Suara.com - Masyarakat di berbagai media turut menyambut positif mengenai kritikan DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, yang mengungkapkan pendapatnya pada Bada Gizi Nasional terkait rendahnya kualitas menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Salah satu akun X yang cukup besar, @IndoPopBase, mengunggah potongan video sang ahli gizi ketika rapat dengar pendapat bersama DPR. Secara terbuka, beliau mengungkapkan kekecewaan dan kritiknya pada kinerja SPPG dan program MBG secara umum.
Salah satu highlight yang diberikan adalah terkait pemberian burger pada siswa, yang jelas bukan makanan lokal nusantara, dan kandungan gizi yang dipertanyakan banyak pihak.
"Maaf ya, itu isi burgernya kastanisasi juga. Kalau yang deket dengan pusat biar kelihatan bagus dikasih chicken katsu, tapi coba kalo di daerah yang SPPG-nya agak sedikit main, dikasih itu lho benda tipis berwarna pink, saya aja nggak pernah mengatakan ini adalah daging olahan," ujar Tan Shot Yen dalam video tersebut.
Alasan Kenapa Burger Tidak Sehat
Jika dilihat, burger sebenarnya memiliki banyak bahan baku yang cukup bernutrisi. Mulai dari daging, roti gandum, beberapa jenis sayuran, keju, hingga tambahan telur. Namun mengapa burger dinilai sebagai makanan yang tidak sehat?
Dengan rasa yang lezat dan cara makan yang ringkas, banyak orang berpikir burger adalah menu yang sehat dan kaya nutrisi. Namun demikian ternyata ada beberapa fakta yang membuat burger menjadi makanan yang tidak sehat, dan tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin.
Burger secara umum dikategorikan tidak sehat karena memiliki kalori, kadar lemak jenuh, serta natrium yang tinggi. Meski memang terdapat elemen sayuran dan daging, tetapi kandungan yang ‘merugikan’ untuk tubuh cenderung lebih banyak.
Bahkan jika berbicara tentang daging yang digunakan pada patty bukanlah daging dengan kualitas tinggi. Daging cincang yang digunakan berasal dari bagian sapi yang tidak terpakai, kemudian diolah menjadi satu.
Lebih lengkap tentang alasan kenapa burger tetap tergolong makanan tak sehat adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Sorotan Tajam MBG: Golkar Minta Perbaiki Dapur dan Distribusi, Bukan Hentikan Program!
1. Roti pada Burger
Roti burger berisi lebih dari dua puluh bahan yang tidak biasa. Mulai dari amonium klorida, kemudian amonium sulfat, hingga zat azodikarbonamida yang juga ditemukan di pembuat alas yoga.
2. Kalori
Dalam satu porsi burger umumnya mengandung lebih dari seribu kalori, belum memperhitungkan saus yang digunakan. Dengan konsumsi kalori sebanyak itu, jelas bisa membuat Anda surplus kalori.
3. Amonia
Amonia ditambahkan ke olahan daging dengan tujuan untuk membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Tentu, efeknya tidak baik untuk tubuh, terlebih dalam jumlah yang banyak. Meski dikabarkan tak lagi banyak perusahaan menggunakan zat ini, tapi tidak menutup kemungkinan metode tersebut masih dipertahankan.
4. Zat Aditif
Penggunaan zat aditif ditujukan untuk mengawetkan daging, dan memberikan tekstur pada daging yang diproduksi. Terbilang aman, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat memicu munculnya berbagai penyakit.
5. Natrium
Selanjutnya adalah kandungan natrium yang tinggi. Pada campuran daging olahan, terdapat sedikitnya 3,000 hingga 4,000 miligram natrium yang ditambahkan. Badan pengawasan pangan dan obat di AS sendiri memberikan rekomendasi batasan maksimal natrium hanya 1,500 hingga 2,300 miligram per hari. Jelas jumlah ini sangat berlebihan.
Bahan Pangan Lokal Lebih Sesuai
Di sisi lain, penggunaan bahan pangan lokal dinilai lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran MBG ini. Selain lebih dikenal oleh masyarakat, nutrisi yang dikandung bahan pangan lokal juga tidak kalah padat.
Penggunaan bahan pangan lokal juga dapat turut meningkatkan perputaran ekonomi, sebab hasil dari petani dan kebun daerah tersebut dapat diserap dengan optimal untuk menjadi bahan baku program MBG.
Itu tadi sedikit penjelasan tentang kandungan nutrisi burger sebagai menu MBG yang diprotes ahli gizi. Semoga bermanfaat!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Dadan Hindayana Kuliah S2 di Mana? Kepala BGN Ternyata Ahli Serangga
-
4 Rekomendasi Lipstik MOP Beauty yang Cocok untuk Bibir Hitam, dari Nude sampai Merah Menyala
-
Diborong Tasya Farasya demi Move On dari Eks Suami, Berapa Harga Piyama Victoria Secret?
-
Flek Hitam Bikin Minder? Ini 4 Sunscreen Wardah untuk Mengatasinya, Mulai Rp30 Ribuan
-
Prestasi Naufal Takdir Al Bari, Atlet Senam Muda Meninggal saat Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Cara Dapat Promo Tiket Kereta Rp80 Ribu, Dalam Rangka HUT ke-80 KAI 28 September 2025
-
Ramalan Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 27 September 2025: Leo, Sagitarius, dan Aquarius
-
Apa Saja Makanan Indonesia yang Viral di Luar Negeri? Seblak sampai Diburu Orang Thailand
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta