan produk baru, melainkan langkah strategis menuju masa depan hijau. Perusahaan memperluas kiprahnya ke Thailand dan Singapura dengan misi keberlanjutan yang sama: membangun gaya hidup modern yang nyaman, tapi tidak mengorbankan lingkungan.
Di tengah kekhawatiran atas konsumsi energi dan perubahan iklim, upaya seperti ini memberi harapan bahwa industri pendingin udara dapat beradaptasi. Konsumen pun dihadapkan pada pilihan baru: menikmati kesejukan tanpa rasa bersalah, karena teknologi hijau semakin dekat dalam keseharian.
Baca Juga: Pertama dalam 100 Tahun, AC Milan Tanpa Pemain dengan Nomor 9
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?
-
Fakta-fakta Pakaian Bekas Impor: Dari Mana Asal Negara Baju Thrifting?
-
7 Rekomendasi Day Cream dengan SPF: Melembapkan dan Lindungi Kulit dari Munculnya Flek Hitam
-
4 Shio Paling Beruntung Besok 29 Oktober 2025, Siapa Saja yang Hoki?
-
Urutan Skincare Scarlett untuk Atasi Flek Hitam dari Pagi hingga Malam
-
Cuaca Ekstrem Mengancam Kulit? Ini 4 Rahasia Perawatan Wajah
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami
-
Catatan Rekor Jadi Bahasa Diplomasi Baru: Inilah Inisiatif yang Mengubah Wajah Asia di Mata Dunia
-
Voice of Soul Gelar Konser Spesial 20 Tahun Berkarya: A Journey of Sound, A Story of Soul
-
Siapa Pemilik Whoosh? Ini Profil Owner Kereta Cepat Indonesia yang Disorot KPK