Lifestyle / Food & Travel
Jum'at, 26 September 2025 | 10:31 WIB
Mawatu, Pusat Gaya Hidup dan Pariwisata Terpadu Baru di Labuan Bajo. (Dok. Mawatu)
Baca 10 detik
  • Mawatu dikembangkan sebagai pusat gaya hidup dan pariwisata terpadu di Labuan Bajo, memadukan akomodasi, retail, kuliner, hiburan, dan budaya.
  • Commercial Village seluas 5 hektar menghadirkan lebih dari 130 unit shophouses, bioskop pertama di Flores, beach club, serta fasilitas publik dan rekreasi.
  • Program Sneak Peek melibatkan UMKM lokal dan pertunjukan budaya, mendukung ekonomi lokal sekaligus memberikan pengalaman wisata lengkap bagi pengunjung.

Suara.com - Labuan Bajo siap menyambut wajah baru pariwisata dan gaya hidup dengan hadirnya Mawatu, kawasan terpadu yang memadukan pariwisata, komersial, dan komunitas.

Dikembangkan oleh Vasanta Group, Mawatu menawarkan infrastruktur modern sekaligus menekankan pariwisata berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan pelestarian lingkungan.

Di satu lokasi, pengunjung bisa menikmati pengalaman lengkap: akomodasi, retail, kuliner, pertunjukan budaya, hingga hiburan, semuanya dalam atmosfer yang dinamis dan terbuka untuk wisatawan dari seluruh dunia.

Pertumbuhan Pariwisata Labuan Bajo

Labuan Bajo terus mencatatkan pertumbuhan positif sebagai gerbang menuju Taman Nasional Komodo. Data BPS Provinsi NTT menunjukkan jumlah penumpang di Bandara Komodo pada Juni 2025 meningkat 8,31 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, kunjungan wisatawan domestik ke Manggarai Barat tercatat 58.278 orang pada Mei 2025, dengan lonjakan perjalanan wisatawan domestik sebesar 19,79 persen pada periode Januari–Juni 2025 dibanding tahun sebelumnya.

Sebagai salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Indonesia, Labuan Bajo dikembangkan bukan hanya sebagai pusat wisata bahari, tetapi juga sebagai destinasi gaya hidup terpadu.

Berdiri di atas lahan 12 hektar, Mawatu akan resmi dibuka pada Oktober 2025, menambah daya tarik Labuan Bajo dengan beragam fasilitas modern.

“Selama ini wisatawan datang ke Labuan Bajo hanya untuk island hopping lalu kembali pulang. Dengan hadirnya Mawatu, kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih lengkap, dari pagi hingga malam, dalam satu lokasi,” jelas Heryanto Kurniawan, Direktur Mawatu.

Baca Juga: Air Galon, Menteri Pariwisata, dan Sindiran Prilly Latuconsina

Commercial Village dan Fasilitas Terpadu

Tahap pertama pengembangan Mawatu adalah Commercial Village, mencakup 5 hektar dengan 130 unit shophouses. Kawasan ini akan dihuni oleh beragam brand lokal, nasional, hingga internasional.

Untuk hiburan, hadir Cinema XXI, bioskop pertama di Pulau Flores, dan berbagai restoran serta café populer seperti Bale Nagi Brewing, Sensatia, Guardian, Charis Se’i, Chill & Grill, Cap Bali, NYC Pizza, dan lainnya.

Di sektor hiburan malam dan lifestyle, LYD Group, pengelola La Favela Bali, akan menghadirkan beach club dengan konsep terpadu yang menggabungkan hiburan, olahraga, dan wellness.

Mawatu juga memiliki ragam konsep area, mulai dari Town Shop, Tribal Shop yang menghadap mangrove, Beach Shop dengan pemandangan laut, hingga Street Bar untuk mendukung UMKM.

Fasilitas publik dan rekreasi lain termasuk amphitheater, day club, lifestyle hotel 130 kamar, dermaga, laguna, dan kawasan mangrove.

Load More