Suara.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG merupakan bagian yang turut menyiapkan makanan pada program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Namun setelah ramai siswa keracunan, masyarakat mungkin penasaran bagaimana cara kerja SPPG sediakan menu MBG yang memicu banyak kejadian tersebut.
Sorotan pada SPPG kemudian muncul lantara seharusnya bagian ini adalah pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan semua makanan yang diberikan cukup dari segi gizi, higienitas, dan pengemasan yang rapat untuk didistribusikan ke sekolah.
Namun dengan banyaknya kejadian keracunan, masyarakat mempertanyakan bagaimana cara kerja ideal dan apa yang dilakukan oleh SPPG, hingga bisa memicu hal yang tidak diinginkan ini.
Cara Kerja SPPG secara Ideal
Secara ideal, sebenarnya cara kerja SPPG telah memiliki prosedur yang cukup jelas. Beberapa langkah yang idealnya dilalui adalah sebagai berikut:
1. Proses penentuan menu
Terrdapat sedikitnya 300 menu yang dimiliki oleh BGN, dan memberikan keleluasaan bagi masing-masing daerah untuk membuatnya dengan berkolaborasi dengan ahli gizi setempat.
2. Pemilihan bahan baku dan pemeriksaan kualitas
Setelah penentuan menu, petugas SPPG kemudian menentukan apa saja bahan baku yang diperlukan dan memastikan seluruh kualitas bahan bakunya. Proses ini dilakukan dengan menggunakan APD demi menjaga higienitas bahan baku yang akan digunakan.
Baca Juga: Pegawai BGN dalam Program MBG Apakah Terima Gaji dan Tunjangan? Ini Rinciannya
3. Dimasak dan diletakkan di wadah makanan
Bahan makanan yang telah dipastikan higienis dan bernutrisi kemudian dimasak dan diletakkan di wadah makanan berbahan stainless steel. Setelah ditutup rapat, wadah ini ditata sedemikian rupa di mobil box untuk didistribusikan.
Tentu, ompreng yang digunakan juga dijaga higienitasnya dan dibersihkan dengan baik setelah dan sebelum digunakan untuk memastikan standar food safety terpenuhi.
Lalu Mengapa Banyak Kejadian Keracunan pada Siswa?
Meski terdapat prosedur ideal yang seharusnya diterapkan oleh semua SPPG, namun nyatanya masih cukup banyak kejadian terkait keracunan yang dialami oleh siswa.
Tentu, hal ini menjadi kabar buruk bagi orang tua murid, karena seharusnya MBG yang diberikan menambah asupan nutrisi, bukan justru membuat anak kesayangannya mengalami keracunan makanan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Kapan Awal Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2026? Simak Jadwalnya
- Tanah Rakyat Dijual? GNP Yogyakarta Geruduk DPRD DIY, Ungkap Bahaya Prolegnas UUPA
Pilihan
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
Terkini
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal
-
Sering Digunakan di Medsos, Apa Arti Sybau Dalam Bahasa Gaul?
-
Bukan Sekadar Daging Bakar: 3 Tips Bikin Pengalaman Makan Steak Makin Berkesan
-
Bloomberg New Economy Itu Apa? Jokowi Resmi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat
-
5 Parfum Pucelle Wangi Segar, Murah Meriah Buat Anak Sekolah!
-
4 Rekomendasi Moisturizer Glad2Glow untuk Kulit Bruntusan, Cuma Rp30 Ribuan Bikin Wajah Glowing
-
Ngidam dalam Pandangan Islam, Benarkah Tipu Daya Setan seperti Disebut Suami Kartika Putri?
-
Kulit Berjerawat Pakai Sunscreen Wardah Warna Apa? 3 Varian Ini Paling Aman dan Ramah di Kantong
-
Link Download Logo HUT TNI ke-80 Resmi untuk Poster dan Banner
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Nongkrong di Kafe, Estetik dan Instagramable!