Lifestyle / Komunitas
Jum'at, 12 September 2025 | 17:57 WIB
Momen Rektor UI diteriaki Zionis. (Tangkapan Layar X).
Baca 10 detik
  • Rektor UI menjadi sorotan publik usai diteriaki 'Zionis' di acara wisuda.
  • Saat itu, Rektor UI tengah menerima tanya jawab terkait beberapa isu.
  • Teriakan 'Zionis' itu bermula dari polemik kala pihak kampus mengundang Peter Berkowitz.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Sorakan berbunyi 'Zionis' terdengar dari para wisudawan yang hadir pada pelepasan wisuda mahasiswa Universitas Indonesia atau UI, Kamis (11/9/2025).

Sorakan tersebut ternyata dialamatkan ke sosok Rektor UI, Heri Hermansyah kala memimpin pelepasan wisuda.

Heri kala itu tengah menerima tanya jawab dari mahasiswa dan sivitas akademika terkait beberapa isu dan problematika kampus.

Salah satu pertanyaan yang sempat dilontarkan yakni terkait kejelasan Dana Abadi yang menjadi sumber dana operasional kegiatan pendidikan di UI.

Heri menjawab pertanyaan dari sosok sivitas akademika tersebut dan sontak terdengar teriakan berbunyi 'Zionis' dari audiens.

Situasi menjadi makin panas hingga Heri mencoba menenangkan audiens.

Video Heri Hermansyah diteriaki Zionis akhirnya menjadi viral dan memicu pembicaraan di tengah akademisi.

Label 'Zionis' yang dialamatkan kepada sang rektor tersebut tentu menjadi tudingan yang serius.

Baca Juga: Siapa Rektor UI Sekarang? Viral Diteriaki 'Zionis' saat Acara Wisuda

Pasalnya, Zionis punya konotasi sangat negatif dan digunakan untuk menyebut mereka yang mendukung penjajahan Israel terhadap rakyat Palestina.

Apa yang sebenarnya menjadi penyebab Rektor UI disoraki Zionis oleh para wisudawan dan wisudawati UI?  

Gegara undang akademisi pro-Israel

Peter Berkowitz (tengah) akademisi Pro Israel yang diundang sebagai pembicara di Universitas Indonesia (UI). (tangkapan layar/ist)

Label 'Zionis' kepada Rektor UI ternyata bermula dari polemik kala pihak kampus mengundang Peter Berkowitz.

Berkowitz digadang-gadang sebagai seorang akademisi pro Israel yang mendukung posisi Israel di konflik Israel-Palestina.

Peter Berkowitz tak lain adalah seorang dosen ilmu politik dan mantan Direktur Perencanaan Kebijakan di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Berkowitz mengajar topik hukum tata negara dan yurisprudensi di George Mason University School of Law (1999-2006) dan Filsafat politik di departemen pemerintahan di Harvard University (1990-1999).

Kini, Berkowitz menjabat sebagai Tad and Dianne Taube Senior Fellow di Hoover Institution, Stanford University dan direktur studi untuk The Public Interest Fellowship.

Akademisi yang sempat diundang oleh UI ini punya pandangan yang dinilai berat sebelah dan mendukung Israel.

Pandangan tersebut ia tuangkan dalam berbagai karya tulisnya, termasuk buku-bukunya seperti Israel and the Struggle over the International Laws of War (2012).

Berkowitz sempat menerima undangan dari kampus UI untuk acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Pascasarjana 2025. 

Keputusan dinilai mendukung kejahatan kemanusiaan, Rektor UI minta maaf

Keputusan UI mengundang Berkowitz dinilai mendukung kejahatan kemanusiaan. Kritik demi kritik akhirnya datang, termasuk dari sosok Direktur Utama Baitul Maqdis Institute, Fahmi Salim.

Fahmi Salim menyayangkan bahwa UI mengundang sosok yang berkontribusi membangun narasi yang membela tindakan Israel terhadap masyarakat sipil yang turut menjadi korban konflik Israel-Palestina.

"Peter Berkowitz, mantan pejabat AS pada era periode pertama Presiden Donald Trump, tercatat sebagai salah satu arsitek narasi pembenaran terhadap tindakan militer Israel yang telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, di Jalur Gaza," kata Fahmi dalam keterangannya, dikutip kembali Jumat (12/9/2025).

Fahmi dan pihaknya sontak mengecam keputusan pihak kampus UI dan menegaskan untuk lebih berhati-hati dan lebih mendalam menelusuri latar belakang dari pihak yang mereka undang.

Rektor UI Heri Hermansyah akhirnya turun gunung dan minta maaf kepada masyarakat karena telah mengundang sosok yang dinilai membawa ideologi Zionis.

Selain melayangkan permohonan maaf, Heri juga telah menyambangi Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun dan menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh perjuangan Palestina.

"Rektor UI bersama Dubes Palestina menegaskan dukungan UI untuk Palestina. UI sudah meminta maaf terkait kecolongan hadirnya akademisi tamu yang diundang Ketua MWA UI pada acara orientasi mahasiswa pascasarjana. Rektor UI juga menjamin bahwa hal tersebut tidak akan terjadi lagi," tulis Heri Hermansyah melalui kanal media sosial.

Kontributor : Armand Ilham

Load More